PendekatanPembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif

Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut : 37 a. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab sama terhadap segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok memiliki tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok membagi tugas yang sama di antara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok akan melakukan evaluasi. e. Setiap anggota kelompok berhak menjadi pemimpin dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama. f. Setiap anggota kelompok akan diminta pertanggungjawaban secara individu terhadap materi yang ditanganai kelompoknya. Kunci pembelajaran kooperatif yaitu semua untuk satu dan satu untuk semua. 38 Berikut beberapa alasan yang menyebabkan pembelajaran kooperatif dapat menaikkan kemampuan akademik siswa : a. Pembelajaran kooperatif menaikkan kemampuan sosial dan emosional siswa, bersamaan dengan intelektual siswa. Pertumbuhan itu diciptakan dengan berbagi, menerima, menanggapi, dan mendukung antar sesama. 39 b. Dengan pembentukan kelompok maka setiap anggota akan memiliki persamaan tujuan. 40 c. Membantu perkembangan karena siswa dengan kemampuan rendah akan mengubah kemampuan akademik. 41 Sesuai dengan pengertian mengajar, yaitu menciptakan susana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar siswa, maka sikap guru yaitu : a. Mendengarkan pendapat siswa. b. Menghargai siswa. 37 Th Widyantini, Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif, Yogyakarta : Depatemen Pendidikan Nasional, 2006, h.4 38 Donald R Cruickshank, The Act of Teaching, New York : Mc Graw Hill, 2006, h. 238 39 Ibid, h. 83 40 Ibid, h.239 41 Ibid, h.239 c. Mengembangkan rasa percaya diri siswa. d. Memberikan tantangan. e. Menciptakan rasa tidak takut salah. 42 Keadaan kelas sangat penting peranannya untuk menunjang keberhasilan belajar aktif. Diantara hal-hal yang menunjang tersebut antara lain adalah; a. berisi banyak sumber belajar, seperti buku dan benda nyata. b. berisi banyak alat bantu belajar, seperti batu, lidi, tanaman dan alat peraga. c. berisi banyak hasil kerja siswa, seperti lukisan, hasillaporan percobaankarya. 43

c. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif

Pada pembelajaran kooperatifterdapat lima tahap pembelajaran yang sangat penting. Pembelajaran diawali dengan penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta latar belakang pembelajarannya. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran kooperatif. 44 42 Artikel diakses pada 26 oktober 2009 dari http:file.upi.eduDirektoriA- FIPJUR.PEND.LUAR.BIASA196010151987101-ZULKIFLI.SIDIQbelajar_aktif-Puskur . h.33 43 Ibid. 36 44 Muslimin Ibrahim, Pembelajaran KooperatifBuku Ajar Mahasiswa, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press, 2000, h. 10 Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tahap-tahap Tingkah Laku Guru Siswa Tahap 1 Menyampaikan tujuandan memotivasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa. Menyimak dan mencatat yang diperlukan. Tahap 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa. Menyimak dan mencatat yang diperlukan. Tahap 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. Menyimak penjelasan guru tentang cara pembagian kelompok dan mulai berkumpul dengan anggota kelompok yang lain. Tahap 4 Membimbing kelompok belajar. Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok- kelompok belajar. Melakukan kerja kelompok dalam bentuk memecahkan masalah, atau memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari. Tahap 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mengerjakan soal latihan dan mengumpulkannya. Tahap 6 Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok. Menyimak informasi yang disampaikan. Penjelasan dari tiap-tiap tahap pembelajaran kooperatif diuraikan berikut ini. a. Tahap penyampaian tujuan dan memotivasi siswa Rickey 2001 mengungkapkan definisi kompetensi sebagai berikut. pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memungkinkan seseorang dapat melakukan aktivitas secara efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsi pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 45 Oleh karena itu, siswa perlu mengetahui dengan jelas mengapa mereka perlu berperan serta dalam pembelajaran dan mereka juga perlu mengetahui tentang apa yang akan mereka dapat setelah pembelajaran. Penyampaian tujuan pembelajaran dapat dilakukan melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya di papan tulis atau menempelkannya pada papan buletin atau sejenisnya yang berisi tahap- tahap pembelajaran dan alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Motivasi merupakan aspek penting dalam pengajaran dan pembelajaran. 46 Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menarik perhatian siswa, memusatkannya pada pokok pembicaraan dan mengingatkan kembali mereka pada materi pelajaran yang telah mereka terima yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan pada waktu itu. b. Tahap menyajikan informasi Pada tahap ini guru memberikan informasi sebagai pedoman kegiatan. Informasi berupacara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, serta hasil akhir yang akan dicapai. 47 c. Tahap mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok. 45 Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Dian Rakyat, 2009, Cet ke-1. h. 12 46 John W Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua . diterjemahkan oleh Tri WibowoJakarta : Kencana, 2010, Cet ke-3, h. 519 47 Artikel di akses pada Desember 2010 di http:www.ditnaga- dikti.orgditnagafilesPIPkooperatif.pdf , h. 5 Pada tahap ini guru membimbing siswa dalam mebentuk kelompok. Anggota kelompok terdiri atas siswa tingkat kemampuan yang berbeda, atau satu kelompok dibuat dengan anggota yang heterogen. d. Tahap kerja kelompok Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok yang merupakan inti dari kegiatan pembelajaran kooperatif. Waktu untuk bekerja kelompok disesuaikan dengan luas dan dalamnya materi yang harus dikerjakan. Agar kegitan kelompok terarah, perlu diberikan panduan sebagai pedoman kegitan. Guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator bagi masing- masing kelompok, dengan cara melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar siswa, mengarahkan keterampilan kerjasama, dan memberikan bantuan kepada siswa. e. Tahap evaluasi Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semua siswa telah mampu memahami konsep yang dikaji bersama. Kemudian masing-masing siswa menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep yang dikaji. Oleh karena itu guru harus melakukan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi dengan mengamati sikap, keterampilan dan kemampuan berpikir serta berkomunikasi siswa. Kesungguhan mengerjakan tugas, kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan pandangan atau argumentasi, kemauan untuk bekerja sama dan memikul tanggung jawab bersama, berikut adalah prosedur evaluasi : 1 Penilaian individu adalah evaluasi terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dikaji, meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2 Penilaian kelompok meliputi berbagai indikator keberhasilan kelompok seperti, kerjasama, dan pengambilan keputusan.