Permintaan Impor Fungsi Permintaan Industri Domestik

3.8.2 Upah Tenaga Kerja

Kurva permintaan tenaga kerja memiliki kemiringan menurun. Artinya makin rendah tarif upah, maka besar jumlah tenaga kerja yang diminta. Upah riel adalah rasio antara tingkat upah dan tingkat harga, atau jumlah barang yang dapat dibeli dan upah per jam kerja. Donbush dan Fischer, 1987. Ditambahkan pula bahwa kurva permintaan mempunyai kemiringan menurun karena diasumsikan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan akan semakin rendah produktivitas marjinalnya. Misalnya barang modal tidak berubah, makin banyak karyawan yang ditambah. Setiap karwayan baru memperoleh bagian mesin yang lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan sebelumnya sehingga tambahan output yang dihasilkan oleh karyawan baru akan lebih kecil dibandingkan tambahan output yang dihasilkan karyawan sebelumnya. Jadi produktivitas marginal tenaga kerja menurun dan kurva permintaan tenaga kerja memiliki kemiringan yang menurun. LD wp1 wp2 Fx Upah Riil wp Tenaga Kerja Tenaga Kerja Output Y L1 L2 L2 L1 Permintaan Tenaga Kerja b Fungsi Produksi Sumber: Mankiw, 2000 Gambar 8. Hubungan antara Upah Tenaga Kerja dan Produksi Keterangan: WP = upah riel tenaga kerja, Y = pendapatan, output, L = tenaga kerja, WP 1 , WP 2 = tingkat upah riil, L 1 , L 2 = jumlah tenaga kerja, Y 1 , Y 2 = jumlah pendapatanoutput. Penurunan upah riel tenaga kerja dari WP 1 menjadi WP 2 dalam kondisi cateris paribus menyebabkan jumlah peningkatan penggunaan tenaga kerja yang digunakan perusahaan meningkat dari L 1 menjadi L 2 . Peningkatan penggunaan tenaga kerja ini akan berdampak pada peningkatan output perusahaan dari Y 1 menjadi Y 2 . Pada Gambar 9 menunjukkan bahwa dengan adanya penurunan upah tenaga kerja di negara pengekspor dengan asumsi cateris paribus, maka produksi meningkat yang diakibatkan dari meningkatnya tenaga kerja yang digunakan. Peningkatan ini menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan dari S A1 ke S A2 dan membentuk keseimbangan baru bagi negara A dimana terjadi juga penurunan harga domestik di negara A. Dengan terbentuknya keseimbangan baru, maka akan terbentuk kurva penawaran ekspor yang baru yaitu: XS 2 dan terbentuk pula keseimbangan yang baru di blok dunia di Q W2 , P W2 . Dengan perubahan keseimbangan menyebabkan harga dunia akan berubah yaitu menurun. Perubahan harga dunia ini menyebabkan harga dunia di negara pengekspor lebih murah dari sebelumnya. Dengan rendahnya harga dunia dan harga domestik di negara A, sedangkan harga di negara pengimpor tetap tinggi menyebabkan negara meningkatkan ekspornya Gambar 9. SA1 DA XS1 DB SB PB PA1 MD PW1 P Q P Q Q P QA1 QA2 . QW1 QW2 . . QB y 2 z x 3 1 Negara A Eksportir Negara B Importir Pasar Dunia SA2 PA2 XS2 . PW2 5 4 a b c . Gambar 9. Dampak Penurunan Upah Tenaga Kerja dalam Perdagangan Internasional Keterangan: Q A1 ,Q A2 = perubahan jumlah produksi negara A, P A1 , P A2 = perubahan harga negara A, P W1 , P W2 = perubahan harga dunia.

3.8.3 Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang exchange rate atau kurs adalah harga satu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena dengan nilai tukar memungkinkan kita membandingkan harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Lebih lanjut Salvatore 1999 menjelaskan bahwa dalam melakukan transaksi perdagangan antar negara, mereka menggunakan mata uang asing bukan mata uang negaranya.