Upah Tenaga Kerja Dampak Kebijakan Ekonomi terhadap Industri Komoditi Kelapa
Price Price
Quantity PW
P’W-t P’W
Qc Q’c Q’p Qp
Q’e Qe XSt
D S
Qp Q’p Qc Q’c D
S
Quantity Quantity
Price
XS
ED 2
1 3
4 a
f
b c
d e
Sumber: Tweeten, 1992
Gambar 11. Dampak Suatu Pajak Ekspor terhadap Perdagangan Internasional
Negara Eksportir A Pasar Dunia
Negara Importir B
50
Pada kasus negara besar slope kurva permintaan negatif penurunan jumlah penawaran ekspor Indonesia pada suatu tingkat harga tertentu akan
menyebabkan harga dunia meningkat dari PW menjadi PW’. Hal ini menyebabkan harga yang diterima oleh produsen domestik di negara A
Indonesia setelah adanya pajak ekspor adalah lebih rendah dari harga dunia yaitu sebesar PW
’-t. Pada harga PW-t, konsumsi domestik akan meningkat me
njadi Qc‘dan produksi domestik menurun menjadi Qp’ sehingga terjadi excess supply
sebesar Qp’-Qc’. Sedangkan di negara importir, dengan harga dunia sebesar Pw’ produksi akan meningkat menjadi Qp’ dan konsumsi akan menurun
sebesar Qp’ sehingga terjadi excess demand sebesar Qc’-Qp’ yang besarnya sama dengan Qp’-Qc’ atau kesimbangan baru pada pasar dunia Qe’.
Distorsi perdagangan berupa pemberlakuan pajak ekspor dengan asumsi sebagai negara besar, akan menyebabkan penurunan harga yang diterima oleh
produsen, penurunan produksi domestik, penurunan volume ekspor, peningkatan konsumsi domestik. Sedangkan di negara importir, terjadi kenaikan harga
sehingga merangsang kenaikan produksi dan penurunan konsumsi yang selanjutnya akan mengakibatkan penurunan volume impor. Disisi lain penerapan
pajak ekspor mampu menghasilkan penerimaan bagi pemerintah sebagai konsekuensi dari turunnya harga domestik.
Dampak pemberlakuan pajak ekspor juga akan mempengaruhi distribusi equity dan efisiensi. Pemberlakuan pajak ekspor akan menurunkan
kesejahteraan dunia. Negara importir, kesejahteraan nasionalnya adalah sebesar - 2+3+4 sedangkan di negara eksportir kesejahteraan nasionalnya sangat
ditentukan oleh elastisitas permintaan dan penawarannya. Bagi negara eksportir pajak yang optimal berada pada keadaan -c+e+f sehingga untuk tingkat pajak
tertentu kesejahteraan nasional bersih negara eksportir akan negatif bila c+e lebih besar dari f secara lebih detail dapat dilihat pada Tabel 2.
Penurunan pajak ekspor dari kondisi yang diuraikan di atas memperkecil kesejahteraan masyarakat dunia. Produsen di negara eksportir akan menerima
penurunan harga yang lebih kecil sehingga merangsang terjadinya peningkatan ekspor, sementara konsumen di negara importir akan membayar dengan harga
yang lebih rendah. Tabel 2. Analilis Dampak Pemberlakuan Pajak Ekspor terhadap Kesejahteraan
Produsen dan Konsumen di Negara Eksportir dan Importir Perubahan
Eksportir Importir
Surplus konsumen a+b
-1+2+3+4 Surplus produsen
-a+b+c+d+e 1
Peneriman Pemerintah d+f
- Kesejahteraan Nasional Bersih
-c-e+f -2+3+4
Kesejahteraan Dunia Bersih -c-e-2-4