Populasi Owa Jawa di PSSP dan Hutan Rasamala Bodogol

47 individu baru, hal ini dikarenakan saat ini Mimis sedang berada dalam masa bunting. Di Resort Bodogol, berdasarkan pemantauan terhadap Owa Jawa sejak tahun 2003-2007, diketahui terdapat 8 kelompok Owa Jawa yang tersebar pada berbagai tipe vegetasi hutan yang berbeda dan di dominansi oleh suatu jenis vegetasi tertentu Lampiran 1. Kedelapan kelompok tersebut yaitu kelompok Kanopi, Rasamala, Afrika, DAM, Pinus, Cipanyairan, Cipadaranten dan Tangkil. Penamaan setiap kelompok disesuaikan dengan jalur-jalur penelitian yang ada di Resort Bodogol. Selama penelitian dan survey dibeberapa kelompok yaitu kelompok Rasamala, Afrika dan Cipadaranten, diketahui ukuran kelompok Owa Jawa berkisar antara 2-6 individu dalam satu kelompok, hal ini cukup berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa umumnya populasi Owa Jawa berkisar antara 2-5 individu. Rata-rata jumlah individu dalam satu keluarga adalah 3,8 individukelompok. Masing-masing kelompok mememiliki ukuran dan kelompok yang berbeda satu sama lain. Namun sebagian besar dari ke tiga kelompok tersebut terdiri atas satu pasang jantan dan betina dewasa serta individu mudaremaja dan anak atau bayi.

5.2. Kondisi Kesehatan Owa Jawa di PSSP

Kondisi kesehatan Owa Jawa di penangkaran merupakan salah satu indikator yang menentukan apakah individu atau kelompok tersebut dapat dilepasliarkan kembali ke alam. Hal ini terkait dengan kemungkinan penularan penyakit zoonosis yang mungkin terjadi antara populasi satwa dalam penangkaran maupun penularan penyakit dari satwa yang berasal dari penangkaran dengan populasi di alam ketika kegiatan pelepasliaran dilakukan. Berdasarkan hasil cek kesehatan Owa Jawa di PSSP maka hampir seluruhnya saat ini telah diketahui mengidap penyakit hepatitisPSSP 2011. Adapun informasi lengkap mengenai kondisi kesehatan tiap individu disajikan pada tabel di bawah iini. 48 Tabel 11. Kondisi kesehatan dan paparan penyakit pada Owa Jawa di PSSP No Nama Pemeriksaan dan kondisi kesehatan 1. Ari Hasil pemeriksaan yang menunjukkan Thrombositopenia dan Hiperbilirubinemia salah satu penyebabnya adalah adanya penyakit hati yang kronis atau tumor pada hati. Sedangkan hasil HBs Ag +, anti-HBs - dan HBe Ag -, anti-HBe + di atas dapat disimpulkan bahwa Owa Jawa ARI tersebut terinfeksi Hepatitis B Virus dengan status “Low infectivity chronic carrier” 2. Mimis Apabila HBs Ag + selama lebih dari 6 bulan tanpa diikuti dengan perkembangan anti- HBs, maka status infeksi adalah ”Chronic carrier”. Sedangkan untuk derajat penyakit belum dapat disimpulkan karena belum ada tes HBe Ag dan anti-Hbe 3. OJ Apabila HBs Ag + selama lebih dari 6 bulan tanpa diikuti dengan perkembangan anti- HBs, maka status infeksi adalah ”Chronic carrier”. Sedangkan untuk derajat penyakit belum dapat disimpulkan karena belum ada tes HBe Ag dan anti-HBe. 4. JLO Hasil pemeriksaan menggambarkan keadaan bahwa satwa tersebut positif terinfeksi Hepatitis B virus, akan tetapi belum diketahui status dan derajat infeksi karena belum dilakukan pemeriksaan ulang. 5. OO Hasil pemeriksaan menggambarkan individu ini negatif terinfeksi hepatitis B, namun akan terus dilakukan pengecekan ulang untuk melihat kemungkinan tertular

5.3. Kondisi Bio-Fisik Lingkungan Kandang Owa Jawa

Owa Jawa yang berada di PSSP, seluruhnya berjumlah lima individu dan disatukan dalam satu kandang enclosure serta telah membentuk satu kelompok family group. Kandang Owa Jawa di PSSP ini berbentuk persegi panjang seperti terlihat pada Gambar 7. Panjang 7,9 m, lebar 7 m dan tinggi 3,3 m dengan suhu rata-rata lingkungan kandang 25 ± 2 o C dan rata-rata curah hujan berkisar antara 3.000 – 4.000 mm BMKG 2009. Kondisi lingkungan kandang sebagian besar berupa vegetasi pepohonan dan semak belukar. Vegetasi yang umum ditemukan berupa pohon akasia, kemang, kelapa, bambu dan semak. Di dalam kandang terdapat pohon mangga yang berfungsi sebagai kanopi yang memberikan perlindungan dari terik matahari dan hujan serta digunakan untuk tempat beristirahat dan merupakan salah satu jenis tanaman pakan, dimana daun dari pohon ini terkadang dikonsumsi oleh Owa Jawa di dalam kandang. Kandang Owa Jawa merupakan kandang yang terbagi atas dua ruang yang dipisahkan oleh sekat compartment, dengan dinding kandang terbuat dari kawat