Annual Report 2008 BNI
305
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
41. RISK MANAGEMENT continued
Anak perusahaan BNI secara umum telah menerapkan manajemen risiko, antara lain dengan
membentuk unit risiko pada anak perusahaan. Manajemen risiko pada masing-masing anak
perusahaan secara operasional dilakukan terpisah dari unit bisnis di masing-masing anak perusahaan
dan menjalankan fungsinya secara independen. Untuk mendukung penerapan manajemen risiko,
pada organisasi anak perusahaan juga dibentuk unit kontrol intern yang melakukan pemantauan
terhadap kepatuhan terhadap kontrol internal secara rutin dan berkala. Disamping itu, Dewan
Komisaris dan Direksi pada masing-masing anak perusahaan
secara aktif
juga melakukan
pemantauan, dan evaluasi melalui laporan-laporan yang disampaikan oleh setiap anak perusahaan
untuk selanjutnya digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan
pada anak perusahaan. BNI’s subsidiaries generally have implemented risk
management among others by establishing a risk unit in each subsidiary. Risk management in each
subsidiary is operationally separated from the business
unit and
conducts its
function independently. To support the implementation of
risk management,
the subsidiaries
have established
internal control
units in
their organization
structure, which
monitor the
compliance with internal controls regularly and on a routine matter. In addition, the Boards of
Commissioners and Directors of the respective subsidiaries actively monitor and evaluate the
internal controls of the subsidiaries, through the reports submitted by the respective subsidiaries, as
a basis in formulating and developing appropriate policies.
BNI selaku perusahaan induk telah melakukan koordinasi
dengan anak
perusahaan untuk
menerapkan manajemen risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia. Disamping membuat laporan
seperti laporan
perhitungan Kecukupan
Penyediaan Modal Minimum KPMM konsolidasian dan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK
konsolidasian, BNI juga telah melakukan penilaian awal melalui serangkaian diskusi dengan anak
perusahaan untuk mempersiapkan laporan profil risiko masing-masing anak perusahaan dan profil
risiko konsolidasian. As the parent company, BNI coordinates with its
subsidiaries regarding the implementation of risk management policies as defined by Bank
Indonesia. Besides preparing the consolidated minimum Capital Adequacy Ratio CAR and Legal
Lending Limit LLL, BNI also conducts initial assessment through regular discussion with
subsidiaries and prepares the risk profile report of each subsidiary and consolidated risk profile.
Profil risiko BNI menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank inherent risk
termasuk sistem pengendalian risiko risk control system untuk masing-masing jenis risiko. Profil
risiko BNI per 31 Desember 2008 berdasarkan hasil penelaahan sendiri self assessment adalah
berperingkat komposit rendah tidak diaudit yang didasarkan pada rendahnya risiko yang melekat
pada kegiatan Bank inherent risk dan kuatnya sistem pengendalian risiko untuk masing-masing
jenis risiko. The risk profile of BNI reflects the risk inherent to
the Bank’s business, including the risk control system for each type of risk. The risk profile of BNI
as of December 31, 2008, based on self- assessment, is determined to be low composite
rating unaudited based on the low degree of inherent risk on the Bank’s business and the
strength of the risk control system for each type of risk.
42. RISIKO KREDIT 42. CREDIT RISK
Tujuan pengelolaan risiko kredit Bank selain untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah
ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia, juga untuk mengelola risiko kredit itu sendiri sehingga
diharapkan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pinjaman yang diberikan dan kontrak
keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portfolio kredit secara
keseluruhan. The purpose of the Bank’s credit risk management
other than to comply with Bank Indonesia regulations is to manage the credit risk itself so, the
Bank can manage the possible losses on loans and other financial contracts at the minimum level, both
on the individual and portfolio level.
306
Laporan Tahunan 2008 BNI
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 42. RISIKO KREDIT lanjutan
42. CREDIT RISK continued
Pengelolaan kredit
Bank diarahkan
untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas
setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi
Non-Performing Loan NPL. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan
mengoptimalkan
penggunaan modal
yang dialokasikan untuk risiko kredit.
The Bank’s loan management is geared towards supporting the loan expansion and managing the
quality of each loan from the time it is granted until it is repaid in full by the borrower, to prevent it from
becoming a Non-Performing Loan NPL. Effective loan management can minimize the risk of losses
and optimize the use of capital allocated for credit risk.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur perkreditan secara tertulis yang dituangkan dalam
Buku Pedoman Perkreditan BPP, Keputusan Credit Policy Committee CPC dan Radisi Rapat
Direksi. Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas
kegiatan manajemen kredit dari saat pengajuan kredit, proses analisis, persetujuan, pemantauan,
pendokumentasian,
pengendalian dan
penyelamatanrestrukturisasi. Dalam
rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih
hati-hati, BNI
melakukan penelaahan
dan penyempurnaan kebijakan kredit secara periodik
sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. The Bank has issued written loan policies and
procedures set forth in the Standard Operating Procedures Manual for Credit, decisions of the
Credit Policy Committee CPC and Board of Directors meetings. The above mentioned policies
provide detailed and complete guidance on loan management activities from loan proposal, analysis
process, approval, monitoring, documentation, control and restructuring. To support a prudent loan
granting process, BNI conducts periodic review and makes enhancements to its loan policies in line
with current business development.
Pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat pinjaman perorangan dan tingkat portofolio. Pada
tingkat transaksi diterapkan four-eye principle, yaitu setiap keputusan pemberian kredit melibatkan Unit
Usaha dan Unit Risiko yang independen untuk menjamin objektivitas. Mekanisme persetujuan
kredit dilakukan melalui sirkulasi atau rapat anggota Pejabat Pemutus Kredit. Keputusan
pemberian kredit dilakukan oleh pejabat yang berwenang dari Unit Usaha dan Unit Risiko yang
memiliki integritas, kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Dengan demikian, proses pemberian
kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Credit risk management is implemented at both the
individual borrower and portfolio levels. The four- eye principle is implemented at the transactional
level, i.e., each credit granting decision involves an independent Business Unit and Risk Unit to ensure
objectivity. The credit approval mechanism is conducted through a circular or a meeting of the
Credit Approval Officers. Decision to grant credit is made by authorized officers from the Business Unit
and Risk Unit with the necessary integrity, capability and competence. Hence, the loan
granting process becomes more comprehensive and prudent.
Proses analisa dan persetujuan kredit dilakukan melalui serangkaian proses penilaian tingkat risiko
kredit calon debitur, yang diantaranya dengan menggunakan internal rating system untuk kredit
produktif dan scoring system untuk kredit konsumtif,
sekaligus juga
strategi mitigasi
risikonya. Hasil proses analisa dan penilaian tingkat risiko kredit kemudian diajukan kepada
anggota Pejabat
Pemutus Kredit
untuk mendapatkan persetujuan.
Loan analysis and approval process is conducted through several assessment processes of the
applicant’s credit risks, i.e. by using internal rating system for productive loans and scoring system
for consumer loans, followed by the related risk mitigation strategy. The results of the credit’s
analysis and risk assessment process will be forwarded to the Credit Approval Officers for
approval.