keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikanmembentuk jeraring. Siswa
melakukan rangkaian kegiatan tersebut secara berurutan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terukur.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu kurikulum SD 2013 merupakan hal yang baru sehingga belum
tersedia sumber yang relevan dengan penelitian ini. Oleh sebab itu peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang sama dengan pengembangan
media pembelajaran berbasis ICT. Berikut ini adalah dua penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media
pembelajaran berbasis ICT. Pertama,
penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran TIK
pada Siswa Kelas IX Semester Genap Tahun Ajaran 20122013 di SMP Negeri 3 Sawan
, dilakukan oleh I Gst. Ngr. Agung Yudi Sasmita, I Wayan Koyan, A. A Gede Agung pada tahun 2013. Media pembelajaran
multimedia interaktif untuk mata pelajaran TIK kelas IX di SMP Negeri 3 Sawan adalah media yang belum ada dan perlu dikembangkan. Tujuan
yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses rancang bangun dan kualitas hasil pengembangan media
pembelajaran multimedia interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Tahapannya meliputi
tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Pada tahap uji coba, produk divalidasi melalui tinjauan oleh para ahli dan
uji coba produk kepada peserta didik. Instrumen pengumpulan data adalah kuisionerangket. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif
kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah deskripsi proses rancang bangun dan kualitas hasil pengembangan media
pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran TIK kelas IX semester genap di SMP Negeri 3 Sawan. Proses rancang bangun media
pembelajaran multimedia interaktif terdiri dari 5 tahap yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Kualitas hasil
pengembangan media multimedia interaktif diperoleh berdasarkan data dari angket yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan
dikonversi ke dalam PAP tingkat ketercapaian skala 5. Tinjauan ahli isi mata pelajaran mencapai 96,7 katagori sangat baik, tinjauan ahli desain
pembelajaran mencapai 93,3 katagori sangat baik, tinjauan ahli media pembelajaran mencapai 90 katagori sangat baik, uji coba perorangan
mencapai 94,7 katagori sangat baik, uji coba kelompok kecil mencapai 93,83 katagori sangat baik, dan uji coba lapangan mencapai 90,9
katagori sangat baik. Kedua,
penelitian yang dilakukam oleh I Gede Jaka Mahendra pada tahun 2013 dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berbasis Blog pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada”. Penelitian dan pengembangan ini
bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran menggunakan blog untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sukasada.
Metode penelitian
yang digunakan
adalah metode
penelitian pengembangan research and development, dengan desain pengembangan
yang dipilih adalah menggunakan model pengembangan ADDIE. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut. 1 analysis,
2 design, 3 development, 4 implementation, dan 5 evaluation. Validasi produk pengembangan mencakup 1 uji ahli isi mata pelajaran,
2 uji ahli media pembelajaran, 3 uji ahli desain pembelajaran, 4 uji coba perorangan, 5 uji coba kelompok kecil, 6 uji coba kelompok
besar, dan 7 uji coba kepada guru mata pelajaran. Hasil review dari ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran dan ahli media menyatakan
bahwa media pembelajaran berbasis blog yang dikembangkan sudah sesuai. Hasil validasi ahli isi mata pelajaran untuk media pembelajaran
berbasis blog sebesar 71,67 berada pada kualifikasi baik. Hasil validasi ahli media pembelajaran untuk media pembelajaran berbasis blog sebesar
91,25 berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil validasi ahli desain pembelajaran untuk desain media pembelajaran berbasis blog sebesar 82
berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba lapangan pada uji coba perorangan untuk multimedia pembelajaran mandiri sebesar 85,22
berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba kelompok kecil untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
multimedia pembelajaran mandiri sebesar 80,48 berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba lapangan untuk multimedia pembelajaran
mandiri sebesar 84,95 berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba guru untuk multimedia pembelajaran mandiri sebesar 82,5 berada pada
kualifikasi sangat baik. Berdasarkan paparan kedua hasil penelitian yang sudah ada, maka
dalam penelitian ini pengembangan media pembelajaran yang akan peneliti lakukan diperluas sesuai dengan tuntutan kurikulum SD,
khususnya kebutuhan siswa dan tingkat perkembangan siswa agar media yang akan dikembangkan dapat menjadi perantara yang membuat siswa
memahami materi pembelajaran.
C. Kerangka Pikir