Model Akhir Variabel Perilaku Konsumen

104 Gambar 15. Model Akhir Variabel Laten Endogen Gambar 15 menunjukkan bahwa indikator pada subvariabel-subvariabel pada variabel perilaku konsumen yaitu motivasi, persepsi, dan sikap jumlahnya berkurang yaitu tidak digunakannya indikator dengan kode MOT1, MOT2, PERS3, dan SIKP3 karena memiliki nilai outer loading atau nilai korelasi indikator terhadap subvariabel dibawah 0,7 yang merupakan batas bawah ketentuan dari nilai outer loading. Indikator tersebut merupakan indikator yang telah divalidasi untuk menguji validitas dan reliabilitas. Model tersebut memiliki indikator masing-masing dua buah pada subvariabel motivasi, persepsi, dan sikap. Variabel laten endogen pada penelitian ini bersifat reflektif atau faktor yang menimbulkan sesuatu yang kita amati. Maksudnya ialah indikator sebagai faktor yang diamati berdasarkan subvariabel dan variabel yang ditentukan atau indikator sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel latennya. Persamaan η Y 2 Y 1 MOT3 MOT4 PERS1 SIKP1 SIKP2 PERS2 0,719 0,783 0,847 0,851 0,864 0,866 0,907 Motivasi Persepsi Budaya Konsumsi 0,826 Y 3 0,807 Sikap 105 pada model variabel laten endogen yang bersifat reflektif berbeda dengan model yang bersifat formatif. Jika model yang bersifat formatif merupakan gabungan dari subvariabel yang membentuk variabelnya, model bersifat reflektif persamaannya sesuai dengan refleksi atau ceminan masing-masing variabel dan subvariabel. Berdasarkan hasil perhitungan algoritma dengan iterasi melakukan perhitungan secara terus menerus hingga data yang didapatkan konstan melalui program smartPLS didapatkan persamaan antara variabel perilaku konsumen dengan subvariabel motivasi, persepsi dan sikap sebagai berikut. Y 1 = 0,719η+0,079 Y 2 = 0,826η+0,041 Y 3 = 0,807η+0,041 Keterangan: Y 1 = Subvariabel Motivasi Y 2 = Subvariabel Persepsi Y 3 = Subvariabel Sikap η= Variabel laten endogen Perilaku Konsumen Angka tersebut merupakan sama seperti nilai koefisien jalur pada model yang bersifat formatif, hanya saja model yang bersifat reflektif nilai koefisien jalur pada persamaannya tidak terbentuk atau merupakan gabungan dari variabelnya, tetapi merupakan cerminan masing-masing subvariabel terhadap variabelnya. Selain persamaan antara variabel dengan subvariabel, terdapat persamaan antara indikator dengan subvariabelnya. Indikator sebagai refleksi atau cerminan dari subvariabel motivasi, persepsi, dan sikap masing-masing memiliki nilai yang berbeda-beda. Berikut persamaan antara subvariabel intensitas interaksi dan dominasi peran dengan masing-masing indikatornya. 106 y 1 = 0,783Y 1 +0,071 y 2 = 0,847Y 1 +0,043 y 3 = 0,864Y 2 +0,046 y 4 = 0,907Y 2 +0,017 y 5 = 0,851Y 3 +0,044 y 6 = 0,866Y 3 +0,038 Keterangan: y1= Indikator 1 MOT3 dari subvariabel motivasi y2= Indikator 2 MOT4 dari subvariabel motivasi y3= Indikator 3 PERS1 dari subvariabel persepsi y4= Indikator 4 PERS2 dari subvariabel persepsi y5= Indikator 5 SIKP1 dari subvariabel sikap y6= Indikator 6 SIKP2 dari subvariabel sikap Y1= Subvariabel Motivasi Y2= Subvariabel Persepsi Y3= Subvariabel Sikap η= Variabel laten endogen Perilaku Konsumen Persamaan mltersebut merupakan nilai outer loading atau nilai korelasi dari indikator terhadap subvariabelnya. Berbeda dengan model formatif yang subvariabelnya merupakan gabungan atau bentukan dari masing-masing indikatornya, model yang bersifat reflektif dituliskan indikatornya terlebih dahulu sebagai cerminan dari subvariabelnya.

5.5.2 Pengaruh Indikator terhadap Subvariabel

Model perilaku konsumen sebagai variabel laten endogen terdiri dari tiga subvariabel yaitu subvariabel motivasi, subvariabel persepsi, dan subvariabel sikap. Model perilaku konsumen bersifat reflektif karena subvariabel motivasi, persepsi dan sikap merupakan cerminan atau refleksi dari perilaku konsumen. Fornell dan Bookstein dalam Haryono dan Wardoyo, 2012:47-48 menyatakan 107 bahwa konstruk seperti “personalitas” atau “sikap” umumnya dipandang sebagai faktor yang menimbulkan sesuatu yang kita amati sehingga indikatornya bersifat reflektif. Model reflektif dalam pengujiannya menggunakan nilai dari koefisien jalur antara variabel dengan subvariabel dan nilai outer loading atau nilai korelasi antara subvariabel dengan indikatornya.

5.5.2.1 Subvariabel Motivasi

Motivasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui dorongan yang terjadi dalam diri responden dalam menentukan pilihan yang berkaitan dengan kebutuhan serta keinginan responden serta mengetahui tingkat keterkaitan antara faktor-faktor yang ada variabel eksogen atau independen terhadap dorongan konsumen dalam menentukan pilihan. Hawkins dan Mothersbough 2010:360 mengemukakan bahwa motivasi adalah sebuah konstruk yang mewakili kekuatan batin yang tidak dapat diobservasi yang merangsang dan mendorong respon perilaku dan memberikan arah yang spesifik terhadap respon tersebut. Berikut merupakan hasil indikator-indikator pada subvariabel motivasi. 1 Indikator Subvariabel Motivasi 3 MOT3 Produk kebab sebagai usaha pemasaran dari perusahaan mampu menarik minat responden untuk mengkonsumsinya. Sebanyak 60 persen responden menyatakan persetujuannya dari indikator MOT4 yang diwakili oleh pernyataan dalam kuesioner yang berbunyi “Produk kebab yang ditawarkan perusahaan mampu menarik minat saya ”. Pernyataan tersebut menggunakan skala dengan rentang nilai 1 hingga 4 persetujuan terhadap pernyataan.