Aktivitas Harian dan Perilaku Aktivitas dan Perilaku Berpindah
10
Aktivitas dan Perilaku Sosial
Menurut McDonald 1993 bahwa perilaku sosial pada Owa Jawa meliputi
aktivitas vokalisasi bersuara, grooming menelisik dan bermain. Aktivitas dan Perilaku Bersuara
Aktivitas Owa Jawa diawali dengan bersuara disertai pergerakan akrobatik sebelum mencari pakan Rinaldi 1999. Pada pagi hari, Owa Jawa akan
mengeluarkan suara berupa lengkingan nyaring yang disebut morning call, dengan durasi antara 10
–30 menit. Suara Owa Jawa dapat diidentifikasi hingga radius 500
–1.500 m. Suara yang dapat diidentifikasi adalah suara betina untuk menandai teritorinya, suara jantan ketika bertemu dengan kelompok lainnya, suara
antar individu ketika terjadi konflik, dan suara anggota keluarga ketika melihat bahaya Geissman et al. 2005. Perilaku bersuara pada Owa Jawa memiliki
karakter khusus yang membedakan dengan family Hylobatidae lain, yaitu individu berperan lebih besar dalam penjagaan daerah jelajah. Hal tersebut ditunjukkan
melalui alokasi penggunaan waktu bersuara Owa Jawa betina yang lebih besar dibandingkan jantan.
Aktivitas dan Perilaku Grooming Menelisik
Menurut Alexander 1974; Freeland 1976, beberapa sebab terjadinya grooming dalam kelompok primata adalah memelihara individu satwa dari
gangguan parasit dan kotoran, selain itu pun aktivitas grooming ditunjukan untuk memelihara ketertarikan sosial antar individu dalam kelompok. Aktivitas ini
umumnya meningkat disaat periode istirahat berlangsung.
Aktivitas dan Perilaku Bermain
Aktivitas dan perilaku bermain merupakan bagian dari upaya menghilangkan perasaan bosan oleh individu satwa dan mempererat ikatan sosial
diantara individu dalam kelompok. Pada kelompok Hylobates lar di TN. Khao Yai, Thailand, aktivitas bermain mempunyai proporsi waktu 29 dari total waktu
aktivitas sosial dan dilakukan oleh individu anak dan remaja Bartlett 2003. Pada kelompok hutan Cikaniki, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, aktivitas
bermain mempunyai proporsi waktu 15,09 dan berkutuan 16,98 Ladjar
1996.
11
Aktivitas dan Perilaku Tidur dan Beristirahat
Pohon tidur adalah jenis pohon yang digunakan Owa Jawa sebagai tempat beristirahat, tidur dan tempat berlindung dari predator. Gibbon akan melakukan
perpindahan pohon tidur secara berkala. Jantan dan betina tidur pada pohon yang berbeda. Pada saat berada di pohon tidur, gibbon tidak akan bersuara untuk
menghindari bahaya Islam Feeroz 1992. Setelah melakukan jelajah harian, Owa Jawa akan kembali ke pohon tidur beberapa jam sebelum matahari terbenam,
dan tinggal di pohon tersebut sampai kira-kira 14 –17 jam. Biasanya betina dewasa
dan bayi menuju pohon tidur terlebih dahulu, diikuti juvenil atau anak yang beranjak dewasa dan terakhir jantan dewasa.
Iskandar 2008 menyatakan bahwa di TN Gunung Gede Pangrango terdapat sekitar 17 jenis vegetasi yang merupakan tempat tidur Owa Jawa yang
tergolong kedalam 7 famili. Pohon tidur Owa Jawa tersebut adalah teureup Artocarpus elasticus, rasamala Altingia excelsa, kondang Ficus variegata,
Afrika Maesopsis eminii, dan manggong Macaranga rhizinoides. Pada umumnya vegetasi yang dimanfaatkan Owa Jawa sebagai pohon pakan
dan pohon tidur adalah vegetasi tingkat pohon. Hal tersebut disebabkan pola hidup Owa Jawa yang bersifat arboreal dengan memanfaatkan strata pohon tengah
dan atas Iskandar 2007.