Jenis Pakan Pakan dan Pengkayaan Pakan
73
buah-buahan dan daun-daunan. Daun merupakan makanan yang penting untuk primata meskipun jarang ada jenis yang memakan daun lebih dari 75 dari
seluruh menunya Jolly 1985. Owa jawa termasuk jenis primata yang banyak memakan buah, terutama
buah yang masak karena banyak mengandung gula dan air. Pada dasarnya satwa akan memilih makanan yang banyak mengandung nutrisi. Satwa biasanya tidak
akan memilih makanan yang mengandung bahan penyusun yang relatif sukar dicerna dan mengandung komponen seperti tannin dan felonik yang bersifat
mengikat protein dan mineral Fe, Ca, Mg serta mengandung racun yang berbahaya Dunbar 1988 dalam Nurcahyo 1999. Persentase makan daun lebih
kecil dibandingkan makan buah kemungkinan karena Owa jawa mengalami kesulitan untuk mencerna kandungan serat daun. Daun tua memiliki kandungan
protein yang rendah, namun tinggi kandungan serat kasarnya sedangkan buah lebih banyak mengandung vitamin dan karbohidrat. Glittin Raemackers 1980
dalam Nurcahyo 1999 menyatakan bahwa untuk mengekstrasi daun tua dibutuhkan enzim selulase dan hemiselulase banyak energi yang diperlukan untuk
memfermentase pakan tersebut di dalam usus sehingga mampu memecah serat menjadi karbohidrat. Berdasarkan penelitian Kappeler 1984, Hylobathes moloch
dalam satu hari rata-rata memakan 59 buah-buahan, 39 daun-daun muda serta tunas daun, 1 kuncup bunga, sebagai tambahan makanan Hylobathes moloch
juga memakan serangga, ulat, rayap dan antropoda lainnya. Sebagai primata frugivorus, Owa Jawa memerlukan pakan berupa buah-
buahan lebih banyak dari pada jenis pakan lainnya. Pemberian pakan yang diberikan terhadap Owa Jawa yang dikelola di PSSP didasarkan pada pengetahuan
terhadap hal tersebut, pihak pengelola telah mengupayakan pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan pakan primata ini di alam, dari 12 jenis pakan yang
umum diberikan untuk Owa Jawa, 5 jenis merupakan buah-buahan dan diberikan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan jenis pakan berupa sayuran atau
pakan yang telah diformulasikan lihat Tabel 16. Pakan seluruhnya merupakan hasil pakan komersil buah, sayur dan
monkey chow dengan satu pakan non komersil daun kemang namun jarang diberikan hal ini terkait dengan ketersediaan daun muda dan pucuk yang sangat
74
terbatas karena hanya terdapat satu pohon di lingkungan PSSP. Pakan-pakan komersil memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan daun dan buah yang
berasal dari hutan Nijober et al. 2005; Edwards et al. 1997. Tabel 16. Jenis pakan yang diberikan pada Owa Jawa di PSSP
No Nama lokal Nama ilmiah
Keterangan terhadap total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 Jeruk
Apel Salak
Pisang Jambu biji
Wortel Buncis
Kacang panjang Bayam
Kangkung Sawi
Monkey chow Kemang
Citrus sinensis Pyrus malus
Salacca edulis Musa sp
Psidium guajava Daucus corota
Phaseoulus vulgaris Vigna sinensis
Amaranthus caudatus Ipomoea aquatica
Brassica juncea -
Mangifera kemanga PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PNK
27,62 6,46
2,86 25,08
2,84 2,86
1,16 1,02
7,33 7,91
8,08 6,78
-
Keterangan : PNK = Pakan Non Komersial, diambil bagian daun muda dan pucuk yang didapat
disekitar PPS PK = Pakan Komersialhasil pertanian
a b
Gambar 16. a Pakan sayur dan buah yang diberikan pada Owa Jawa di PSSP b Formulasi pakan tambahan berupa monkey chow
Sebagai perbandingan terhadap jenis pakan di PSSP. Pada pengelolaan Owa Jawa rehabilitan di Javan Gibbon Center JGC yang telah berhasil melepasliarkan
Owa Jawa di Blok hutan Patiwel, pemberian pakannya pun secara umum masih menggunakan berbagai jenis pakan komersil namun tetap dikombinasikan dengan
jenis pakan non komersil sebagai bagian dari upaya menyiapkan individu-individu Owa Jawa agar dapat hidup sealami mungkin sehingga kesiapan untuk
dilepasliarkan menjadi sangat mungkin dilakukan.
