Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Produktivitas

dilakukan oleh Manurung 1993; Susila et.al.1994;1995; Zulkifli 2000. Studi terhadap komoditi karet alam dilakukan oleh Syaraf 1985; Hendratno 1989; Limbong 1994; Elwamendri 2000; Tety 2002; Prabowo 2006. Berbagai alternatif kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh studi terdahulu. Alternatif kebijakan terdiri dari kebijakan tunggal, dan kombinasi kebijakan. Alternatif simulasi kebijakan tunggal yang dilakukan antara lain peningkatan upah, peningkatan harga pupuk, penurunan suku bunga, apresiasi nilai tukar, depresiasi nilai tukar, penerapan kuota ekspor, pemberlakuan pajak ekspor, penurunan pajak ekspor, penghapusan standar mutu ekspor, penurunan ekspor, kuota impor, tarif impor, dan peningkatan stok. Kombinasi kebijakan merupakan gabungan dari dua atau lebih kebijakan tunggal. Studi yang dilakukan oleh Manurung 1993; Suharyono 1996; Lifianthi 1999; Arsyad 2004 alternatif kebijakan yang disimulasi hanya berupa kebijakan tunggal. Sedangkan studi yang dilakukan oleh Limbong 1994; Hadipurnomo 2000; Zulkifli 2000; Sitepu 2002 alternatif kebijakan yang disimulasi merupakan kebijakan tunggal, dan kombinasi kebijakan.

2.6 Metoda Analisis Model Dampak Kebijakan Ekonomi

Studi terdahulu yang menggunakan data times series tahunan untuk komoditi kelapa sawit yaitu: Manurung 1993, 1967-1990; Susila et al.1994; Susila et al.1995; Zulkifli 2000, 1984-1995. Sedangkan untuk komoditi karet yaitu: Syaraf 1985, 1969-1983; Hendratno 1989, 1969-1987; Limbong 1994, 1969-1991; Elwamendri 2000, 1970-1997; Tety 2002, 1969-2000. Selanjutnya penelitian untuk komoditi lainnya dilakukan oleh Lifianthi 1999, 1970-1996; Hadipurnomo 2000, 1969-1997; Sitepu 2002, 1971-2000; Arsyad 2004, 1983-2002; Semartoto 2004, 1969-2000; Kusumaningrum 2008, 1980-2005. Metode estimasi yang menggunakan Two Stage Least Square 2SLS dilakukan oleh Zulkifli 2000; Tety 2002; Purwanto 2002; Sitepu 2002; Ardana 2004; Arsyad 2004; Kusumaningrum 2008. Sedangkan yang menggunakan metode pendugaan Three Stage Least Square 3SLS dilakukan oleh Manurung 1993; Limbong 1994; Lifianthi 1999; Elwamendri 2000; Semartoto 2004. Penggunaan metoda Three Stage Least Square 3SLS sebenarnya lebih efisien dibanding 2SLS, namun sangat sensitif terhadap perubahan spesifikasi model yang dapat mempengaruhi semua dugaan parameternya. Di samping itu juga 3SLS memerlukan data sampel yang lebih besar dibanding metoda 2SLS jika semua parameter strukturalnya diduga pada waktu yang sama. Dari tinjauan berbagai hasil penelitian kelapa sawit dan karet maka dapat dihimpun berbagai pendapat mengenai peubah-peubah yang diduga mempunyai pengaruh terhadap persamaan luas areal tanaman menghasilkan, produktivitas, produksi, ekspor, harga domestik, dan harga dunia dari komoditi CPO dan karet alam. Berdasarkan hasil review dari studi-studi terdahulu, kebaharuan studi yaitu ini adalah studi ini dilakukan dengan pendekatan analisis keterkaitan antar komoditi kelapa sawit dan karet. Analisis dampak kebijakan ekonomi terhadap industri komoditi kelapa sawit dan karet yang dilakukan dalam kurun waktu 1983- 2008. Metode pendugaan model yang dilakukan dalam studi ini adalah dengan metode Two Stage Least Square 2SLS.