9 kebab. Selain kehalalan produk, aspek keamanan pangan juga dilihat dalam aspek
Islam. Penggunaan kemasan yang praktis dan tidak langsung bersentuhan dengan tangan selain memudahkan mengkonsumsi juga mengurangi sentuhan dengan
tangan yang dapat menimbulkan pangan menjadi tidak aman. Makanan halal dan baik dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 168 berikut.
Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
2.3 Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen menurut Sunyoto 2013:1 dapat diaplikasikan dalam tiga hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah
strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik, misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial, yaitu
penyebaran ide di antara konsumen. Melalui pemahaman sikap terhadap
10 konsumen, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif
Sunyoto, 2013:1 Perilaku konsumen mempelajari individu, kelompok, atau organisasi dan
proses yang mereka gunakan untuk memilih, mengamankan, menggunakan, dan membuang produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta
dampak dari proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat. Pandangan terhadap perilaku konsumen ini lebih luas dibandingkan pandangan secara
tradisional yang fokus terhadap pembeli dan konsekuensi dari proses pembelian. Pandangan yang lebih luas akan membawa kita untuk memeriksa pengaruh tidak
langsung pada keputusan konsumsi serta konsekuensi yang lebih luas dan melibatkan lebih dari sekedar pembeli dan penjual Hawkins dan Mothersbough,
2010:6. Hoyer dan Macinnis 2008:3 menyatakan bahwa
“consumer behavior reflects the totality of consumers’ deisions with respect to the acquisition,
consumption, and disposition of goods, services, activites, experiences, people, and ideas by human decision-
making units over time”. Pandangan tersebut mirip dengan pernyataan dari Hawkins dan Mothersbough yang tidak membatasi
perilaku konsumen hanya sebatas keputusan pembelian. Schiffman dan Kanuk 2004:6 menyatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan cara individu dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia waktu, uang, usaha guna membeli barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Schiffman dan Kanuk 2004:493 menyatakan bahwa model pengambilan keputusan dibagi menjadi tiga yaitu