70 usahanya. Sistem tersebut dipilih karena perusahaan tidak memerlukan biaya yang
besar untuk membuka cabang-cabang outlet baru, cukup menawarkan kepada masyarakat yang berminat untuk melakukan investasi outlet Kebab Turki Baba
Rafi dan memilih lokasi yang diinginkan. Sistem franchise Kebab Turki Baba Rafi terbukti sukses karena pertumbuhan outletnya cukup signifikan dengan rata-
rata pertumbuhan sekitar 100 outlet per tahun lihat gambar 8. Melalui sistem franchise tersebut Kebab Turki Baba Rafi mampu memasarkan produknya hingga
hampir ke seluruh provinsi di Indonesia. Kebab Turki Baba Rafi melalui visinya berusaha untuk menjadi waralaba
kebab terbesar di dunia. Kebab Turki Baba Rafi memiliki harapan agar dapat memperluas jaringan pemasarannya baik di dalam maupun luar negeri agar
masyarakat dapat mengenal produk kebab dan Kebab Turki Baba Rafi lebih dekat. Perusahaan-perusahaan lain banyak yang mengikuti Kebab Turki Baba Rafi
dalam memasarkan produk kebab, namun Kebab Turki Baba Rafi yakin bahwa perusahaannya masih unggul dibandingkan perusahaan lainnya karena sampai saat
ini selain menjadi top of mind, perusahaan juga telah mendapatkan berbagai penghargaan.
71
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Responden penelitian ini ialah masyarakat yang berdomisili di Kota Jakarta Selatan yang mencakup wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran
Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pesanggrahan, dan Pasar Minggu. Penelitian dilakukan terhadap responden yang pernah mengkonsumsi kebab dan
yang bertempat tinggal di wilayah Kota Jakarta Selatan. Pengambilan data penelitian dilakukan dari tanggal 16 Juni hingga 30 Juni 2014.
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 orang responden. Karakteristik umum responden diperlukan untuk
mengidentifikasi konsumen-konsumen yang pernah mengkonsumsi kebab. Karakteristik ini meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan penghasilan, serta
respon responden secara umum terhadap makanan siap saji dan kebab.
5.1.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden pada penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh responden diperoleh 37
persen responden berjenis kelamin laki-laki dan 63 persen responden berjenis kelamin perempuan.
5.1.2 Usia
Hasil pengisian kuesioner oleh responden, diperoleh hasil yang cukup bervariasi yang cukup banyak antara responden terdapat pada tabel 16.
72 Tabel 16. Klasifikasi Usia Responden
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan tabel 16 didapatkan bahwa usia responden terbanyak yaitu 69 persen terdapat pada rentang usia 18-24 tahun. Usia responden memiliki peran
yang penting terhadap permintaan individu terhadap jenis produk dan jasa tertentu dari sejak anak-anak hingga menjadi dewasa schiffman dan Kanuk, 2004:396.
5.1.3 Pendidikan
Pendidikan responden dengan tingkat pendidikan SMA merupakan tingkat pendidikan terbanyak dengan jumlah 55 orang responden 55 persen dari total
100 orang responden. Sedangkan terendah terdapat pada tingkat pendidikan pasca sarjana. Tabel 17 menyajikan rincian lengkap dari tingkat pendidikan responden.
Tabel 17. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden
Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan tabel 17 didapatkan bahwa tingkat pendidikan responden
terbanyak yaitu 55 persen terdapat pada tingkat pendidikan SMA. Hawkins dan Usia
Jumlah orang Persentase
18-24 69
69 25-34
17 17
35-44 3
3 45-54
10 10
55-64 1
1 Total
100 100
Tingkat Pendidikan Jumlah Orang
Persentase SMA
55 55
Diploma 8
8 Sarjana
34 34
Pasca Sarjana 3
3 Total
100 100