1. Komposisi Tanaman Cincau Hijau P. oblongifolia Merr.

P. oblongifolia Merr. tidak menjalar atau merambat seperti tanaman cincau C. barbata L. Miers. Backer dan Brink 1965. 2. 2. 1. Komposisi Tanaman Cincau Hijau P. oblongifolia Merr. Cincau hijau P. oblongifolia Merr. dapat digunakan sebagai salah satu sumber makanan rendah kalori, karena kandungan lemaknya yang sedikit dan kandungan serat pangan yang tinggi Arisudana 2003, Muslimah 2004. Serat adalah komponen tumbuhan, khususnya pada dinding sel, yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia Astawan 2004. Penelitian Jacobus 2003 menunjukkan bahwa kadar serat kasar pada cincau hijau P. oblongifolia Merr. lebih tinggi dibandingkan C. barbata L. Miers. Hal ini menjadikan cincau hijau P. oblongifolia Merr. lebih berpotensi sebagai bahan pembuatan minuman instan berserat. Cincau hijau P. oblongifolia Merr. juga mengandung β-carotene yang dapat berfungsi sebagai prekursor vitamin A dan antioksidan Jacobus 2003. Selanjutnya, pernyataan Ananta 2000 juga dapat menjadi rujukan, bahwa ekstrak cincau hijau C. barbata L. Miers mengandung senyawa polar yang diduga terdiri atas komponen fenol, protein dan beberapa alkaloid. Senyawa polar tersebut berpotensi menghambat proliferasi sel kanker pada konsentrasi tertentu, yaitu alur sel kanker K-562 dan Hela. Hal sesuai dengan pernyataan Kintzios dan Barberaki 2004 serta Meiyanto et al. 2008 bahwa alkaloid merupakan senyawa yang dapat berperan sebagai antikanker. Kandungan gizi daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. disajikan dalam Tabel 1, sedangkan hasil analisis proksimat bubuk daunnya disajikan pada Tabel 2. Tabel 1 Kandungan gizi daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. Komponen Konsentrasi bb a b c Protein 2,39 5,46 3,81 Karbohidrat total yang dapat terhidrolisis 8,41-8,93 11,94 10,48 Air 66,33-74,54 81,00 82,62 Serat kasar 6,23-6,70 4,33 4,96 Lemak 0,45-0,51 0,94 1,11 Sumber: a Sunanto 1995, b Untoro 1985, c Minawati 1985 diacu dalam Kusharto et al. 2008. Tabel 2 Hasil analisis proksimat bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. Penelitian Kadar air Kadar abu bk Kadar lemak bk Kadar protein bk Kadar serat kasar bk Chalid 2003 2,45 8,11 2,09 17,64 51,01 Jacobus 2003 2,93 8,11 2,15 18,17 52,55 2. 2. 2. Cincau Hijau sebagai Bahan Pangan Fungsional Bahan pangan fungsional merupakan sebutan bagi bahan pangan yang dapat mencegah dan mengobati penyakit Golberg 1994. Khasiat daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. pada mencit yang telah diteliti antara lain meningkatkan jumlah limfosit Pandoyo 2000, menurunkan jumlah radikal bebas Handayani 2000, tidak bersifat toksik bagi tubuh Arisudana 2003, dan bersifat antikanker Chalid 2003. Chalid 2003 menyatakan bahwa pengujian aktivitas antikanker ekstrak cincau hijau P. oblongifolia Merr. dilakukan terhadap mencit C3H. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan volume tumor mencit yang diberi pakan ekstrak daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembanding yang tidak diberi pakan ekstrak daun cincau hijau P. oblongifolia Merr.. Hal ini dapat didukung oleh pernyataan Ananta 2000 bahwa ekstrak cincau hijau C. barbata L. Miers berpotensi menghambat proliferasi sel kanker K-562 dan Hela secara in vitro. Oleh karena itu, aktivitas antikanker atau antitumor dari cincau hijau dapat diteliti lebih lanjut hingga ke tingkat molekuler. Sifat antikanker cincau hijau P. oblongifolia Merr. diduga karena kandungan alkaloidnya. Hal ini karena sebagian besar alkaloid bersifat sitotoksik dalam menghambat pertumbuhan beberapa jenis kanker dan leukemia. Alkaloid merupakan salah satu produk alami turunan tanaman yang memiliki sifat antikanker atau antitumor. Alkaloid tersebar luas pada tanaman. Alkaloid merupakan kelompok besar metabolit sekunder tanaman yang terdiri atas berbagai jenis senyawa kimia yang berbeda dengan diversifitasnya sifat sebagai obat. Pada prinsipnya, alkaloid memiliki struktur cincin dengan substansi yang mengandung nitrogen. Banyak alkaloid yang memiliki sifat psikotropik, sehingga bersifat menenangkan dan sangat potensial sebagai narkotika. Beberapa alkaloid yang lain juga bersifat sangat toksik. Alkaloid juga dapat bersifat antivirus, namun alkaloid lebih jarang bersifat sebagai imunomodulator Kintzios dan Barberaki 2004. Selanjutnya, hal ini dapat mendukung pernyataan Meiyanto et al. 2008 bahwa pencegahan kanker berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan. 2. 2. 3. Antioksidan

Dokumen yang terkait

Aktivitas anti tumor ekstrak etanol selaginella pada sel tumor kelenjar mamari mencit (Mus musculus) C3H

0 7 53

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 8 140

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 20 100

Mechanism of antitumor activity of green gel leaf (premna oblongifolia merr.) Powder on breast tumor cells transplanted c3h mice

0 14 196

Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara

7 37 243

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 5 90

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 3 130