2. 3. 6. Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit kanker dengan penderita terbanyak di seluruh dunia WHO 2009a. Jenis kanker yang paling
banyak diderita oleh wanita adalah kanker payudara, serviks dan kolon. Pada tingkat kematian, jenis kanker yang paling mematikan adalah kanker payudara,
paru-paru, kolon dan lambung. Berdasarkan pendataan pada tiap 100.000 wanita, kanker payudara merupakan jenis kanker yang jumlah kejadiannya lebih tinggi di
negara-negara dengan pendapatan tinggi dibandingkan negara-negara dengan pendapatan menengah dan rendah WHO 2009b.
Diet kaya lemak pada studi epidemiologis menunjukkan adanya kaitan erat dengan munculnya kanker usus dan kanker payudara. Sebuah studi yang
dilakukan oleh New York University Medical Center menunjukkan bahwa wanita- wanita yang rajin makan daging merah ternyata berpeluang menderita kanker
payudara dua kali lipat dibandingkan mereka yang hanya makan daging unggas dan ikan. Hal ini tentu tidak berarti harus berpantang mengonsumsi daging sapi.
Konsumsi daging sapi harus dijaga frekuensinya agar tidak terlalu sering dilakukan Khomsan 2004.
2. 3. 7. Pencegahan Kanker
Pada dasarnya, kanker merupakan penyakit yang dapat dicegah. WCRF dan AICR 1997 menyatakan bahwa kejadian sebagian besar berbagai jenis
kanker pada manusia ditentukan oleh faktor-faktor eksternal. Pencegahan kanker sangat mungkin dilakukan karena ada faktor-faktor yang dapat dicegah. Akan
tetapi, penentuan ambang batas senyawa yang menjadi xenobiotik masih kontroversial. Hal ini terjadi karena sebagian besar pakar toksikologi
beranggapan bahwa ambang batas senyawa kokarsinogenik sulit untuk ditentukan. Usaha pencegahan dapat dilakukan dengan memperbaiki konsumsi makan
sehingga dapat memperoleh seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini mencakup sistem imun tubuh agar dapat berfungsi optimal atau tidak lalai. Usaha
lain yang dapat dilakukan adalah mencegah masuknya senyawa-senyawa karsinogenik atau yang berpotensi sebagai karsinogenik ke dalam tubuh. Hal ini
dapat dilakukan dengan mencegah polusi lingkungan dan makanan. Diet yang benar merupakan kunci keberhasilan kerja sistem imun, disamping ditunjang oleh
faktor psikologis Zakaria 2001. Pencegahan kejadian kanker juga dapat dilakukan dengan memperbaiki
sistem detoksifikasi melalui perbaikan sistem enzim konyugasi. Dalam hal ini, keberadaan antioksidan sangat penting karena mampu mengikat senyawa-senyawa
karsinogenik dengan cara mendonorkan elektronnya sehingga senyawa-senyawa tersebut menjadi tidak berbahaya. Disamping itu juga perlu diketahui bahwa tidak
semua sel termutasi dapat secara otomatis menjadi kanker, karena harus melalui tahapan yang sulit untuk hidup dan berkembang sebagai kanker. Sel yang
termutasi secara alami akan melakukan program bunuh diri apoptosis. Apoptosis diatur oleh sepotong gen dalam sel yang menyebabkan seluruh DNA
sel menjadi hancur. Proses apoptosis dapat optimal jika ditunjang oleh konsumsi bahan pangan yang mengandung komponen bioaktif Zakaria 2001,
Sukardiman et al. 2005. Jika sistem detoksifikasi tidak mampu mengeliminasi senyawa-senyawa tersebut, maka dapat mengakibatkan mutasi pada sel
Balentine dan Robinson 1998. Hal ini disebabkan oleh sifat sel kanker yang tidak seperti sel-sel normal. Sel-sel kanker gagal mengalami proliferasi dan
diferensiasi secara normal. Sel-sel kanker berkembang dari mutasi yang terjadi selama proses diferensiasi Twite 2005.
2. 4. Enzim Kaspase dan Kanker 2. 4. 1. Apoptosis
Apoptosis atau kematian sel terprogram merupakan proses normal untuk menyingkirkan sel-sel rusak. Proses kematian sel dengan ciri-ciri penggumpalan
DNA, kondensasi dan fragmentasi inti sel yang mengakibatkan sel difagositosis tanpa induksi respon inflamasi. Mekanisme ini juga terjadi dalam usaha
mengeliminasi sel kanker Baratawidjaja 2006. Bcl-2 merupakan gen yang pertama kali terkait dengan apoptosis, dan gen
tersebut berperan dalam tumorigenesis. Jika Bcl-2 terekspresi dalam jumlah berlebih pada beberapa jenis kanker, maka dapat menyebabkan sel kanker mampu
bertahan dalam penghambatan apoptosis secara langsung. Sebaliknya, gen Bax atau Bak yang termutasi dan diteliti pada kanker tertentu, jika terdapat gangguan
terhadap gen tersebut maka akan menyebabkan tumorigenesis pada mencit Gewies 2003.