Latar Belakang Mekanisme aktivitas antitumor bubuk daun cincau hijau (Premna blongifolia Merr.) pada mencit c3h yang ditransplantasi sel tumor payudara
Levi 2000. Hal ini menunjukkan bahwa sejatinya kanker merupakan penyakit yang dapat dicegah Zakaria 2001. Hal ini menjadi semakin jelas bahwa terdapat
hubungan yang erat antara makanan yang kita makan dengan kesehatan kita. Pengetahuan ilmiah mengenai peran nutrisi makanan terhadap pencegahan dan
perawatan penyakit tertentu, semakin berkembang. Perkembangan ini menghasilkan sejumlah produk bernutrisi yang potensial memberikan keuntungan
sebagai obat dan bagi kesehatan, sehingga disebut bahan pangan fungsional Golberg 1994.
Pangan fungsional merupakan sebutan bagi pangan yang dapat mencegah dan mengobati penyakit Golberg 1994. Konsumsi bahan pangan fungsional
semakin berkembang pesat saat ini Mazza dan Oomah 1998. Upaya pencegahan berbagai jenis penyakit termasuk penyakit kanker secara dini melalui pangan yang
sehat membuat terjadinya peningkatan konsumsi komponen bioaktif sebagai pangan fungsional Elliot dan Ong 2002. Bahan pangan berbasis tumbuhan
mengandung komponen yang penting untuk mencegah kanker. Peningkatan konsumsi bahan pangan tumbuhan berupa sayuran dan buah segar telah terbukti
dapat menurunkan resiko kanker Balentine dan Robinson 1998. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan telah menjadi
sumber yang sangat diperlukan sebagai produk alami untuk obat-obatan Kintzios dan Barberaki 2004. Beberapa jenis tumbuhan yang memiliki
aktivitas antitumor atau antikanker antara lain teh Camellia sinensis Balentine dan Robinson 1998, kunyit Curcuma domestica, buah mengkudu
Morinda citrifolia L. Winarti dan Nurdjanah 2005, daun
oregano Origanum vulgare, rumput laut coklat Sargassum bacciferum Kintzios dan Barberaki 2004, lengkuas lokal Alpiniagalanga L Sw
Saat ini, penggunaan cincau hijau semakin meluas dan tidak asing lagi bagi semua lapisan masyarakat. Cincau hijau banyak ditemukan di pasar-pasar
tradisional, bahkan supermarket. Cincau hijau juga dapat dijumpai di warung- warung pinggir jalan, kaki lima, gerobak dorong, pasar tradisional, pasar
swalayan, restoran hingga hotel berbintang. Rusmarilin 2008 dan cincau hijau Cyclea barbata
L.Miers, Premna oblongifolia Merr. Chalid 2003, Pranoto 2003.
Cincau hijau P. oblongifolia Merr. merupakan salah satu tanaman yang dapat dikategorikan bahan pangan fungsional berbasis bahan pangan lokal. Hal
ini karena terdapat khasiat daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. yang telah diteliti pada mencit antara lain meningkatkan jumlah limfosit Pandoyo 2000,
menurunkan jumlah radikal bebas Handayani 2000, tidak bersifat toksik bagi tubuh Arisudana 2003, dan bersifat antikanker Chalid 2003, Pranoto 2003.
Cincau hijau P. oblongifolia Merr. juga mengandung β-carotene yang dapat
berfungsi sebagai prekursor vitamin A dan antioksidan Jacobus 2003. Chalid 2003 menguji aktivitas antikanker ekstrak cincau hijau
P. oblongifolia Merr. terhadap mencit C3H. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan volume tumor mencit yang diberi pakan ekstrak daun cincau
hijau P. oblongifolia Merr. relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembanding yang tidak diberi pakan ekstrak daun cincau hijau P. oblongifolia Merr.. Hal ini
dapat didukung oleh pernyataan Ananta 2000 bahwa ekstrak cincau hijau C. barbata L. Miers berpotensi menghambat proliferasi sel kanker K-562 dan Hela
secara in vitro. Oleh karena itu, aktivitas antikanker atau antitumor dari cincau hijau dapat diteliti lebih lanjut hingga ke tingkat molekuler.
Sifat antikanker cincau hijau P. oblongifolia Merr. diduga Pandoyo 2000 karena mengandung alkaloid. Kintzios dan Barberaki 2004 menyatakan bahwa
alkaloid merupakan salah satu produk alami turunan tanaman yang memiliki sifat antikanker atau antitumor. Sebagian besar alkaloid bersifat sitotoksik dalam
menghambat pertumbuhan beberapa jenis kanker dan leukemia. CD31 merupakan salah satu jenis CD, yang berperan sebagai molekul
adhesi sel serta mediator interaksi, baik antara leukosit dan endotelial maupun endotelial dan endotelial Baratawidjaja 2006. CD31 diekspresikan secara luas
pada sel endotelial dan sel hematopoietik Pascual et al. 2001. Jika CD31 terdapat pada jaringan tumor, maka hal ini merupakan penanda
terjadinya pembentukan pembuluh darah baru pada jaringan tersebut Cruse dan Lewis 2004.
Tidak semua sel termutasi dapat secara otomatis menjadi kanker, karena harus melalui tahapan yang sulit untuk hidup dan berkembang sebagai kanker.
Sel yang termutasi dapat secara alami melakukan program bunuh diri apoptosis.
Proses apoptosis dapat optimal jika ditunjang oleh konsumsi bahan pangan yang mengandung komponen bioaktif Zakaria 2001. Salah satu jenis senyawa
bioaktif pemicu apoptosis adalah staurosporin, yang merupakan salah satu jenis alkaloid alami. Induksi terhadap apoptosis juga dapat terjadi melalui aktivasi
kaspase, yang merupakan kelompok protease sitokin intraseluler yang menjadi komponen utama pada respon terhadap apoptosis. Dalam hal ini, kaspase-3
adalah salah satu jenis caspase efektor yang berperan dalam aktivasi proteolitik selama apoptosis Foitzik et al. 2009.