Pajak Ekspor Dampak Kebijakan Ekonomi terhadap Industri Komoditi Kelapa

Produktivitas Luas Areal TM Harga Komoditi Lain Tingkat Suku Bunga Upah TK Harga Pupuk Teknologi Produksi Harga Domestik Komoditi Ekspor Nilai Tukar Konsumsi Domestik Harga Ekspor Permintaan Industri Domestik Harga Output Permintaan Output Produksi Output Produksi Dunia Stok Dunia Harga Dunia Konsumsi Dunia Ekspor Dunia Impor Dunia Ekspor Sisa Dunia Impor Sisa Dunia Konsumsi Sisa Dunia Produksi Sisa Dunia Luas Areal TM Sisa Dunia Jumlah Penduduk Sisa Dunia Impor Negara i Konsumsi Negara i GDP Negara I Jumlah Penduduk Negara i Nilai Tukar Negara I Impor Pajak Ekspor Permintaan Industri Lain Peubah Endogen Peubah Eksogen Blok Indonesia Blok Dunia Blok Importir Blok Sisa Dunia Gambar 12 Model Ekonometrika Industri Komoditi Kelapa Sawit dan Karet Indonesia 55 Luas Areal Tanam Kelapa Sawit: - P.01a Koefisien yang diharapkan adalah: Luas Areal Tanam Karet: - P.01b Koefisien yang diharapkan adalah: dimana: = luas areal tanam menghasilkan kelapa sawit pada perkebunan i perkebunan rakyat=1, perkebunan negara = 2, dan perkebunan besar swasta= 3 tahun ke t ribu ha = luas areal tanam mengahasilkan karet tahun ke t ribu ha, HCPOR t-3 = lag 3 tahun dari harga riil CPO domestik Rpkg, HRETR t-3 = lag 3 tahun dari harga riil karet domestik Rpkg, INTRR t-3 = lag 3 tahun dari tingkat suku riil bunga bank , HPUKR t = harga pupuk riil pada tahun ke t Rpkg, UPAHR t = tingkat upah riil disektor pertanian tahun ke t Rp, T t = teknologi yang diproksi melalui trend waktu, - = lag dari , - = lag dari . 4.1.1.2.Produktivitas Produktivitas komoditi tanaman perkebunan dapat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas input yang digunakan, teknologi produksi, agroklimat, dan tingkat penerimaan yang diharapkan. Dalam perumusan persamaaan produktivitas dalam penelitian ini, kualitas dan kuantitas penggunaan input diproksi melalui harga-harga input tersebut tingkat suku bunga harga pupuk, dan tingkat upah, penerimaan diproksi melalui harga output, dan teknologi diproksi melalui trend waktu. Persamaaan produktivitas masing masing komoditi dapat ditulis sebagai berikut: Produktivitas Kelapa Sawit CPO P.02a Koefisien yang diharapkan adalah: Produktivitas Karet P.02b Koefisien yang diharapkan adalah: dimana: = produktivitas sawit tahun ke t tonha, = produktivitas karet tahun ke t tonha, = lag dari , = lag dari . 4.1.1.3.Produksi Melalui pendekatan luas areal dan produktivitas, produksi masing masing komoditi dapat diperoleh dari perkalian luas areal tanam dan produktivitas. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Produksi Kelapa Sawit CPO ∑ P.03a Produksi Karet Alam ∑ P.03b dimana: QCPO t = produksi sawit tahun ke t ribu ton, QRET t = produksi karet tahun ke t ribu ton. 4.1.1.4.Ekspor Crude Palm Oil dan Karet Alam Persamaan ekspor masing-masing komoditi tanaman perkebunan dirumuskan secara agregat tanpa membedakan negara tujuan. Hal ini dimaksudkan agar model dapat menerangkan secara maksimal perubahan- perubahan yang terjadi di pasar dunia. Persamaan ekspor masing-masing komoditi adalah sebagai berikut: Ekspor Kelapa Sawit CPO - P.04a Koefisien yang diharapkan adalah: Ekspor Karet Alam - P.04b Koefisien yang diharapkan adalah: dimana: XCPO t = ekspor CPO Indonesia pada tahun ke t ribu ton, XRET t = ekspor karet alam Indonesia pada tahun ke t ribu ton, XCPO t-1 = lag dari XCPO t . 4.1.1.5.Permintaan Domestik Produksi domestik dari masing-masing komoditi tanaman perkebunan kelapa sawit dan karet sebahagian dialokasikan untuk konsumsi domestik sebahagian lagi untuk tujuan ekspor. Konsumsi domestik sebagian besar diserap oleh industri. Konsumsi minyak sawit CPO sebagian besar diserap oleh industri minyak goreng sebagian lagi diserap oleh industri oleokimia, industri margarin, industri kosmetika, dan sabun. Sedangkan konsumsi karet alam sebagian besar diserap oleh industri ban sebagian lagi oleh industri lain seperti sarung tangan, dan alat-alat kesehatan. Dengan demikian permintaan domestik dari masing-masing komoditi dapat dituliskan sebagai berikut: Permintaan CPO Domestik P.05a Permintaan Karet Domestik P.05b dimana: