Komposisi Nutrisi Pakan Pakan dan Pengkayaan Pakan
86 Tabel 25. Kandungan gizi pakan Owa Jawa di PSSP dan Hutan rasamala
Pakan Berat
Kering Serat kasar
Protein Lemak
Energi kalg
Jeruk 12,80
2,40 0,90
0,20 45,00
Apel 15,90
0,70 0,30
0,40 58,00
Salak 21,40
0,95 0,40
0,00 77,00
Pisang 28,00
4,16 1,20
0,20 286,60
Jambu biji 14,00
5,60 0,90
0,30 49,00
Wortel 67,33
2,10 1,20
0,30 42,00
Buncis 11,10
1,20 2,40
0,20 35,00
Kacang panjang 87,80
2,50 17,30
1,50 357,00
Bayam 13,10
0,80 3,50
0,50 36,00
Kangkung 28,24
1,00 3,00
0,30 29,00
Sawi 7,80
1,20 2,30
0,30 22,00
Monkey chow 87,72
5,18 15,50
5,00 4.386,00 Daun Kemang
36,90 -
10,39 0,80
986,00 Rasamala
48,99 14,26
11,31 3,89 2.045,00
Hantap 23,17
5,51 11,84
13,67 241,48
Puspa 57,80
22,59 7,43
3,29 232,08
Liana susu 27,34
17,11 9,98
6,98 190,64
Sumber : Komposisi zat gizi makanan Slamet Tarwotjo 1980, Analisis proksimat Divisi Nutrisi TSI 1987, Analisis proksimat PAU Hayati IPB 2011.
Estimasi kecukupan gizi Owa Jawa Tabel 27a,b dan konsumsi bahan kering diperoleh dari jumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan sisa pakan
keesokan harinya. Konsumsi zat gizi protein, lemak dan energi, dihitung dari berat kering dikalikan dengan data proksimat Tabel 25.
Tabel 26a. Estimasi konsumsi gizi Owa Jawa di PSSP
Individu Konsumsi zat gizi
BK gIndh
Serat kasar gIndh
Protein gIndh
Lemak gIndh
Energi kalIndh kalkgh
♂ Dewasa 229,37
18,23 12,24
11,07 228,43
32,40 ♀ Dewasa
260,61 20,55
15,17 16,34
312,22 41,63
♂ Pradewasa 236,56
19,76 17,58
14,62 267,78
37,72 ♀ Remaja
220,70 16,44
13,86 13,21
255,60 45,24
♂ Bayi 147,14
10,12 9,98
3,02 147,27
71,84
Tabel 26b. Estimasi konsumsi gizi Owa Jawa di Hutan rasamala
Individu Konsumsi zat gizi
BK gIndh
Serat kasar gIndh
Protein gIndh
Lemak gIndh
Energi kalIndh kalkgh
♂ Dewasa 133,23
20,07 13,92
7,01 172,55 -
♀ Remaja 166,87
23,53 18,10
9,18 239,54 -
♂ Anak 70,11
32,58 7,36
3,18 103,56 -
87
Hasil perhitungan menunjukan bahwa Owa Jawa dengan kelas umur dan jenis kelamin berbeda akan mengkonsumsi bahan kering, serat kasar, protein,
lemak dan energi yang berbeda. Konsumsi bahan kering, lemak dan energi di PSSP lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok Owa Jawa di hutan rasamala.
Namun dalam hal konsumsi gizi berupa serat kasar dan protein kelompok hutan rasamala mengkonsumsi zat gizi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok Owa Jawa di PSSP. Berdasarkan data bobot badan yang tersedia pada kelompok Owa Jawa di PSSP, dapat diestimasi konsumsi BK pada kelas umur
dewasa mencapai 3 dari bobot badan dan 7 dari bobot badan untuk kelas umur anak. Terkait dengan kebutuhan akan energi untuk menunjang aktivitas dan
aktivitas bergerak dan lainnya pada kelas umur remaja dan aktivitas reproduksi pada kelas umur dewasa maka total konsumsi energi per bobot badan mencapai 30
- 50 KalKg BB. Khusus untuk pemberian pakan berupa pakan sumber protein tinggi
kacang panjang di PSSP sebagai sumber protein untuk anak Owa Jawa perlu ditingkatkan, karena jumlahnya masih rendah atau dapat diupayakan pula dengan
pemberian tempe dan telur puyuh. Dalam rangka penyiapan pelepasliaran, pemberian monkey chow di PSSP perlu dikurangi, selain itu monkey chow
merupakan pakan impor dengan harga yang mahal, sehingga tidak efisien dalam hal biaya, alokasi dana dapat digunakan untuk pemenuhan pakan lainnya dengan
kandungan protein atau lemak yang lebih tinggi sehingga angka kecukupan gizi protein dan lemak dapat dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan lemak pada Owa Jawa
dapat dilakukan dengan pemberian pakan alternatif berupa buah yang mengandung lemak yang tinggi seperti alpukat atau sawo secara teratur setiap
harinya guna menunjang kecukupan lemak untuk reproduksi hormone steroid. Kedua kelompok menunjukan performa yang baik dalam hal kemampuan
reproduksi dan merawat anak, hal ini berarti kecukupan zat gizi pada kedua kelompok ini masih cukup baik. Meskipun Owa Jawa mudah beradaptasi dengan
pakan seimbang berupa buah-buahan, sayuran dan protein hewani dalam suatu penangkaran
Chivers dan
Raemaekers 1986.
Diet dalam
suatu penangkarankebun binatang seharusnya tidak hanya memberikan nutrisi basal
tetapi harus mencerminkan diet alami Orgeldinger 1995. Faktor penting dalam
88
rangka penyiapan pelepasliaran adalah melakukan pengenalan dan substitusi secara bertahap berbagai jenis pakan alam pada kelompok Owa Jawa di PSSP.