Paradigma Islamisasi Ilmu Paradigma Keilmuan

27 pedoman kehidupan dari Tuhan yang harus dianalisa untuk diterjemahkan pada level objektif bukan subyektif. Dalil-dalil yang melahirkan ide-ide keilmuan Scientific ideas al- Qur‟an dan sunah adalah rujukkan ilmu-ilmu Islam. Al- Qur‟an adalah himpunan wahyu yang merupakan dalil ilmu-ilmu. Dalil di sini mengandung arti petunjuk adanya ilmu-ilmu, bukan ilmu itu sendiri. Oleh karena itu , sejarah membuktikan adanya fakta al- Qur‟an mendorong umatnya untuk menciptakan ide-ide sains yang menjadi dasar perkembangan ilmu di kemudian hari. Adapun penjelasan ilmu dalam persepektif Islam al- Qur‟an dan sunah ada pembahsannya tersendiri.

B. Konsep Ilmu dalam Islam

1. Pengertian Ilmu

Kata „ilm yang dalam bahasa Arab biasa diterjemahkan sebagai “pengetahuan atau ilmu”, merupakan derifasi dari kata kerja „alima yang berarti “mengetahui”. Jadi „ilm adalah sebuah kata benda abstrak sebagai lawan kata dari Jahl atau ketidaktahuan Mandzur, t.t: 3083. Orang yang mengetahui „alima disebut „aalim yang jamaknya „ulama. Menurut Imam Sibaweih, kata „alim atau „ulama itu menunjukkan “seseorang yang tidak berkata kecuali dia tahu”. Dengan kata lain pengetahuannya didasarkan pada ilmu. Sedangkan menurut esiklopedia Islam, kata „alima digunakan dalam al-Qur‟an secara perfek, imperfek maupun dalam bentuk imperatif berarti “untuk mengetahui”. Tetapi dalam bentuk imperative dan perfek mempunyai arti “untuk belajar”. Dengan demikian, „ilm merupakan hasil dari upaya-upaya tersebut. The Encyclopedia of Islam, 1979: 1133. Dari kata „ilm terkandung pula makna- makna sebagai berikut: al- Ma‟rifah pengertian, al-syu‟ur kesadaran, al- idrak persepsi, at-tashawwur daya tangkap, al-hifd pemeliharaan, penjagaan, pengingat, al-tazakur pengingat, al-fahm dan al-fiqh pengertian dan pemahaman, al dirayah dan al-Riwayah perkenalan, pengetahuan, narasi, al-hikmah kearifan, al-badihah intuisi, al farasahkecerdasan, al- khibrah pengalaman, al- ra‟yu pemikiran dan opini, dan al-nazar pengamatan. Juga muncul makna, al- „alamah lambing dan al-simah tanda, pemisah antara dua tempat, sesuatu yang dirancang di jalan rambu- rambu untuk menuntun orang. Atas dasar pemahamn ini, al-khalaq ciptaan disebut dengan nama alam alam semesta, karena hal tersebut adalah bagian dari sifat Allah atau sebuah tanda atau bukti dari eksistensi-Nya al-Kurdi, t.t: 33, Mandzur, t.t: 3083-3086. Akan tetapi, dibandingkan istilah-istilah yang berkorelasi lainnya tidak ada yang sama dengan „ilm dari sisi kedalaman makna dan kekuasaan 28 penggunaanya. Tentu saja ide yang terkandung dalam istilah al- „ilm adalah yang paling dalam dan signifikan dalam pandangan dunia Islam. Seperti diungkapkan oleh Wan Daud,‟ilm dalam pandangan Islam adalah paling penting, karena ia merupakan salah satu dari atribut Tuhan. Dengan demikian, julukan-julukan yang sesuai bagi Tuhan adalah al‟Alim, al-Alim, al-Allam, semuanya berarti Mahatahu, tetapi Tuhan tidak pernah disebut al‟Arif Wan, 1989: 63. Walaupun keduanya dapat digunakan dalam makna yang sinonim mutarodif, akan tetapi juga memiliki perbedaan yang hampir tidak kentara. Pemahama n Islam tentang „ilm lebih komperhensif dan canggih dari istilah yang biasa diterjemahkan sebagai “pengetahuan”. Sebab istilah „ilm terkait erat dengan konsep-konsep, unsur-unsur dan nilai-nilai dalam Islam. Unsur- unsur tersebut misalnya: „ibadah, khalifah, „adl, keadilan, din agama, hikmah, adab, takwa, amanah, akhirat, yang semuanya itu terpadu menjadi satu kesatuan dalam tauhid al-Atas, 1991: 27 . Kenyatanya „ilm menentukan dan membentuk karakteristik khusus pada peradaban ketika Eropa berada dalam zaman kegelapan the dark age. Dengan demikian, secara konseptual, menerjemahan kata „ilm sebagai pengetahuan adalah kurang tepat dan kurang cocok Imron, 2007: 52. Di antara syarat membahas Islamisasi ilmu pengetahuan yaitu menerima sifat bahwa ilmu itu tidak netral atau tidak bebas nilai value free. Ilmu terkait dengan nilai-nilai tertentu yang berupa ideology, paradigma, atau pemahaman seseorang. Suatu kenyataan yang janggal seseorang membahas Islamisasi ilmu pengetahuan namun ia berpendapat bahwa ilmu itu bebas nilai Hadiyanto, 2010: 41. Menurut Endang Saifuddin Anshari dalam bukunya Ilmu Filsafat dan Agama mengatakan: Salah satu corak pengetahuan adalah pengetahuan yang ilmiah, yang lazim disebut ilmu pengetahuan, atau singkatnya ilmu, yang di ekuivalen artinya dengan science dalam bahasa Prancis, wissenschaft Jerman dan wetenschap Belanda. Sebagaimana juga science berasal dari kata scio, scire Bahasa latin yang berarti “tahu”. Begitu juga ilmu berasal dari kata „alima Bahasa Arab yang juga berarti tahu. Jadi, baik ilmu maupun science secara etimologis berarti pengetahuan. Namun secara terminology ilmu dan science itu semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas Anshari, 1987: 47. Menurut Harsono, seorang guru besar antropologi dari Universitas Pajajaran sebagaimana dikutip oleh Endang Saifuddin menerangkan bahwa