Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

2 Strategi pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran. 5 3 Metode pembelajaran adalah proses atau prosedur yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 6 4 Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir dan disajikan secarakas oleh guru. 7 Untuk lebih jelasnya, istilah-istilah di atas dapat divisualisasikan sebagai berikut : Gambar 2.1Bagan Model Pembelajaran 2. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning, CTL Pembelajaran konvensional yang berorientasi pada penguasaaan materi dianggap gagal menghasilkan siswa yang aktif, kreatif, dan inovatif. Umumnya siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional hanya dapat mengingat pelajaran yang mereka terima dalam 5 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana, 2006, Cet ke-5, h. 126 6 Ibid, h. 126 7 Kinkin Suartini, Op cit, h.4 jangka pendek saja. Pembelajaran konvensional gagal dalam membekali siswa memecahkan persoalan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, belakangan ini para pakar pendidikan mulai berpikir untuk menggantikan model pembelajaran konvensional yang dianggap sudah tidak efektif lagi. Mulailah para pakar pendidikan mengembangkan model-model pembelajaran yang lebih memanusiakan siswa yang tidak lagi menganggap mereka hanya sebagai objek belaka melainkan juga sekaligus dianggap sebagai pelaku pembelajaran atau subjek. Diantara model yang paling populer adalah model pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL. 8 Dasar pemikiran dari pendekatan pembelajaran kontekstual ini adalah fakta yang menunjukkan kecenderungan bahwa siswa akan belajar secara lebih baik jika lingkungan belajarnya diciptakan secara alami. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri hal yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Untuk menciptakan kondisi alami tersebut, maka model pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan karakter pelajarannya. CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang digagas oleh Mark Baldwin dan dikembangkan oleh Jean Piaget. Menurut filsafat konstruktivis, hakikat pengetahuan bukanlah hasil pemberian orang lain seperti guru, melainkan hasil dari proses mengonstruksi yang dilakukan setiap individu. Oleh karena itu, belajar tidak hanya menghafal, melainkan juga proses konstruksi pengetahuan dari pengamalan. Jadi, CTL memandang bahwa pengetahuan itu akan bermakna ketika ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Pengetahuan hasil dari pemberitahuan orang lain, tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan yang demikian akan mudah dilupakan dan tidak fungsional. 9 Sebagaimana model pembelajaran lain, pembelajaran kontekstual mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan pembelajaran lain. Adapun karakteristik pembelajaran kontekstual adalah kerjasama, saling 8 Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, Edisi Revisi, h.293 9 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Kencana, 2008, Cet ke-4, h.111-113