Uji Hipotesis Nilai Normal Gain N-Gain

65 yang selalu ditempatkan pada jam terakhir sedangkan kelas Problem Based Learning di jam kedua. Pengaruh waktu ini diduga menjadi salah satu penyebab pembelajaran di kelas Cooperative Learning berjalan kurang efektif dibandingkan dengan pembelajaran di kelas Problem Based Learning. Bahkan, jadwal pelajaran fisika kelas Cooperative Learning ditempatkan setelah pelajaran eksakta lainnya, yaitu matematika, kimia, dan biologi. Pada umumnya pembelajaran di siang hari pada jam terakhir pelajaran merupakan suasana yang membosankan sehingga proses pembelajaran berjalan tidak efektif lagi. Pada jam terakhir ini secara fisik siswa mulai letih karena pengaruh tubuh yang mulai merasakan lapar dan lemahnya otot-otot yang disebabkan karena kekurangan energi. Disamping dari sisi fisik, ternyata dari sisi psikologis juga para siswa mulai menurun. Semangat untuk memperhatikan, mencatat, mendengarkan, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru tidak sehebat pada jam pelajaran kesatu, kedua, atau ketiga yang tentunya masih dihiasi suasana segar dan normalnya semua sistem kerja syaraf. 4 Implikasinya adalah pembelajaran fisika di kelas Cooperative Learning hampir selalu berjalan kurang efektif. Bahkan kadang-kadang, waktu pembelajaran di jam terakhir hanya dapat berjalan selama setengahnya saja. Sehingga ketercapaian proses pembelajaran juga menurun. Namun demikian, rendahnya tingkat ketercapaian proses pembelajaran bukan berarti siswanya tidak mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memenuhi ketercapaian tersebut, melainkan tidak adanya kesempatan bagi mereka untuk memenuhi ketercapaian tersebut karena waktu proses pembelajaran yang berjalan tidak maksimal. 4 PBM Jam Terakhir Menjemukan, artikel diakses pada tanggal 1 Desember 2009 dari http:smkn- pakong.sch.idindex.php?view=article;catid=1:latest-newsid=86:pbm-jam-terakhir- menjemukanformat=pdf 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning dapat terlihat dari jumlah gain yang di proleh yaitu 0,42 dengan meanya 64 sedangkan kelompok yang di ajarkan dengan model Cooperative Learning jumlah gain yang diperoleh yaitu 0,34 dengan meannya 57,14 2. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan model Problem Based Learning dengan siswa yang diajarkan menggunakan model Cooperative Learning. 3. Model pembelajaran Problem Based Learning dengan Cooperative Learning merupakan yang dapat memberi rangsangan kepada siswa untuk aktif secara langsung dalam belajar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan selama penelitian, penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang. 1. Setiap model mempunyai kelebihan dan kelemahan, oleh itu pendidikan hendaknya tidak menggunakan satu model saja, tetapi harus menggunakan model yang bervariasi. 2. Guru diharapkan dapat menggunakan model Problem Based Learning untuk konsep fisika. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah model Problem Based Learning dan Cooperative Learning dapat memberikan hasil belajar yang baik pada materi pelajaran fisika pada konsep yang berbeda.