enzim monooksigenase. Hal ini bertujuan mengoksidasi xenobiotik agar dapat diproses oleh sistem enzim yang kedua, yaitu sistem enzim konyugasi. Hasil dari
aktivitas enzim konyugasi adalah xenobiotik terkonyugasi, yang selanjutnya dapat dikeluarkan dengan mudah oleh tubuh Zakaria 2001.
Pengeluaran atau detoksifikasi xenobiotik seringkali menghasilkan senyawa yang lebih berbahaya, yaitu senyawa yang bersifat radikal sebagai hasil
proses oksidasi pada sistem enzim monoksigenase. Senyawa radikal ini disebut juga senyawa karsinogenik, yang umumnya bersifat elektrofil dan sangat mudah
berikatan dengan molekul yang banyak mengandung elektron seperti molekul asam-asam amino histidin dan arginin serta molekul guanin pada DNA. Ikatan
senyawa elektrofil dengan molekul DNA membentuk jembatan-DNA DNA- adduct Zakaria 2001.
2. 3. 3. Radikal Bebas
Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia berupa atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal
bebas memiliki struktur yang tidak stabil sehingga sangat mudah bereaksi dengan senyawa lain dan menggantikan ikatan normal pada senyawa tersebut. Oleh
karena itu, radikal bebas bersifat sangat reaktif Jadhav et al. 1996. Tubuh memiliki aktivitas biologis dalam memproduksi senyawa oksigen
dan nitrogen reaktif secara metabolik. Senyawa tersebut pada jumlah besar selanjutnya secara berturut-turut menjadi ROS reactive oxygen species, senyawa
oksigen reaktif dan RNS reactive nitrogen species, senyawa nitrogen reaktif. Senyawa oksigen reaktif dan senyawa nitrogen reaktif dapat merusak komponen
tubuh yang lain serta dapat menyebabkan disfungsi seluler dan penyakit Institute of Medicine 1998.
Sejumlah 1-3 dari oksigen yang digunakan dalam tubuh akan menjadi senyawa oksigen reaktif. Senyawa oksigen reaktif adalah bentuk kolektif,
beberapa oksigen radikal dan nonradikal termasuk di dalamnya. Oksigen radikal antara lain superoksida O
2
·
-
dan bentuk protonasinya, hidroperoksil HO
2
·, hidroksil OH
·, peroksil RO
2
· dan alkoksil RO·. Oksigen nonradikal antara
lain hidrogen peroksida H
2
O
2
, asam hipoklorit HOCl, ozon O
3
dan singlet oxygen
1
O
2
. Oksigen nonradikal merupakan agen pengoksidasi yang dapat
dengan mudah terkonversi menjadi radikal. Senyawa yang termasuk senyawa nitrogen reaktif antara lain nitrit oksida NO
·, peroksinitrit ONOOˉ dan asam
peroksinitrit ONOOH Institute of Medicine 1998. Proses metabolisme sehari-hari merupakan proses biokimia yang
memungkinkan pembentukan radikal bebas yang bersifat sementara karena sistem antioksidan tubuh segera mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbahaya
bagi tubuh. Pembentukan radikal bebas di dalam tubuh dapat dimungkinkan berlebihan. Hal ini disebabkan oleh pengikatan elektron dari atom oksigen yang
terdapat di dalam tubuh sehingga menjadi tidak berpasangan Jadhav et al. 1996. Atom oksigen yang tidak berpasangan menjadi radikal bebas yang reaktif dan
sangat berbahaya karena akan mengikat elektron dari senyawa lain seperti protein, lipid, karbohidrat, atau DNA sehingga terjadi reaksi berantai dan mengakibatkan
berbagai macam penyakit degeneratif seperti jantung dan kanker Duthie 1999. Hal ini dapat terjadi karena molekul radikal bebas bersifat sebagai karsinogenik
yang kuat Halliwell et al. 1992.
2. 3. 4. Karsinogenesis