Tingkat upah riil menunjukkan hubungan negatif terhadap produktivitas karet alam dan secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01 pada
perkebunan besar swasta. Akan tetapi memerlukan waktu penyesuaian satu tahun untuk menurunkan produktivitas pada perkebunan rakyat dan perkebunan besar
negara. Secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.10 untuk perkebunan rakyat, sedangkan pada perkebunan besar negara pada taraf α =0.20.
Peubah trend waktu yang merupakan proksi dari perkembangan teknologi pada semua bentuk pengusahaan berpengaruh positif terhadap produktivitas karet.
Selain itu peubah lag produktivitas memiliki nilai positif dan secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.05.
Berdasarkan koefisien elastisitas, ternyata respon produktivitas untuk semua bentuk pengusahaan perkebunan karet inelastis terhadap semua peubah
dalam model baik jangka pendek maupun jangka panjang kecuali respon produktivitas terhadap luas areal tanaman menghasilkan karet pada besar swasta.
Hal ini mencerminkan bahwa petani dan pengusaha sudah cukup mapan dalam usaha peningkatan produktivitas.
6.2.3 Ekspor Indonesia
Peningkatan produksi domestik tidak diikuti oleh peningkatan industri pengolahan sehingga sebagian besar dari jumlah produksi CPO dan karet alam
diekspor ke pasar internasional. Model ekspor Indonesia tidak didisagregrasi
berdasarkan negara tujuan melainkan diformulasikan sebagai total ekspor Indonesia ke pasar internasional.
Nilai tukar mempunyai peranan yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar akan
menyebabkan tingginya harga jual CPO dan karet alam Indonesia jika diekspor dibandingkan dengan harga domestik.
6.2.3.1 Ekspor
Crude Palm Oil Indonesia
Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi ekspor CPO Indonesia dapat dilihat pada Tabel 13. Ekspor CPO
Indonesia XCPO dipengaruhi oleh produksi CPO Indonesia QCPO, permintaan CPO domestik DDCPO, nilai tukar riil Rupiah terhadap US Dollar
ERR, lag harga ekspor riil CPO LPCPOR, dan lag ekspor CPO Indonesia tahun sebelumnya LXCPO. Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang
diharapkan. Peubah yang memberikan pengaruh nyata secara statistik adalah produksi CPO Indonesia, permintaan CPO domestik berbeda nyata dengan nol
pada taraf α = 0.20 dan lag ekspor CPO berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.05. Sedangkan peubah lag harga ekspor CPO dan nilai tukar Rupiah terhadap
US Dollar pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan nol. Tabel 13. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Ekspor Crude Palm Oil Indonesia
XCPO Peubah
Koefisien t Value
Pr |t| E
SR
E
LR
Intersep -332.776
-0.31 0.7595
Produksi CPO 0.260409
1.33 0.1999
0.4322 2.0847
Permintaan domestik CPO -0.24881
-1.55 0.1378 -0.1879 -0.9062
Harga ekspor CPO
t-1
0.281501 0.22
0.8314 0.0353
0.1701 Nilai tukar Rp thdp US
t-1
0.059993 0.66
0.5154 0.1255
0.6052 Ekspor CPO
t-1
0.79266 2.98
0.0078 R
2
=0.97110 F=127.69
DW=2.55865
Keterangan: E
SR
= Elastisitas Jangka Pendek ; E
LR
= Elastisitas Jangka Panjang Nilai parameter dugaan produksi CPO Indonesia adalah 0.2604. Hal ini
menunjukkan bahwa produksi CPO Indonesia memiliki hubungan yang positif terhadap ekspor CPO Indonesia. Respon ekspor CPO Indonesia terhadap produksi
CPO Indonesia adalah inelastis dalam jangka pendek 0.4322 namun elastis untuk jangka panjang 2.0847, artinya bahwa kenaikan produksi CPO Indonesia
sebesar satu persen akan meningkatkan ekspor CPO Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0.4322 persen dan jangka panjang sebesar 2.0847 persen. Jadi
peningkatan produksi CPO Indonesia dalam jangka panjang berdampak besar terhadap ekspor CPO Indonesia.
