b. Penguatan Pendidikan karakter
Rutland dalam Hidayatullah, 2010:12 mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah kualitas dan kekuatan
mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus
yang menjadi pendorong dan penegak, serta yang membedakan dengan individu lain.
Narwanti 2011:14 mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
hasil - Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal
- Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler - Pramuka wajib
- UKS - PMR
- Bahasa Inggris PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut maksudin 2013:3 karakter adalah ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya daya qalbu, yang merupakan
saripati kualitas batiniah rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku sikap dan perbuatan lahiriah hidup seseorang dan bekerjasama baik dalam
keluarga, masyarakat, bangsa maupun Negara. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana berdasarkan potensi alami given serta melalui proses yang
dikehendaki willed untuk mencapai kepribadian yang utuh melalui pendidikan.
Karakter merupakan dasar terbentuknya hubungan manusia. Menurut maksudin 2013:4 terdapat empat karakter yang dimiliki
manusia di antaranya adalah 1 hubungan manusia dengan sang pencipta 2 hubungan manusia dengan alam 3 hubungan manusia dengan
manusia 4 hubungan manusia dengan kehidupan dirinya di dunia-akhirat. Selanjutnya maksudin menegaskan karakter terbentuk bukan dari
keturunan ataupun terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pendidikan karakter. Dalam pendidikan karakter manusia diberi kebebasan untuk
memilih sesuai dengan kehendaknya serta bertanggung jawab atas pilihan tersebut.
Kebebasan memilih akan menjadikan manusia yang mempunyai daya kreativitas dan mempunyai kemampuan yang produktif bagi dirinya
sendiri maupun lingkungan sekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut maksudin 2013:5 secara umum kebebasan dibagi menjadi dua bagian yaitu kebebasan individualitas dan kebebasan
memilih. Kedua kebebasan ini dituntut untuk bertanggungjawab saat berhadapan dengan Tuhan yang maha kuasa, oleh karena itu karakter yang
dibangun harus seimbang agar karakter yang dimiliki harus baik, terkontrol dan seimbang antara satu dengan yang lain.
Menurut maksudin 2013:5 empat karakter yang seimbang adalah: 1. Hikmah adalah kondisi jiwa seseorang dapat mengetahui
yang benar dan yang salah terhadap semua perbuatan yang dilakukan secara iklas
2. Keberanian adalah kondisi kekuatan kemarahan yang dapat ditaklukan oleh akal akan melakukan atau sebaliknya
3. Kesucian diri adalah melatih kekuatan syahwat dengan kendali akal dan syari’at agama
4. Keadilan adalah kondisi jiwa dan kekuatannya yang memimpin kemaraha dan syahwat, dan membimbingnya
untuk berjalan sesuai dengan tuntunan hikmah, berpegang teguh pada kebenaran, kebaikan, dan keadilan, jika keempat
karakter ini terwujud dengan seimbang maka terwujudlah karakter yang mulia.
Dalam kurikulum 2013, pendidikan karakter merupakan hal yang paling diutamakan untuk semua jenjang pendidikan. Pendidikan karakter
terbentuk melalui pendidikan agama, karena di dalam pendidikan agama tersirat nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
c. Pendekatan Tematik Integratif