Aktivitas dan Perilaku Berisirahat dan Tidur

69 namun tetap dalam jarak yang relatif dekat dengan induk betinanya. Melalui uji chi- square χ 2 = 9,4513, DF = 5 maka kelompok Owa Jawa PSSP dan hutan rasamala tidak berbeda nyata dalam hal durasi yang digunakan untuk aktivitas beristirahat berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan hasil penelitian lain aktivitas harian dua individu owa jawa rehabilitan dalam hal aktivitas dan perilaku istirahat sebesar 16,2-18,3 dari keseluruhan aktivitas harian kedua Owa Jawa tersebut Ario 2010. Saat istirahat pendek, pada Owa Jawa di hutan rasamala akan memilih pepohonan dengan tajuk tertutup, hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Strata pohon yang banyak digunakan Owa Jawa pada saat istirahat berada pada ketinggian 21-25 m, strata ini merupakan tajuk bagian tengah yang rimbun dengan percabangan yang relatif besar. Sedangkan saat istirahat panjang atau tidur, Owa Jawa akan memilih pohon yang dijadikan lokasi untuk tidur terletak tidak jauh dari pohon pakan yang terakhir dikunjungi. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan waktu aktivitas makan keesokan harinya. Jenis pohon rasamala merupakan salah satu jenis yang digunakan sebagai pohon tidur, hal ini dikarenakan karakteristik pohon ini selain memiliki diameter yang besar serta tinggi juga memiliki kanopi yang cukup lebar dan merupakan jenis pohon pakan yang tersedia sepanjang waktu. Owa Jawa tidak selalu tidur mengelompok dalam satu pohon, tetapi tetap berada dalam pohon yang berdekatan. Selain itu Owa Jawa memilih tidur pada tajuk atas kanopi, hal ini merupakan salah satu strategi Owa Jawa untuk menghindari predator. Menurut Tanudimaja Kusumadiharja 1975, pemilihan tempat untuk tidur merupakan tingkah laku mencari perlindungan. Hal tersebut sangat berbeda dengan Owa Jawa yang terdapat di PSSP yang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas istirahat atau tidur dengan cara yang sama karena ketidaktersediaan pepohonan yang tinggi sebagai tempat untuk beristirahat dan tidur. Aktivitas dan perilaku tidur dan beristirahat pada kelompok PSSP dilakukan dengan memanfaatkan tempat duduk yang melintang horizontal yang terdapat dalam kandang atau memanfaatkan box kayu dan sela diantara percabangan pada pohon yang terdapat dalam kandang satu. 70 Proporsi tubuh saat beristirahat adalah duduk di cabang pohon sambil kedua tangannya berpegangan pada ranting pohon, juga terkadang dilakukan dengan berbaring. Terkadang selama pengamatan diketahui posisi istirahat pada saat hujan, mereka duduk dengan melipat kakinya dan mendekatkan kedua kakinya ke dada. Proporsi bentuk aktivitas istirahat pada kedua kelompok di PSSP dan hutan rasamala masing-masing dilakukan dengan duduk yaitu 76,4 dan 96,8, berbaring 23,6 dan 3,2. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian owa jawa liar lainnya yang menyatakan bahwa umumnya posisi istirahat owa jawa lebih banyak dilakukan dengan cara duduk. Menurut Fleagle 1980 dalam Nurcahyo 1999 posisi duduk adalah posisi paling sering dilakukan. Persentase duduk yang besar mungkin dilakukan untuk memberi kesempatan lambung memfermentasikan makanan dalam pencernaan Bismark 1986 dalam Nurcahyo 1999. Menurut Carpenter 1940; Fleagle 1980 dalam Breukeur 1996 bahwa posisi duduk adalah posisi yang biasa diamati di alam dan dikandang. Satwa duduk dengan menyandarkan bahu, dan tangan menekuk kedepan, kaki mendekati tubuh dan memegang ranting. Kaki menekuk tajam dan mendekatkan lutut mereka ke dagu dan kedua tangan melipat diatas lutut dan dada. Posisi ini sering terlihat ketika satwa dalam keadaan istirahat, tidur dan melindungi diri dari hujan maupun angin. Setelah melakukan jelajah harian, Owa Jawa akan kembali ke pohon tidur beberapa jam sebelum matahari terbenam, dan tinggal di pohon tersebut sampai kira-kira 14 –17 jam. Biasanya betina dewasa dan bayi menuju pohon tidur terlebih dahulu, diikuti juvenil atau anak yang beranjak dewasa dan terakhir jantan dewasa. Owa Jawa berbeda dengan kera besar seperti Orangutan yang melakukan manipulasi dengan membangun sarang pada kanopi pohon sebagai tempat tidurnya, Owa Jawa tidur tanpa membangun sarang, tetapi tidur dengan posisi berbaring atau duduk yaitu dengan cara menempelkan bagian bawah tubuhnya pantat di atas dahan, menekuk kedua lutut mendekati dada, kemudian tangan mendekap tubuh dan kepala tertunduk dimasukkan di antara lutut dan tangan. Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok hutan rasamala terdapat sekitar 8 jenis vegetasi yang merupakan tempat tidur Owa Jawa yang tergolong kedalam 3 famili. Pohon tidur Owa Jawa tersebut adalah rasamala Altingia excelsa, 71 kondang Ficus variegata, Afrika Maesopsis eminii, dan manggong Macaranga rhizinoides.

