Faktor Keluarga Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

15 2 Pemberi Pengaruh Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu. 3 Pengambilan Keputusan Orang dengan wewenang dan atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang akan dipilih. 4 Pembeli Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk ke rumah dan seterusnya. 5 Pemakai User Pemakai merupakan orang yang menggunakan produk atau mengkonsumsi produk. Gherasim 2013:11 menyatakan “The roles played by each member of the family within it are very different. The influence of each member of the family is variable in intensity depending on the stage of the purchase decision and the importance of the risk of this decision. However, the roles of each are based on the social norms by which the family rules its life, norms that may confer full authority to the spouse in case of the traditional family or which distributes its roles among its members in a different way or equally. Pernyataan Gherasim menandakan bahwa peran seorang anggota keluarga berbeda-beda. Pengaruh dari seseorang anggota keluarga tergantung kepada 16 tahapan dalam keputusan pembelian dan tingkat kepentingan serta risiko yang ditanggung dalam keputusan. Meskipun demikian, peran dalam anggota keluarga didasari oleh norma sosial yang terdapat dalam keluarga. 2.4.3 Faktor Pribadi 2.4.3.1 Usia Hawkins dan Mothersbough 2010:122 menyatakan bahwa usia yang sesuai sangat penting untuk banyak produk. Usia beserta budaya menjelaskan perilaku dan sikap. Usia kita mencerminkan media apa yang kita gunakan, dimana kita berbelanja, bagaimana kita menggunakan produk, dan bagaimana kita berpikir serta merasakan aktivitas pemasaran. Kotler dan Armstrong 2012:145 menyatakan bahwa masyarakat melakukan perubahan terhadap produk baik barang maupun jasa yang mereka beli seiring berjalannya waktu. Mereka melakukan pembelian barang sesuai dengan kebutuhan mereka yang dapat memenuhi keadaan mereka saat itu termasuk keadaan usia. Siklus hidup psikologi seseorang juga memengaruhi proses keputusan pembelian. Seorang dewasa biasanya mengalami transformasi pada bagian tertentu semasa hidupnya hal ini menyebabkan seorang pemasar harus menaruh perhatian terhadap minat masyarakat yang berubah-ubah.

2.4.3.2 Pekerjaan

Pekerjaan seseorang memengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Karyawan biasa hanya membeli barang-barang yang sesuai dengan pendapatan yang ia dapatkan dari pekerjaannya sebagai karyawan. Namun, seorang presiden direktur sebuah perusahaan dapat membeli baju yang mahal, barang-barang 17 mewah, dan barang lainnya yang menunjang kehidupannya sebagai presiden direktur Kotler dan Armstrong, 2012:145. Kotler dan Armstrong lebih lanjut menjelaskan bahwa seorang pemasar dapat mencoba untuk mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat yang berada di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat menspesialisasi dalam pembuatan dan pemasaran produk yang dibutuhkan oleh kelompok pekerjaan tertentu.

2.4.3.3 Kondisi Ekonomi

Kotler dan Armstrong 2012:146 menyatakan bahwa situasi ekonomi seseorang dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pemilihan suatu produk. Seorang pemasar harus mengetahui bahwa kondisi ekonomi seseorang terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan, aktiva asset, hutang, kemampuan untuk menerima pinjaman dari bank, dan sikap atas belanja atau menabung. Pemasar yang peka biasanya akan melihat dan memerhatikan trend penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga.

2.4.3.4 Gaya Hidup

Kotler dan Armstrong 2012:146 menyatakan bahwa seseorang yang berasal dari sub kultur, kelas sosial, bahkan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup merupakan pola seseorang dalam melakukan kehidupan yang diekspresikan dalam kegiatan atau beraktivitas, minat, dan opini. Gaya hidup menjadi lebih penting dibandingkan kelas sosial atau kepribadian seseorang. Hal ini dikarenakan gaya hidup merupakan sebuah profil terhadap seseorang pada