Persepsi Faktor Psikologis .1 Motivasi

19 Kotler dan Armstrong 2012:148 berpendapat bahwa “a motivated person is ready to act. How the person acts is influenced by his or her own perception of situation. All of us learn by the flow of information through our five senses: sight, hearing, smell, touch, and taste. However, each of us receives, organizes, and interprets this sensory information to form a meaningful picture of the world”. Kotler dan Armstrong menyatakan cara seseorang termotivasi tergantung persepsi masing-masing terhadap situasi. Persepsi merupakan suatu proses dimana seorang individu memilih, mengorganisir, mengartikan informasi yang masuk untuk menciptakan gambaran yang berarti di lingkungannya.

2.4.4.3 Sikap

Ha wkins dan εothersbough 2010:392 menyatakan “attitude is an enduring organization of motivational, emotional, perceptual, and cognitive processes with respect to some aspect of our environment. It is learned prediposition to respond in a consistently favorable or unfavorable manner with respect to a given object”. Berdasarkan pernyataan Hawkins dan Mothersbough diatas, sikap adalah organisasi abadi dari motivasi, emosional, persepsi, dan proses kognitif yang memiliki hubungan dengan beberapa aspek dari lingkungan dan memiliki kecenderungan yang dipelajari untuk merespon secara konsisten baik menguntungkan maupun tidak menguntungkan sehubungan dengan suatu objek tertentu. Peter dan Olson 2010:128 menyatakan bahwa seluruh definisi dari sikap memiliki satu kesamaan, mereka mengacu kepada evaluasi masyarakat. Peter dan Olson mendefinisikan bahwa sikap sebagai evaluasi keseluruhan seseorang dari sebuah konsep. 20

2.4.5 Faktor Usaha Pemasaran

Menurut model perilaku konsumen Schiffman dan Kanuk 2004:493, pengaruh eksternal sebagai input dalam pengambilan keputusan terdiri dari usaha pemasaran perusahaan dan lingkungan sosial budaya. Faktor usaha pemasaran terdiri dari produk, promosi, harga, serta saluran distribusi. Produk merupakan elemen kunci dari penawaran pemasaran Kotler dan Armstrong, 2012:224. Penawaran pemasaran sebagai bagian dari bauran pemasaran dimulai dari membangun penawaran yang bernilai untuk konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dalam menarik, mengakuisisi, menggunakan, atau mengkonsumsi sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan Kotler dan Armstrong, 2012:224. Peter dan Olson 2010:70 menyatakan bahwa konsumen dapat memiliki tiga tipe pengetahuan produk. Pertama, produk sebagai sekumpulan atribut atau karakteristik dari produk. Kedua, produk sebagai sekumpulan manfaat atau konsekuensi positif yang didapat dari penggunaan produk. Ketiga, nilai dari produk yang membantu konsumen puas atau terpenuhi keinginannya. Seorang pemasar harus memahami ketiga tipe pengetahuan produk untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran secara efektif. Peter dan Olson lebih lanjut menjelaskan bahwa konsumen sangat tertarik terhadap karakteristik secara fisik dari sebuah produk, sehingga seorang pemasar sering menganggap bahwa konsumen memiliki pemikiran kalau produk dan merek merupakan sekumpulan atribut. Konsumen memiliki ingatan terhadap atribut dari sebuah produk dan mereka dapat melakukan pilihan produk dan merek mana yang akan dibeli, sehingga seorang pemasar harus mengetahui atribut