5.5. Pakan dan Pengkayaan Pakan

5.5.1. Waktu Pemberian Pakan

Kegiatan pemberian pakan di PSSP dilakukan secara teratur dilokasi penelitian dan dikerjakan dengan pengawasan yang cukup ketat. Secara lengkap jadwal dan komposisi pakan yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 15 di bawah ini. Tabel 15. Jadwal pemberian pakan dan jenis pakan yang diberikan Waktu Komposisi pakan Keterangan 08.00 Pakan komersial hasil pertanian dan monkey chow Diberikan dalam bentuk potongan yang dimasukan ke dalam keranjang berbentuk persegi panjang, berjumlah empat keranjang pakan, rata-rata 598,75 g berat segar 14.00 Pakan komersial hasil pertanian dan monkey chow Diberikan dalam bentuk potongan yang dimasukan ke dalam keranjang berbentuk persegi panjang, berjumlah empat keranjang pakan, rata-rata 598,75 g berat segar Pemberian pakan dilakukan secara rutin sebanyak dua kali dalam sehari, pemberian pakan yang pertama dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB, jenis pakan komersil yang diberikan berupa buah-buahan, sayuran dan pakan khusus untuk primata monkey chow. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan akan bahan makanan yang mengandung glukosa, secara umum ternyata Owa Jawa tertarik untuk mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki rasa manis dan bermafaat sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas hariannya. Pihak pengelola memberikan dalam jumlah yang relatif tidak terlalu banyak yaitu sekitar 2392 g untuk lima individu. Pakan ini ditaruh di kandang dalam dan di cuci terlebih dahulu sebelum diberikan. Sebelum pakan diberikan petugas kandang akan membersihkan kandang inti secara menyeluruh baik melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa pakan maupun membersihkan feses dan urine yang melekat di lantai atau dinding kawat pada kandang. Setelah kandang dibersihkan pakan utama pagi yaitu pakan komersil diberikan pada pukul 08.00. Pakan-pakan ini disimpan di beberapa tempat di dalam kandang. 72 Pemberian pakan selanjutnya dilakukan pada siang hari yaitu pada pukul 14.00 WIB. Pemberian pakan siang ini pun sama dengan pemberian pakan pagi baik jenis pakan, komposisi maupun cara pemberiannya. Pemberian pakan pada siang hari merupakan pemberian pakan terakhir dalam satu hari. Terkadang pada pemberian pakan pada pagi hari petugas memberikan pakan non komersil daun muda dan pucuk dari tanaman lokal yaitu daun atau pucuk kemang. Hal ini dimaksudkan sebagai pemenuhan kebutuhan serat yang tinggi. Selama pengamatan pun sering dijumpai aktivitas mengambil daun dari tanaman yang terdapat disekitar kandang oleh Owa Jawa.

5.5.2. Cara Pemberian Pakan

Teknik pemberian pakan pada Owa Jawa dilakukan dengan cara yang relatif sama dengan jenis primata lainnya yang terdapat di PSSP. Pemberian pakan komersil berupa buah-buahan, sayuran dan pakan tambahan berupa monkey chow hampir secara keseluruhan diberikan dengan dipotong-potong terlebih dahulu. Untuk pemberian pakan dikandang dalam pemberiannya dilakukan dengan menaruhnya di beberapa tempat di kandang inti yaitu pada keranjang-keranjang kawat berbentuk persegi panjang yang terdapat di dinding kandang, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan untuk memperoleh pakan dan merupakan salah satu strategi dalam pengelolaan Owa Jawa dalam penangkaran environmental enrichment. Owa Jawa yang berada dekat keranjang akan mengambil pakan pilihannya terlebih dahulu dilanjutkan dengan pakan yang lain sampai pada pakan yang kurang begitu disukai. Sebelum pakan diberikan seluruh Owa Jawa akan di giring agar masuk ke dalam kandang dalam yang terletak ditengah yang difungsikan sebagai pemisah antara kandang satu dan kandang dua.

5.5.3. Jenis Pakan

Pakan primata di alam bervariasi meliputi daun, pucuk, buah, bunga, biji, getah, serangga dan telur. Pemilihan berbagai jenis pakan yang dikonsumsi dengan proporsinya dipengaruhi oleh musim seperti yang diutarakan oleh Chapman Champan 1990 diacu dalam National Research Council NRC 2003. Menurut Bermann Lindburg 1978 dalam Sawitri et al. 1998 jenis pakan yang disukai Owa Jawa adalah buah-buahan, daun-daunan, tunas, dan bii- bijian. Senada dengan pernyataan Kappeler 1981 makanan Owa jawa terdiri dari