sebesar US13,5 per ton. Jika asumsi nilai tukar US dolar terhadap rupiah adalah Rp 9.000 per US, berarti kenaikannya sebesar Rp 120 per kilogram tepung terigu
atau setara kenaikan 4. Hal ini mengakibatkan perusahaan terigu tidak punya pilihan lain selain menyesuaikan harga jual terigu mengikuti pasaran dunia
www.bogasari.com Dengan demikian sebagai salah satu langkah dalam proses diversifikasi
pangan dan sebagai suatu terobosan untuk mengatasi masalah di atas maka dapat dilakukan suatu penelitian untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia
seperti jagung agar lebih memberikan nilai tambah. Salah satu produk yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat adalah biskuit. Dengan adanya
sentuhan teknologi dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam tersebut diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam produk pangan dengan kualitas
yang tinggi sehingga produk biskuit dapat diterima di masyarakat luas.
1.2 Perumusan Masalah
Peranan jagung dalam industri pangan dewasa ini sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya pengolahan berbagai produk pangan yang berbahan baku
jagung. Melalui pengolahan ini produk yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang tinggi serta dapat diterima oleh masyarakat. Dalam rangka pengolahan pangan
berbahan baku jagung, biskuit dapat merupakan salah satu alternatif produk pangan yang dapat dibuat dari tepung jagung. Penggurangan penggunaan tepung
terigu dan digantikan dengan tepung jagung memiliki beberapa keuntungan diantaranya pemanfaatan sumber daya alam yang ada, mengurangi ketergantungan
terhadap tepung terigu, mengurangi ekspor gandum yang sangat mahal. Dengan berbagai hasil produk pengolahan dari tepung jagung yang dapat
diterima oleh masyarakat pada umumnya maka masalah ketergantungan terhadap produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu secara perlahan-lahan mungkin
dapat dikurangi. Eksplorasi tepung jagung yang dikaji dari berbagai segi yaitu fisik, kimia serta organoleptik diharapkan dapat menghasilkan produk biskuit
yang dapat diterima oleh masyarakat dan memiliki daya simpan yang lama.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pembuatan formulasi biskuit jagung untuk mendapatkan formula yang dapat diterima secara organoleptik serta
menentukan umur simpan biskuit melalui metode isothermik sorpsi air. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu produk baru yang berkualitas
yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya serta dapat merupakan suatu inovasi baru bagi industri pangan dalam rangka pemanfaatan komoditi lokal yang
tersedia.
1.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah penyusunan formula biskuit jagung yang tepat dapat menghasilkan biskuit jagung yang berkualitas baik dari segi fisik,
kimia, organoleptik serta memiliki umur simpan yang lama.
1.5 Kerangka Pemikiran
Suatu negara yang berkembang membutuhkan ketersediaan kebutuhan pangan yang cukup. Permasalahan yang terjadi dewasa ini adalah belum cukupnya
pangan yang tersedia untuk menjawab kebutuhan masyarakat akibat pertumbuhan penduduk yang pesat. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah semakin tinggi
nilai impor serta ketergantungan pada bahan pangan tertentu yang mengakibatkan keterbatasan produksi.
Dengan demikian salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan memanfaatkan komoditas lokal lewat kerjasama yang baik
antar instansi terkait, akademisi, lembaga penelitian dan masyarakat selaku konsumen. Salah satu produk lokal yang menjadi andalan Indonesia adalah
jagung. Dalam usaha diversifikasi pangan, jagung dapat dikembangkan menjadi berbagai produk yang dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu produk tersebut
adalah biskuit jagung. Pemilihan bentuk diversifikasi produk yang dipilih adalah biskuit dikarenakan produk ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia
untuk semua golongan umur dan tingkat sosial masyarakat. Selain itu biskuit umumnya merupakan produk pangan yang relatif murah harganya sehingga
banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Ketersediaan kebutuhan pangan
- Pertumbuhan penduduk yang pesat
- Ketergantungan pada bahan pangan
tertentu -
nilai impor yang mahal -
Keterbatasan produksi gandum dalam negeri
Pemanfaatan komoditas lokal
- Instansi terkait
- Lembaga riset dan
pengembangan teknologi -
Kalangan akademisi -
Masyarakat
Jagung
- Merupakan produk lokal - Lebih banyak dikonsumsi
masyarakat - Memiliki potensi ekonomi tinggi
Pengembangan produk jagung sebagai usaha diversifikasi pangan
Produk tersebut dapat diterima oleh konsumen
Biskuit jagung
2. TINJAUAN PUSTAKA