Jumlah Pakan yang Diberikan dan Dikonsumsi

83 Presentase pakan tersisa sangat kecil yaitu sebesar 1,11 - 4,15. Hal ini menunjukan efisiensi tingkat pemberian pakan yang tinggi. Bagian yang tidak dimakan oleh Owa Jawa di PSSP biasanya hanya berupa batang dari bagian sayur yang diberikan atau sepah jeruk yang telah habis sari buahnya dan potongan pisang yang terlalu matang. Walaupun demikian dari hasil pengukuran dapat dilakukan efisiensi sehingga semakin mengurangi jumlah paka yang tersisa, yaitu dengan memberikan pakan yang disukai dan disesuaikan dengan bobot dan umur individu Owa Jawa yang terdapat di dalam kandang. Tabel 23. Konsumsi pakan pada masing-masing individu pada kelompok Owa Jawa di PSSP Nama lokal Konsumsi pakan gram Ari Mimis OJ JLO OO Jeruk 253,4 238,7 308,1 221,4 133,2 Apel 46,1 31,3 80,75 64,3 46,2 Salak 20,6 33,6 28,1 18,7 17 Pisang 257,9 269,5 228,5 224 108 Jambu biji 71,3 70,4 70,1 60,3 40,1 Wortel 37,2 23,8 15,2 17,8 25,1 Buncis 7,5 11,1 9,4 12,5 7 Kacang Panjang 9 10 7 8,5 8 Bayam 20,7 92 60,9 50,4 80,5 Kangkung 59,8 81,7 60 74 54 Sawi 50,2 89 88 77 32 Monkey chow 52,1 73,5 63 60 34,5 Kemang - - - - - Total 885,8 1024,6 1019,05 888,9 585,6 Tabel 23 memperlihatkan terdapat beberapa kecenderungan yang signifikan, dimana individu bayi OO lebih banyak mengkonsumsi pakan berupa bayam, hal ini disebabkan karena jenis pakan ini merupakan pakan yang relatif mudah dalam proses pengunyahan dan pencernaan dibandingkan jenis pakan yang lain daun lunak dan tidak tebal. Konsumsi pakan apel yang tinggi pada OJ lebih disebabkan karena rasa buah yang manis dan proses pengambilan pakan yang selalu menjadi salah satu pilihan utama pakan berupa buah-buahan. Pada kelompok hutan rasamala hanya tiga individu yang berhasil diamati konsumsi pakan dalam satu harinya. Pengamatan aktivitas makan dilakukan ketika individu berada dalam masa aktif untuk makan pada pagi yaitu pukul 05.30-11.30 dan dilanjutkan siang pada pukul 13.00-17.00. Dari 24 kali 84 perjumpaan hanya 5 kali perjumpaan yang berhasil mengamati aktivitas makan pada tiga individu Owa Jawa yang berada pada hutan rasamala. Adapun ketiga individu tersebut tergolong dalam jenis kelamin dan struktur umur yaitu jantan dewasa, betina remaja dan anak. Individu betina dewasa dan bayi sulit sekali teramati karena selalu bersembunyi dalam tajuk pohon yang rapat dan berada cukup jauh dengan kelompok 25-50 m, sedangkan untuk jantan pradewasa sulit terlihat karena pergerakannnya yang sangat tinggi. Pengukuran berat daun, bunga dan buah di estimasi dengan berat sampel masing-masing-masing bagian tumbuhan tersebut dikalikan dengan banyaknya konsumsi per individu. Untuk kebutuhan akan pakan pada betina dewasa coba didekatkan dengan jantan dewasa sedangkan untuk betina remaja dan bayi di estimasi masing-masing dengan jantan pradewasa dan anak. Tabel 24. Konsumsi pakan dalam satu hari kelompok hutan rasamala Jenis pakan Bagian yang dimakan Berat rata-rata per 1 bagian g Konsumsi pakan gram ♂ dewasa ♀ remaja Anak Rasamala Daun, bunga 1,2 159,60 226,80 98,40 Puspa Daun 0,9 51,30 34,20 24,30 Hantap Buah 2,1 78,90 109,20 18,70 Liana susu Buah 318 26,00 39,10 12,90 Total 777,50 409,30 154,30 Jika diestimasi dengan metode diatas maka untuk satu kelompok Owa Jawa di hutan rasamala mengkonsumsi pakan dalam satu hari untuk jenis daun dan bunga rasamala sebanyak 969,6 g, daun puspa 219,4 g, buah hantap 413,8 g dan liana susu sebanyak 156 g dengan total konsumsi dalam satu hari yaitu 1.776,8 g. Berdasarkan tingkat konsumsi pakan pada kedua kelompok tersebut, secara umum jika mengacu pada Chivers dan Raemaekers 1986 terdapat perbedaan kuantitas jumlah pakan yang diberikan dan dimakan. Chivers dan Raemaekers 1986 menyatakan bahwa secara umum kuantitas pakan harian yang diberikan pada Owa Jawa di penangkaran memiliki kuantitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan di alam. Di penangkaran kuantitas pakan yang diberikan biasanya berkisar antara 300-800 g dan di alam diperkirakan sekitar 800 g atau lebih. Hal ini berkaitan dengan tingkat aktivitas yang cukup rendah di penangkaran. 85