Nilai parameter dugaan permintaan CPO domestik adalah -0.24881. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan CPO domestik memiliki hubungan yang
negatif terhadap ekspor CPO Indonesia. Respon ekspor CPO Indonesia terhadap permintaan CPO domestik adalah inelastis baik jangka pendek -0.1879 maupun
jangka panjang -0.9062, artinya bahwa kenaikan permintaan CPO domestik sebesar satu persen akan mengurangi ekspor CPO Indonesia dalam jangka pendek
sebesar 0.1879 persen dan jangka panjang sebesar 0.9062 persen. Jadi peningkatan permintaan CPO domestik dalam jangka pendek dan jangka panjang
hanya berdampak kecil terhadap ekspor CPO Indonesia. Nilai parameter dugaan lag harga ekspor riil CPO Indonesia adalah
0.28150. Hal ini menunjukkan bahwa harga ekspor riil CPO Indonesia memiliki hubungan yang positif terhadap ekspor CPO Indonesia. Respon ekspor CPO
Indonesia terhadap harga ekspor CPO Indonesia adalah inelastis baik jangka pendek 0.0353 maupun jangka panjang 0.1701, artinya bahwa kenaikan harga
ekspor CPO Indonesia sebesar satu persen akan meningkatkan ekspor CPO Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0.0353 persen dan jangka panjang sebesar
0.1701 persen. Jadi peningkatan harga ekspor riil CPO Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap ekspor CPO Indonesia.
Nilai parameter dugaan lag nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar adalah 0.0599. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar
memiliki hubungan yang positif terhadap ekspor CPO Indonesia. Respon ekspor CPO Indonesia terhadap nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar adalah inelastis
baik jangka pendek 0.1255 maupun jangka panjang 0.6052, artinya bahwa kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sebesar satu persen akan
meningkatkan ekspor CPO Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0.1255 persen dan jangka panjang sebesar 0.6052 persen. Jadi peningkatan nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap ekspor CPO Indonesia.
6.2.3.2 Ekspor Karet Alam Indonesia
Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi ekspor karet alam Indonesia dapat dilihat pada Tabel 14. Ekspor
karet alam Indonesia XRET dipengaruhi oleh produksi karet alam Indonesia QRET, permintaan karet alam domestik DDRET nilai tukar Rupiah terhadap
US Dollar ERR, harga ekspor karet alam PRETR, dan lag ekspor karet alam LXRET. Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Produksi
karet alam Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar memiliki pengaruh positif terhadap ekspor karet alam dan secara statistik berbeda nyata dengan nol
pada taraf α = 0.05 dan α = 0.20.
Nilai parameter dugaan produksi karet alam Indonesia adalah 0.8888. Hal ini menunjukkan bahwa produksi karet alam Indonesia memiliki hubungan yang
positif terhadap ekspor karet alam Indonesia. Respon ekspor karet alam Indonesia terhadap produksi karet alam Indonesia adalah inelastis dalam jangka pendek
0.9898 namun dalam jangka panjang elastis 1.0158, artinya bahwa kenaikan produksi karet alam Indonesia sebesar satu persen akan meningkatkan ekspor
karet alam Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0.9898 persen dan jangka panjang sebesar 1.0158 persen. Jadi peningkatan produksi karet alam Indonesia
dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak besar terhadap ekspor karet alam Indonesia.
Tabel 14. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Ekspor Karet Alam Indonesia XRET
Peubah Koefisien
t Value Pr |t|
E
SR
E
LR
Intersep -69.3809
-0.48 0.6396
Produksi karet 0.888893
6.84 .0001
0.9898 1.0158
Permintaan domestik karet -0.6766
-1.04 0.3109 -0.0722 -0.0741
Harga ekspor karet 0.034236
0.61 0.5486
0.0309 0.0317
Nilai tukar Rp thdp US 0.013011
1.45 0.1639
0.0743 0.0762
Ekspor karet
t-1
0.025661 0.16
0.8746 R
2
=0.98210 F=208.5
DW=1.628247 Dh= 1.555
Keterangan: E
SR
= Elastisitas Jangka Pendek, E
LR
= Elastisitas Jangka Panjang Nilai parameter dugaan permintaan karet alam domestik adalah -0.6766.
Hal ini menunjukkan bahwa permintaan karet alam domestik memiliki hubungan yang positif terhadap ekspor karet alam Indonesia. Respon ekspor karet alam
Indonesia terhadap permintaan karet alam domestik adalah inelastis baik jangka pendek -0.0722 maupun jangka panjang -0.0741, artinya bahwa permintaan
karet alam domestik sebesar satu persen akan menurunkan ekspor karet alam Indonesia dalam jangka pendek sebesar 0.0722 persen dan dalam jangka panjang
meningkat sebesar 0.0741 persen. Jadi peningkatan permintaan karet alam domestik dalam jangka pendek dan jangka penjang hanya berdampak kecil
terhadap ekspor karet alam Indonesia. Nilai parameter dugaan harga ekspor karet alam Indonesia adalah 0.0342.
Hal ini menunjukkan bahwa harga ekspor karet alam Indonesia memiliki