GIRO PADA BANK INDONESIA CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Annual Report 2008 BNI 239 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 4. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan

4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA continued

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1019PBI2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa Giro Wajib Minimum GWM Utama dalam Rupiah sebesar 5 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam rupiah sebesar 2,5 dari DPK dalam Rupiah. Sementara menurut PBI No. 1019 PBI2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1 dari DPK dalam valuta asing. Based on Bank Indonesia’s regulation PBI No. 1025PBI2008 dated October 23, 2008, concerning the Changes on Bank Indonesias Regulation PBI regarding requirements on minimum statutory reserves of banks with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, No. 1019PBI2008 dated October 14, 2008, banks are required to maintain the primary minimum reserve in Rupiah equivalent to 5 of third party funds in Rupiah and required secondary minimum reserve equivalent to 2.5 of third party funds in Rupiah. Meanwhile, according to Bank Indonesias regulation No. 1019PBI2008 regarding requirements on minimum statutory reserves of banks with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, banks are required to maintain the minimum reserve in foreign currency equivalent to 1 of third party funds in foreign currency. Pemenuhan GWM Sekunder dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. The requirement on the secondary minimum required reserves in Rupiah becomes applicable on October 24, 2009. Untuk bank syariah, bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM sebesar 1 sampai dengan 3 jika i rasio pembiayaan terhadap simpanan dalam mata uang Rupiah kurang dari 80 dan ii jumlah simpanan dalam mata uang Rupiah lebih dari Rp1 triliun. For sharia banking, banks are required to maintain the minimum reserves at 1 to 3 if i the Rupiah financing to Rupiah deposit ratio is less than 80 and ii the Rupiah deposits are in excess of Rp1 trillion. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank harus memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum dalam Rupiah masing-masing sebesar 5 dan 11 dan untuk Dolar Amerika Serikat masing-masing sebesar 1 dan 3. As of December 31, 2008 and 2007, based on the above Bank Indonesia regulation, the Bank is required to maintain the minimum reserves in Rupiah of 5 and 11, respectively, and 1 and 3 for United States Dollar, respectively. Realisasi Giro Wajib Minimum GWM tidak diaudit pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: The realization of the minimum required account unaudited, as of December 31, 2008 and 2007 was as follows: 2008 2007 Rupiah 6,70 14,74 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,02 3,03 United States Dollar 240 Laporan Tahunan 2008 BNI The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2008 and 2007 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 5. GIRO PADA BANK LAIN

5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan mata uang

a. By currency

2008 2007 Rupiah 436.630 234.765 Rupiah Mata uang asing 1.283.950 946.949 Foreign currencies Jumlah 1.720.580 1.181.714 Total Penyisihan kerugian 19.787 10.914 Allowance for losses Bersih 1.700.793 1.170.800 Net

b. Berdasarkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak

ketiga

b. By related party and third party

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Grup tidak mempunyai transaksi giro pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. As of December 31, 2008 and 2007, the Group had no current accounts with related party banks. c. Berdasarkan kolektibilitas c. By collectibility Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2008 digolongkan lancar, kecuali giro pada Bank Indover yang dikategorikan macet dengan jumlah sebesar Rp3.614. All current accounts with other banks as of December 31, 2008 were classified as current, except for current account with Indover Bank which was classified as loss, amounting to Rp3,614. Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007 digolongkan lancar. All current accounts with other banks as of December 31, 2007 were classified as current. Penyisihan kerugian merupakan penyisihan kerugian minimum atas giro pada bank lain sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. The allowance for losses represents the minimum allowance on BNI’s current accounts with other banks in compliance with Bank Indonesia regulations. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk telah memadai. The management believes that the allowance for losses is adequate. 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA Informasi mengenai penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 38. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 44. Placements with related parties are disclosed in Note 38. Information in respect of maturities is disclosed in Note 44.