1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Palembang adalah ibu kota di Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini memiliki makanan khas, diantaranya pempek, tekwan, pindang ikan patin, dan
martabak. Hal ini memberikan peluang untuk mendirikan bisnis restoran terutama yang menyajikan makanan khas Palembang, misalnya Pempek Pak Raden,
Martabak HAR, Pempek Candy, Rumah Makan Sri Melayu. Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah Dispenda kota Palembang,
diketahui bahwa dari tujuh jenis pajak daerah, pajak restoran dan hotel menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah PAD. Dijelaskan
bahwa dari Rp 24 miliar pajak yang berhasil direalisasi pada tahun 2010, pajak restoran paling besar mencapai Rp 9,5 miliar, hotel Rp 6,9 miliar dan hiburan Rp
2,6 miliar. Sementara itu, pajak reklame Rp 2,l miliar, penerangan jalan Rp 1,9 miliar dan galian C Rp 166 juta serta parkir Rp l,094 miliar.
1
Hal ini mengindikasikan semakin banyaknya restoran yang tumbuh di kota Palembang,
khususnya restoran yang menyajikan makanan khas Palembang. Jumlah restoran di kota Palembang dari tahun 2004-2010 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1
.
Jumlah Restoran di Kota Palembang
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, 2011
1
PAD Palembang capai Rp24Miliar. http:bataviase.co.idnode307564. Diakses tanggal 08 Agustus 2011
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 71
141 214
246 285
295 306
Tahun
Jumlah Restoran
2 Berdasarkan Gambar 1, dapat diperoleh informasi bahwa terjadi
peningkatan jumlah restoran di Palembang. Peningkatan terjadi pada tiap tahunnya, mulai dari tahun 2004 sampai 2010. Peningkatan tertinggi terjadi pada
tahun 2005, yaitu sekitar 33 yang terjadi karena efek dari PON XVI yang diselenggarakan pada bulan September 2004. Hal ini selaras dengan pernyataan
dari Wali Kota Palembang, Ir. H. Eddy Santana Putra, yang menyatakan bahwa pemicu berkembang pesatnya kota Palembang adalah penyelenggaraan PON di
Palembang tahun 2004, sehingga bandara baru dibangun, hotel dan restoran baru banyak dibuka
2
. Kemudian pada tahun 2008 terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena diadakannya Visit Musi pada tahun 2008. Banyak
pembenahan yang dilakukan menjelang Visit Musi 2008, salah satunya dilakukan pembenahan di kawasan Sungai Musi, mengingat bahwa Sungai Musi begitu
potensial sebagai obyek wisata
3
. Pembenahan yang dilakukan di kawasan Sungai Musi melalui program
“Musi River Side Development” yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Palembang adalah dengan membangun kawasan pedestrian
sejauh 2 kilometer di sepanjang tepi Sungai Musi. Selaras dengan program ini maka dibangunlah sebuah restoran yang di tepi Sungai Musi
4
. Restoran tersebut adalah restoran River Side.
Semakin banyaknya restoran baru di kota Palembang menyebabkan semakin banyaknya pilihan tempat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.
Kondisi ini mengharuskan pelaku bisnis untuk membangun dan memperkuat image atau citranya agar tetap diakui dan dipilih oleh konsumen. Pelaku bisnis
restoran dituntut untuk menampilkan perbedaan baik dari segi rasa, mutu, suasana, maupun pelayanan yang ditawarkan. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan
2
. Eddy Santana: Ciputra Tak Menduga Potensi Palembang. http:properti.kompas.comread2011021116205765Eddy.Santana.Ciputra.Tak.Menduga.Poten
si.Palembang. Diakses tanggal 08 Agustus 2011
3
. Visit Musi 2008. http:infokito.wordpress.com20070828visit-musi-2008. Diakses tanggal 11 Agustus 2011
4
. Memancing Investor Properti Membangun di Tepi Sungai Musi. http:www.tumblr.comtaggedsungai+musi. Diakses tanggal 11 Agustus 2011
3 keunikan sehingga konsumen tertarik untuk mengunjungi dan mengkonsumsi
makanan maupun minuman yang ada di restoran tersebut. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berkunjung ke restoran tidak
hanya difokuskan pada asupan gizi yang sehat, namun diperlukan juga suasana yang menyegarkan pikiran, khususnya bagi masyarakat yang memiliki tingkat
kesibukan yang tinggi dan membutuhkan suasana yang nyaman. Restoran yang menawarkan konsep pemandangan alam merupakan alternatif pilihan bagi
konsumen Sumbara, 2010. Saat ini pelaku bisnis yang bergerak dibidang restoran tidak hanya perlu
memperhatikan strategi bersaingnya, namun juga harus memperhatikan kinerja berorientasi pelanggan atau konsumen guna mengetahui pilihan kesukaan
konsumen sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen secara total. Konsumen diharapkan dapat melakukan pembelian ulang terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan. Salah satu restoran di kota Palembang yang menawarkan suasana
pemandangan alam adalah Restoran River Side. Restoran River Side adalah sebuah restoran yang dibangun pada sisi Sungai Musi. Restoran ini telah mulai
beroperasi sejak 22 Maret 2008. Pada awalnya restoran ini dibangun dengan tujuan untuk dapat mendukung program Visit Musi 2008 yang digalang oleh
pemerintah kota bersama pemerintah propinsi Sumatera Selatan. Dalam perkembangannya restoran ini mengedepankan sisi keunikannya
berupa restoran dengan konsep wisata kuliner yang berada di sisi sungai, dimana konsumen dapat merasakan suasana pinggir sungai yang menarik, terutama pada
malam hari, ketika pemandangan gemerlap lampu dari jembatan Ampera yang sangat menarik. Jadi, pengunjung tidak hanya menikmati sajian kuliner saja, tetapi
juga pemandangan alam yang menarik.
1.2 Perumusan Masalah