Pinjamanpembiayaanpiutang yang Penyisihan kerugian atas aktiva dan estimasi kerugian atas komitmen dan Allowance for losses on assets and estimated losses on commitments and

224 Laporan Tahunan 2008 BNI The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Penyisihan kerugian atas aktiva dan estimasi kerugian atas komitmen dan

kontinjensi lanjutan

k. Allowance for losses on assets and estimated losses on commitments and

contingencies continued Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia BI, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aktiva non- produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah performing diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah non-performing diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. In accordance with Bank Indonesia BI regulations, the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing earning assets are categorized as “Current” and “Special Mention”, while non-performing earning assets are categorized into three categories: “Substandard”, “Doubtful” and “Loss”. Non-earning assets are divided into “Current”, “Substandard”, “Doubtful” and “Loss”. Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum PBI 7 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Bank Indonesia No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005. Di dalam PBI 96PBI2007 terdapat penambahan jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva yaitu mesin yang merupakan satu kesatuan dengan tanah yang diikat dengan hak tanggungan dan resi gudang yang diikat dengan hak jaminan atas resi gudang. The classification of earning assets is based on Bank Indonesia Regulation No. 72PBI2005 dated January 20, 2005 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks PBI 7 which has been amended by Bank Indonesia Regulation No. 82PBI2006 dated January 30, 2006 regarding the Changes on PBI 7, which has been amended by Bank Indonesia Regulation No. 96PBI2007 dated March 30, 2007, regarding the Second Amendment of Bank Indonesia Regulation No. 72PBI2005. In PBI No. 96PBI2007 there were additions to collateral types which can be used as deduction in the calculation of allowance for possible losses i.e., machine and land collectively covered by power of attorney and warehouse covered by a fiduciary agreement. Dalam penerapan PBI No. 72PBI2005, perusahaan membentuk penyisihan kerugian penghapusan aktiva produktif dan aktiva non- produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif dan aktiva non-produktif dan dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Manajemen mempertimbangkan juga rekomendasi dari Bank Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aktiva produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit. In the application of PBI No. 72PBI2005, allowance for losses on earning assets and non-earning assets is determined based on management’s review of the quality of these earning assets and non-earning assets, and management’s evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance and repayment ability. Management also considers the recommendations of Bank Indonesia resulting from its periodic examinations, Bank Indonesia’s checking and availability of the debtor’s audited financial statements. Annual Report 2008 BNI 225 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued