Subvariabel Waktu Konsumsi Pengaruh Indikator terhadap Subvariabel

89 pemosisian kebab sebagai makanan siap saji yang dapat disajian sebagai makanan utama atau makanan camilan. berikut merupakan hasil dari indikator-indikator pada subvariabel waktu konsumsi. 1 Indikator Subvariabel Waktu Konsumsi 1 WAKK1 Kebab yang diposisikan sebagai camilan merupakan hal yang penting bagi 57 persen responden dalam memengaruhi konsumsi kebab. Pernyataan tersebut terdapat pada indikator WAKK1 yang diwakili oleh pernyataan dalam kuesioner yang berbunyi “Produk kebab yang diposisikan sebagai makanan camilan”. Pernyataan tersebut menggunakan skala dengan rentang nilai 1 hingga 4 dari tidak penting hingga penting. 2 Indikator Subvariabel Waktu Konsumsi 2 WAKK2 Hasil penelitian menyatakan bahwa kebab menurut responden merupakan camilan, hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan dalam memasarkan produk kebab yang diposisikan sebagai camilan. sebanyak 72 persen responden menyatakan bahwa kebab merupakan camilan. Pernyataan tersebut terdapat pada indikator WAKK 2 diwakili oleh pernyataan dalam kuesioner yang berbunyi “Pemosisian produk kebab dalam konsumsi”. Pertanyaan tersebut menggunakan skala dengan rentang nilai 1 hingga 4 nilai mengarah ke 1 merupakan camilan dan nilai mengarah ke 4 merupakan makanan utama. Penilaian pada indikator ini lebih mengarah ke kategorisasi apakah kebab merupakan produk camilan atau makanan utama. Indikator pada subvariabel kebiasaan konsumsi diperkuat oleh indikator- indikator pada subvariabel waktu konsumsi dan frekuensi konsumsi. Salah satu 90 indikator pada masing-masing subvariabel tersebut yang dapat menguatkan pernyataan pada indikator subvariabel kebiasaan konsumsi antara lain ialah indikator dengan kode WAKK2 pada subvariabel waktu konsumsi. Pernyataan pada indikator WAKK2, sebanyak 72 persen responden menyatakan bahwa mereka memposisikan kebab sebagai camilan. Hal ini sesuai dengan positioning atau posisi produk yang diinginkan oleh perusahaan di pasar. Namun, pernyataan tersebut tidak didukung oleh frekuensi konsumsi kebab oleh responden. Subvariabel waktu konsumsi merupakan faktor yang diukur untuk mengetahui karakteristik pola dari perilaku yang merupakan bagian dari ruang lingkup budaya. Setiap masyarakat menetapkan pandangannya masing-masing dari budaya dengan menciptakan dan menggunakan makna untuk mewakili perbedaan budaya yang penting Peter dan Olson, 2010:278. Waktu konsumsi sebagai pemosisian waktu seorang konsumen dalam mengkonsumi kebab cukup penting dalam mewakili perbedaan budaya yang melekat pada diri konsumen.

5.3.2.3 Subvariabel Frekuensi Konsumsi

Frekuensi konsumsi merupakan frekuensi konsumsi responden terhadap produk kebab. Frekuensi atau jumlah dalam kurun waktu tertentu seseorang mengkonsumsi kebab untuk mengetahui frekuensi mereka dalam sebulan. Berikut merupakan hasil indikator-indikator pada subvariabel frekuensi konsumsi. 1 Indikator Subvariabel Frekuensi Konsumsi 1 FREK1 Frekuensi konsumsi dalam jumlah dan kurun waktu tertentu dalam penelitian ini 3 kali dalam satu bulan merupakan faktor yang tidak penting bagi mayoritas 91 responden sebanyak 92 orang 92 persen dalam memengaruhi seseorang mengkonsumsi kebab. Pernyataan tersebut terdapat pada indikator FREK1 yang diwakili oleh pernyataan dalam kuesioner yang berbunyi “Seringnya mengkonsumsi produk kebab paling tidak 3 kali dalam satu bulan”. Pertanyaan tersebut menggunakan skala dengan rentang nilai 1 hingga 4 dari tidak penting hingga penting. 2 Indikator Subvariabel Frekuensi Konsumsi 2 FREK2