5.5.7. Komposisi Nutrisi Pakan

Owa Jawa termasuk jenis primata yang banyak mengkonsumsi buah dalam dietnya terutama buah yang masak karena banyak mengandung gula dan air. Pada dasarnya satwa akan memilih makanan yang banyak mengandung nutrisi. Pada primata yang terspesialisasi untuk mengkonsumsi dedaunan memperlihatkan beberapa adaptasi gastrointestinal terhadap pakan yang dikonsumsinya, seperti kantung lambung yang besar, adanya kemampuan untuk mengakomodasi mikroorganisme yang membantu proses pencernaan Hladik 1977, Edwards et al. 1997, Yeager et al. 1997, NRC 2003. Demikian halnya dengan Owa Jawa yang berada di Pusat Studi Satwa Primata PSSP, sebagai satwa frugivorus primata ini banyak mengkonsumsi buah-buahan di dalam kandang. Namun secara umum komposisi nutrisi pakan komersil berbeda dengan pakan non komersil, misalnya kadar gula sederhana dan karbohidrat yang tinggi serta kandungan serat yang rendah pada pakan komersil Edwards et al. 1997. Berbeda dengan Owa Jawa yang terdapat di hutan rasamala Resort Bodogol yang lebih banyak mengkonsumsi daun, hal ini disebabkan dan sangat berhubungan dengan musim. Pada musim buah di alam, Owa Jawa akan lebih banyak mengkonsumsi buah dan biji, sebaliknya ketika musim buah berlalu pakan terbanyak biasanya berupa dedaunan seperti terlihat pada saat penelitian berlangsung. Pemberian pakan pada kelompok Owa Jawa di PSSP secara umum tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, pemberian pakan Owa Jawa tidak dipengaruhi musim berbuah, dengan demikian asupan komposisi nutrisinya hampir sama setiap harinya. Owa Jawa di PSSP diberi berbagai jenis pakan yang diketahui komposisi gizinya melalui analisis proksimat. Pakan mengandung protein, serat kasar, lemak dan energi. Keempat komponen tersebut dikatakan tinggi jika kandungannya protein lebih dari 18 dan energi lebih dari 3000 kalg. Jenis pakan kacang panjang 17,30 dan monkey chow 15,50 memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Kandungan energi untuk semua jenis pakan hasil analisis proksimat, kecuali monkey chow menunjukan angka yang rendah yaitu dibawah 3000 kalg Tabel 25. 86 Tabel 25. Kandungan gizi pakan Owa Jawa di PSSP dan Hutan rasamala Pakan Berat Kering Serat kasar Protein Lemak Energi kalg Jeruk 12,80 2,40 0,90 0,20 45,00 Apel 15,90 0,70 0,30 0,40 58,00 Salak 21,40 0,95 0,40 0,00 77,00 Pisang 28,00 4,16 1,20 0,20 286,60 Jambu biji 14,00 5,60 0,90 0,30 49,00 Wortel 67,33 2,10 1,20 0,30 42,00 Buncis 11,10 1,20 2,40 0,20 35,00 Kacang panjang 87,80 2,50 17,30 1,50 357,00 Bayam 13,10 0,80 3,50 0,50 36,00 Kangkung 28,24 1,00 3,00 0,30 29,00 Sawi 7,80 1,20 2,30 0,30 22,00 Monkey chow 87,72 5,18 15,50 5,00 4.386,00 Daun Kemang 36,90 - 10,39 0,80 986,00 Rasamala 48,99 14,26 11,31 3,89 2.045,00 Hantap 23,17 5,51 11,84 13,67 241,48 Puspa 57,80 22,59 7,43 3,29 232,08 Liana susu 27,34 17,11 9,98 6,98 190,64 Sumber : Komposisi zat gizi makanan Slamet Tarwotjo 1980, Analisis proksimat Divisi Nutrisi TSI 1987, Analisis proksimat PAU Hayati IPB 2011. Estimasi kecukupan gizi Owa Jawa Tabel 27a,b dan konsumsi bahan kering diperoleh dari jumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan sisa pakan keesokan harinya. Konsumsi zat gizi protein, lemak dan energi, dihitung dari berat kering dikalikan dengan data proksimat Tabel 25. Tabel 26a. Estimasi konsumsi gizi Owa Jawa di PSSP Individu Konsumsi zat gizi BK gIndh Serat kasar gIndh Protein gIndh Lemak gIndh Energi kalIndh kalkgh ♂ Dewasa 229,37 18,23 12,24 11,07 228,43 32,40 ♀ Dewasa 260,61 20,55 15,17 16,34 312,22 41,63 ♂ Pradewasa 236,56 19,76 17,58 14,62 267,78 37,72 ♀ Remaja 220,70 16,44 13,86 13,21 255,60 45,24 ♂ Bayi 147,14 10,12 9,98 3,02 147,27 71,84 Tabel 26b. Estimasi konsumsi gizi Owa Jawa di Hutan rasamala Individu Konsumsi zat gizi BK gIndh Serat kasar gIndh Protein gIndh Lemak gIndh Energi kalIndh kalkgh ♂ Dewasa 133,23 20,07 13,92 7,01 172,55 - ♀ Remaja 166,87 23,53 18,10 9,18 239,54 - ♂ Anak 70,11 32,58 7,36 3,18 103,56 -