456
perencanaan, maka evaluasi keberhasilan pemerintah menjadi sulit dilakukan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, angka
pengangguran, maupun indeks kemiskinan seringkali menjadi angka-angka politis.
Keberhasilan partisipasi dalam pengangaran keuangan daerah sangat ditentukan oleh efektivitas pelaksanaan tiga pelaku
utama: pemerintah, masyarakat, dan legislatif. Komitmen Pemimpin Daerah. Berdasarkan pengalaman Brazil dan Uganda,
faktor utama yang menentukan replikasi partisipasi masyarakat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD
adalah tingkat komitmen pemerintah daerah. Komitmen inilah yang mampu merekonstruksi terwujudnya wilayah publik dalam
pengambilan keputusan. Ada tiga kecenderungan tipe pandangan pemerintah terhadap partisipasi.
1. Proaktif. Pemerintah yang secara terang-terangan mempunyai
komitmen terhadap partisipasi sangat jarang, apalagi cukup radikal, seperti dalam konteks Porto Alegre. Pemerintah yang
radikal dalam menggalang partisipasi biasanya terkait dengan partai politik berhaluan kiri, seperti Partai Pekerja Worker s
Party di Brazil. Dalam kasus lain, upaya menggalang partisipasi
juga dimotivasi
oleh kepentingan
untuk mengalahkan kelompok lain yang mempunyai kekuatan besar,
seperti partai politik yang dominan maupun gerombolan pengusaha.
2. Netral. Pada umumnya, pemerintah daerah cenderung memilih
posisi yang
aman-aman saja
ketika undang-undang
mengamanatkan partisipasi dalam proses pembangunan, sehingga partisipasi dilaksanakan untuk sekedar memenuhi
syarat. Mereka sebenarnya menolak, tetapi tidak berani terang- terangan. Dengan memanfaatkan media masa, proses
partisipasi digembar-gemborkan, bahwa mereka sudah melaksanakan amanat undang-undang, namun kenyataannya
tidak
pernah sungguh-sungguh
mengimplementasikan partisipasi, sampai pada pengambilan keputusan, apalagi yang
menyangkut anggaran. Nggih-nggih ra kepanggih. Semoga saja seiring dengan waktu, pemerintah daerah kita bisa belajar
tentang manfaat partisipasi, seperti meningkatnya arus informasi maupun meningkatnya kredibilitas pemerintah di
mata masyarakat, seperti yang terjadi dengan Uganda selama beberapa tahun terakhir ini.
3. Menentang. Beberapa pemerintah dengan tegas menentang
partisipasi masyarakat atau dewan dalam menentukan
457
anggaran. Mereka melihat bahwa meningkatnya transparansi dan akuntabilitas seperti yang dilakukan dalam participatory
budget sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka. Biasanya pemerintah ini sangat tertutup terhadap proses penyusunan
anggaran, dan membatasi akses masyarakat terhadap informasi tentang anggaran.
Sebagai jembatan antara masyarakat dengan institusi pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengambilan kebijakan
publik, peran CSO Company Security Officer dalam participatory budget cukup penting. Menurut Kelompok Kerja Pengembangan
Partisipasi
Organisation for
Economic Co-operation
and Development OECD, sistem pemerintah yang teknokratis
cenderung gagal membangun masyarakat yang demokratis, tanpa tuntutan masyarakat yang efektif untuk meminta perubahan, yang
ditunjukan melalui konstitusi lokal untuk memberdayakan komunitas masyarakat akar rumput.
Dalam paraktenya
CSO Company
Security Officer
menimbulkan berbagaimacam dilema, meskipun tuntutannya sangat diharapkan untuk membuat suatu perubahan, tetap saja ada
sejumlah dilema dan kendala untuk mewujudkan pengelolaan anggaran publik berbasis partisipasi.
Berikut adalah dilema yang dimaksudkan tersebut:
1. Sejauh mana sebaiknya CSO Company Security Officer berkerja sama dengan pemerintah? Kerja sama CSO dengan
pemerintah seringkali memunculkan anekdot munculnya istilah CSO Company Security Officer sebagai boneka
pemerintah, terutama keterlibatannya dalam anggaran publik. Institute for Democracy in South Africa Institut untuk
Demokrasi di Afrika Selatan di Afrika Selatan memilih mewujudkan anggaran publik berbasis partisipasi dengan
proses bertahap, dengan bekerja sama dengan pemerintah, tentunya dengan tetap menjaga haknya untuk tetap kritis
seperti yang diucapkan oleh direktur Institute for Democracy in South Africa Institut untuk Demokrasi di Afrika Selatan,
Krafchik. Biasanya CSO Company Security Officer yang kritis akan mendapat jatah proyek dari pemerintah, setelah itu diam.
Mungkin memang tujuannya mendapatkan jatah dari hasil penjarahan APBD. Namun menghadapi pemerintah yang apatis
terhadap partisipasi, menjadi oposisi merupakan strategi yang lebih jitu dan akan berdampak lebih besar, seperti pengalaman
Shultz di Amerika Latin.
458
2. Sejauh Mana CSO Company Security Officer mewakili masyarakat? Pada tingkat nasional, partisipasi membutuhkan
seperangkat kemampuan yang tinggi untuk melakukan advokasi kebijakan publik. Pada tahap ini, keberpihakan CSO
Company Security Officer terhadap komunitas miskin dipertanyakan, karena mereka yang maju biasanya mempunyai
kemampuan lebih dan berasal dari kelas menengah. Dengan kemampuan untuk menganalisis anggaran, misalnya seperti
yang dilakukan IDASA di Afrika Selatan, berasal dari kelompok masyarakat yang mempunyai latar belakan pendidikan cukup
elit, bukan sekedar tinggi. Biasanya mereka mempunyai hubungan yang erat dengan anggola dewan dan media masa
nasional, maupun dengan komunitas lokal.
3. Mengelola Konflik. Risiko munculnya konflik antar sektor