75
Tabel 17. Jenis pakan yang diberikan pada Owa Jawa di JGC No
Nama lokal Nama ilmiah
Keterangan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
40 41
42 Jeruk
Apel Salak
Pisang Jambu biji
Manggis Rambuatan
Alpukat Kedongdong
Asam Duku
Markisa Pir
Bengkuang Nanas
Semangka Mangga
Anggur Wortel
Buncis Kacang panjang
Bayam Kangkung
Sawi Kentimun
Terong Ubi
Jagung Tomat
Daun pepaya Beunying
Afrika Darangdang
Hampelas Kondang
Bareubeuy badak Kokosan monyet
Hamirung Walen
Rasamala Jirak
Kondang Citrus sinensis
Pyrus malus Salacca edulis
Musa sp Psidium guajava
Garcinia mangostana Nephelium lapacceum
Persea americana Spondilas cytherea
Tamarindus indica Lansium domesticum
Passiflora quadrangularis Pyrus bretschneideri
Pachyrrhizus erosus Ananas comosus
Citrullus vulgaris Mangifera indica
Vitis vinifera Daucus corota
Phaseoulus vulgaris Vigna sinensis
Amaranthus caudatus Ipomoea aquatica
Brassica juncea Cucumis sativus
Solanum melongena Manihot utillissima
Zea mays Solanum lycopersicum
Carica papaya Ficus pistulosa
Maeopsis eminii Ficus sinuate
Ficus hampelas Ficus variegate
Rapanea avenis Dysoxylum alliaceum
Vernonea arborea Ficus ribes
Altingia excels Symplocos chonchinen
Poikilospermum suaveolens PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PK
PK PNK
PNK PNK
PNK PNK
PNK PNK
PNK PNK
PNK PNK
PNK
Adapun pakan tambahan yang diberikan pada Owa Jawa rehabilitant yang berada di JGC meliputi susu, bubur sereal, tahu, tempe, telur puyuh, vitamin
76
sakatonik A,B,C dan vitamin vitcom. Berbeda halnya dengan pakan yang diberikan di Perth Zoo Australia, kebun binatang ini merupakan salah satu
kebun binatang terbaik yang berhasil mengembangbiakan Owa Jawa secara sukses, adapun jenis pakan yang diberikan berupa : buah-buahan, sayuran, ayam
masak, telur, keju dan pakan suplemen berupa pellet Collier 1990 Lampiran 4. Sebagai informasi, Owa memiliki sistem pencernaan sensitif dan memiliki
ketidakmampuan untuk mengkonsumsi buah-buahan dengan kandungan asam yang tinggi seperti tomat, anggur, nanas. Buah-buahan tersebut dapat
mengakibatkan reaksi fisiologis misalnya diare, mata membengkak, dll Mootnick dan Nyunt-Lwin 1987. Seledri dianjurkan untuk dipotong-potong 5
cm untuk mencegah tersedak Mootnick 1996. Pakan dengan serat panjang seperti kacang tanah harus dihindari karena dapat menjadi sumber aflatoksin yang
bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan kanker hati Mootnick 1996.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap jenis pakan Owa Jawa di Resort Bodogol khususnya kelompok hutan rasamala. Owa Jawa pada kelompok hutan
ini hanya terlihat mengkonsumsi empat jenis pohon pakan, yaitu rasamala, puspa, hantap dan liana susu. Adapun presentase pemilihan pakan disajikan pada Tabel
18 dibawah ini. Tabel 18. Presentase jenis pakan Owa Jawa kelompok hutan rasamala
No Nama
daerah Nama latin
Bagian yang dimakan Presentase
Daun Bunga
Buah 1.
Rasamala Altingia
excelsa √
√ 55,07
2. Puspa
Schima wallichii
√ √
23.59 3.
Hantap Maeopsis
eminii √
12,47 4.
Liana susu -
√ 8,87
77
a b
c d Gambar 17. Jenis pakan Owa Jawa di hutan rasamala a rasamala ; b puspa; c
hantap dan d liana susu Selama penelitian berlangsung berdasarkan survei di seluruh kawasan
Resort Bodogol berhasil mengidentifikasi berbagai jenis pohon pakan baik yang berupa buah-buahan, bunga, daun, kuncup maupun tumbuhan jenis merambat
seperti liana atau rotan. Terdapat sebanyak 68 jenis pakan yang berhasil diidentifikasi diseluruh areal Bodogol Lampiran 1 dari total 97 jenis tanaman
35 famili yang dimakan Owa Jawa Lampiran 2. Namun ada beberapa jenis yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang menyebutkan total jenis pakan
yang ditemukan di Resort Bodogol,sebanyak 97 jenis sehingga kemungkinan masih dapat dibuat daftar jenis baru yang belum masuk kedalam daftar yang telah
ada sebelumnya. Ario 2007 menyebutkan bahwa dari ke 97 jenis pakan tersebut 67,01 Owa Jawa memakan bagian buah, 14,43 memakan bagian daun
terutama daun muda dan 18,55 memakan buah dan daun dari satu jenis tanaman tertentu.
Rendahnya keanekaragaman jenis pakan yang terdapat di hutan rasamala dengan jenis tumbuhan rasamala sebagai jenis dengan tingkat dominasi yang
tinggi menyebabkan kelompok ini lebih teradaptasi memakan daun-daunan atau
78
bunga dari tanaman ini, selain itu belum datangnya musim berbuah tanaman hutan kelimpahan buah hutan meningkat mulai bulan Juli yang terdapat diseluruh area
Bodogol dan hutan rasamala khususnya kelompok Owa Jawa yang terdapat pada hutan rasamala membuat suatu strategi untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisik dan biotic di habitatnya.