2. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Tumbuhan sebagai Bahan Pangan Antitumor
Pada dasarnya, pangan mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Peran pokok pangan adalah
mempertahankan kelangsungan hidup, melindungi dan menjaga kesehatan, serta mendapatkan energi yang cukup untuk bekerja secara produktif. Konsumsi
pangan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Konsumsi pangan juga berkaitan erat dengan kesehatan. Kekeliruan dalam konsumsi pangan
mengakibatkan gizi salah malnutrisi, baik gizi kurang defisiensi maupun gizi lebih over nutrition. Jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi menentukan
kesehatan manusia sehingga berpengaruh terhadap kualitas hidup individu Muchtadi 1996.
Kanker merupakan penyakit kompleks yang terjadi pada jaringan dan organ ketika kerusakan genetik pada sel menyebabkan mutasi pada onkogen atau
gen supresor tumor yang selanjutnya menghasilkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan metastasis Balentine dan Robinson 1998. Perawatan kanker
secara konvensional meliputi operasi, radiasi dan kemoterapi. Pada faktanya, obat pada terapi tambahan tidak menyerang jaringan tumor secara langsung. Hal ini
justru menimbulkan efek samping, seperti sifat resisten jaringan tumor terhadap obat-obatan kemoterapeutik. Hal ini memunculkan sejumlah metode yang
bertujuan mencegah kanker sekaligus mampu mengurangi efek metode konvensional Kintzios 2004.
Dua per tiga dari keseluruhan peristiwa kanker berhubungan dengan faktor penggunaan tembakau dan makanan, khususnya konsumsi alkohol, makanan
dengan kadar lemak tinggi dan daging merah. Hal ini selanjutnya ditunjang oleh hasil studi epidemiologi yang telah menunjukkan bahwa bahan pangan berbasis
tumbuhan mampu menurunkan resiko kanker, seperti sayuran dan buah segar. Hal ini menunjukkan bahwa bahan pangan berbasis
tumbuhan tersebut mengandung komponen yang penting untuk mencegah kanker
Balentine dan Robinson 1998. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan telah
menjadi sumber yang sangat diperlukan sebagai produk alami untuk obat-obatan Kintzios dan Barberaki 2004. Pengetahuan ilmiah mengenai peran nutrisi
makanan terhadap pencegahan dan perawatan penyakit tertentu, semakin berkembang. Perkembangan ini menghasilkan sejumlah produk bernutrisi yang
potensial memberikan keuntungan sebagai obat dan bagi kesehatan, sehingga disebut bahan pangan fungsional Golberg 1994.
Bahan pangan fungsional merupakan sebutan bagi bahan pangan yang dapat mencegah dan mengobati penyakit. Disamping memiliki nilai nutrisi alami,
bahan pangan fungsional juga mengandung keseimbangan komposisi yang tepat yang dapat membantu kita dalam memperbaiki fungsi dan efektivitas berbagai
aspek kehidupan kita termasuk membantu kita secara langsung mencegah dan menyembuhkan penyakit Golberg 1994.
Beberapa jenis tumbuhan yang memiliki aktivitas antitumor atau antikanker antara lain teh Camellia sinensis Balentine dan Robinson 1998,
kunyit Curcuma domestica, buah mengkudu Morinda citrifolia L. Winarti dan Nurdjanah 2005, daun oregano Origanum vulgare, rumput laut
coklat Sargassum bacciferum Kintzios dan Barberaki 2004 dan cincau hijau Cyclea barbata L.Miers, Premna oblongifolia Merr. Chalid 2003.
2. 2. Tanaman Cincau Hijau
Cincau berarti gel berupa agar-agar atau seperti selai yang diperoleh dari peremasan daun tanaman cincau dalam air Versteegh 1988. Cincau
hijau merupakan makanan yang rendah kalori sehingga dapat dikonsumsi bagi mereka yang sedang melakukan diet Pranoto 2003. Cincau hijau biasanya
diminum dengan sirup Versteegh 1988. Tanaman cincau hijau yang banyak dikenal oleh masyarakat ada dua jenis,
yaitu Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr.. Gel cincau hijau dibuat dari daun cincau tanpa proses pemanasan. Cincau hijau
C. barbata L.Miers. memiliki keistimewaan mudah membentuk gel, yaitu hanya diremas dengan air dingin. Hal ini berbeda dengan cincau hijau
P. oblongifolia Merr. yang memerlukan mineral dalam pembentukan gelnya Pranoto 2003.