C. Kerangka Pikir
Belajar merupakan faktor yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal itu dikarenakan oleh kenyataan bahwa manusia adalah makhluk unik yang
membedakannya dengan makhluk lain. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen pada perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
Proses belajar setidaknya meliputi tiga tahapan, yaitu tahapan input, proses, dan output. Ketiga faktor ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar belajar, disamping kualitas input- nya, adalah proses pembelajaran itu sendiri.
Sebagai ilmu pengetahuan empiris, perkembangan fisika selalu diawali dari sebuah permasalahan. Berawal dari permasalahan tersebut, seseorang akan
melakukan observasi yang kemudian akan dilanjutkan oleh kegiatan-kegiatan yang lain sehingga menghasilkan sebuah teori baru. Berdasarkan kenyataan itu,
maka para pakar pendidikan mulai merumuskan sebuah model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik fisika ini. Pengembangan model pemebelajaran ini
didasarkan pada kegagalan model pembelajaran konvensional yang hanya dapat membantu siswa memiliki hapalan jangka pendek saja. Pembelajaran
konvensional membuat siswa tidak bisa menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan pemecahan masalah yang dihadapi siswa pada
kehidupan sehari-hari mereka Maka lahirlah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning sebagai sebuah solusi terhadap permasalahan
tersebut. Disamping itu, setiap proses pembelajaran harus didesain sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan karakteristik materi yang dipelajari. Karena ketidaksesuaian pembelajaran yang dilakukan, berkembanglah persepsi pada
siswa bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Untuk mengatasi ini, pembelajarankooperatifberupaya memberikan solusi untuk
mengatasi masalah ini. Cooperative Learning menjamin keterlibatan siswa dalam