Kondisi Kesehatan Owa Jawa di PSSP

48 Tabel 11. Kondisi kesehatan dan paparan penyakit pada Owa Jawa di PSSP No Nama Pemeriksaan dan kondisi kesehatan 1. Ari Hasil pemeriksaan yang menunjukkan Thrombositopenia dan Hiperbilirubinemia salah satu penyebabnya adalah adanya penyakit hati yang kronis atau tumor pada hati. Sedangkan hasil HBs Ag +, anti-HBs - dan HBe Ag -, anti-HBe + di atas dapat disimpulkan bahwa Owa Jawa ARI tersebut terinfeksi Hepatitis B Virus dengan status “Low infectivity chronic carrier” 2. Mimis Apabila HBs Ag + selama lebih dari 6 bulan tanpa diikuti dengan perkembangan anti- HBs, maka status infeksi adalah ”Chronic carrier”. Sedangkan untuk derajat penyakit belum dapat disimpulkan karena belum ada tes HBe Ag dan anti-Hbe 3. OJ Apabila HBs Ag + selama lebih dari 6 bulan tanpa diikuti dengan perkembangan anti- HBs, maka status infeksi adalah ”Chronic carrier”. Sedangkan untuk derajat penyakit belum dapat disimpulkan karena belum ada tes HBe Ag dan anti-HBe. 4. JLO Hasil pemeriksaan menggambarkan keadaan bahwa satwa tersebut positif terinfeksi Hepatitis B virus, akan tetapi belum diketahui status dan derajat infeksi karena belum dilakukan pemeriksaan ulang. 5. OO Hasil pemeriksaan menggambarkan individu ini negatif terinfeksi hepatitis B, namun akan terus dilakukan pengecekan ulang untuk melihat kemungkinan tertular

5.3. Kondisi Bio-Fisik Lingkungan Kandang Owa Jawa

Owa Jawa yang berada di PSSP, seluruhnya berjumlah lima individu dan disatukan dalam satu kandang enclosure serta telah membentuk satu kelompok family group. Kandang Owa Jawa di PSSP ini berbentuk persegi panjang seperti terlihat pada Gambar 7. Panjang 7,9 m, lebar 7 m dan tinggi 3,3 m dengan suhu rata-rata lingkungan kandang 25 ± 2 o C dan rata-rata curah hujan berkisar antara 3.000 – 4.000 mm BMKG 2009. Kondisi lingkungan kandang sebagian besar berupa vegetasi pepohonan dan semak belukar. Vegetasi yang umum ditemukan berupa pohon akasia, kemang, kelapa, bambu dan semak. Di dalam kandang terdapat pohon mangga yang berfungsi sebagai kanopi yang memberikan perlindungan dari terik matahari dan hujan serta digunakan untuk tempat beristirahat dan merupakan salah satu jenis tanaman pakan, dimana daun dari pohon ini terkadang dikonsumsi oleh Owa Jawa di dalam kandang. Kandang Owa Jawa merupakan kandang yang terbagi atas dua ruang yang dipisahkan oleh sekat compartment, dengan dinding kandang terbuat dari kawat 49 stainless steel, atap kandang terbuat dari bahan yang sama. Tiang penyangga dibuat dari bahan yang sama berbentuk bulat. Di masing-masing kandang digantungkan lima rantai yang diujungnya terdapat handle pegangan yang digunakan oleh individu Owa Jawa untuk bergelantungan atau sarana melakukan aktivitas brakiasi. Selain itu ditempatkan pula beberapa bentuk pengkayaan lingkungan struktural seperti tempat duduk untuk beristirahat tiap kandang terdapat dua dan drum air kandang 1 yang masing-masing ditempatkan pada ketinggian 1,65 m dan 2,5 m serta box kayu sebagai pengganti pohon tidur ketika individu Owa Jawa berada pada habitat alaminya. Pada masing-masing kandang pun terdapat beberapa bentuk pengkayaan objek seperti tempat pakan dan minum yang dibuat sedemikian rupa sebagai bagian dari pengkayaan lingkungan.

5.4. Aktivitas dan Perilaku Owa Jawa

Pola tingkah laku harian Owa Jawa di PSSP umumnya sama dengan primata diurnal lain, yaitu bangun pada pagi hari dengan aktivitas dan perilaku pertama yaitu membuang kotoran, urinasi eliminative behavior atau melakukan aktivitas suara kemudian dilanjutkan dengan melakukan pergerakan untuk mencari makan, dan sore hari mencari pohon tidur untuk tidur sepanjang malam, demikian juga yang terjadi pada kelompok Owa Jawa di Hutan rasamala. Owa Jawa memulai aktivitas hariannya pada pagi hari rata-rata antara pukul 05:45 sampai pukul 06:20 WIB yang ditandai dengan bergeraknya Owa Jawa dari pohon tidurnya dan diakhiri pada pukul 16:00 sampai pukul 17:20 WIB saat Owa Jawa mengambil posisi tidur pada pohon tidur berikutnya. Hal ini senada dengan pernyataan Purwanto 1992 yang menyebutkan bahwa aktivitas dan perilaku Owa Jawa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memeliki suatu pola yang teratur dalam hal penggunaan waktu yang digunakan dalam satu hari. Aktivitas dimulai dengan mengeluarkan suara di pagi hari sekitar pukul 05.00 dan berakhir ketika Owa Jawa memasuki pohon tidur pukul 18.00. Berdasarkan pengamatan pada kelompok di Hutan rasamala, rata-rata waktu aktif Owa Jawa adalah 11 jam, hal itu hampir sama dengan pola aktif Owa Jawa yang terdapat di PSSP, namun sedikit berbeda dalam hal waktu dimulainya aktivitas di pagi hari yang lebih lambat dan berakhirnya aktivitas yang lebih cepat pada sore hari.