10. Pembuatan Preparat Histologi Panigoro et al. 2007

patah. Kemudian mencit ditelentangkan pada papan fiksasi dan keempat kakinya difiksasi dengan jarum pentul. Penelentangan mencit bertujuan memudahkan pengambilan organ. Selanjutnya, kulit mencit pada tubuh bagian bawah disterilisasi dengan alkohol 70. Pengambilan organ dilakukan dengan menggunakan gunting steril. Proses pembedahan mencit dilakukan sebagaimana Gambar 13. Gambar 13 Proses pembedahan mencit Organ yang sudah diambil, kemudian dibungkus dengan aluminium foil yang sebelumnya telah ditimbang. Sebagian kecil tumor dipotong dan dicuci dengan 0,9 NaCI fisiologis. Kemudian, tumor dimasukkan dalam larutan fiksatif Bouin dengan komposisi asam pikrat jenuh:formalin pro-analisis:asam asetat glasial=15:5:1 selama 24 jam untuk membuat preparat histologi. Organ difiksasi dengan meinkubasinya di dalam larutan formalin. Setelah organ terfiksasi, larutan diganti dengan alkohol 70 yang dikenal sebagai stopping point dengan pengertian bahwa jaringan dapat disimpan lama pada larutan ini.

3. 10. Pembuatan Preparat Histologi Panigoro et al. 2007

a Dehidrasi Dehidrasi adalah pengambilan air dari dalam jaringan secara perlahanlahan dengan menggunakan alkohol dengan konsentrasi bertingkat Panigoro et al. 2007. Sampel dalam tissue basket dimasukkan ke dalam alkohol 70, 80, 90 dan 95 masing-masing selama 1 atau 2 jam sampai semalam. Sampel dimasukkan ke dalam alkohol absolut absolut I, II, III selama 20 menit sampai 1 jam tergantung besar-kecilnya ukuran jaringan. Sampel dijernihkan dengan meinkubasi di dalam xylol I, II dan III masing-masing selama 20 menit hingga 1 jam tergantung besar-kecilnya ukuran jaringan. Pada xylol III sampel dihangatkan pada suhu paraffin cair. Sampel diinfiltrasi dengan paraffin paraffin I, II, III pada suhu 65-70 ° b Pembuatan blok embedding C dalam inkubator masing-masing selama 1 jam. Sampel yang telah diinfiltrasi dapat dicetak dengan paraffin melalui proses yang disebut embedding. Embedding adalah proses pembuatan - c Prosedur trimming blok jaringan dengan menggunakan paraffin. Proses embedding diawali dengan menyiapkan cetakan yang ukurannya sesuai dengan sampel jaringan. Cetakan diisi dengan paraffin dari larutan tissue embedding control. Jaringan dari paraffin III diambil dan dimasukkan pada cetakan dengan posisi bagian yang akan dipotong pada bagian bawah permukaan bagian dalam cetakan paraffin diberi gliserin untuk mempermudah melepas paraffin. Pada satu cetakan dapat diisi beberapa jaringan. Cetakan dapat didinginkan pada cold plate untuk mencegah terjadinya pembekuan paraffin bagian atas dulu. Cetakan dapat diinkubasi dalam air dingin setelah paraffin membeku sehingga blok paraffin dapat dikeluarkan dari dalam cetakan. Blok paraffin dapat langsung di-trimming untuk mempermudah pemotongan dengan microtom rotary. Trimming adalah penipisan sampel untuk mendapat jaringan atau bagian organ yang benar dan bagus dalam orientasi dan memfasilitasi larutan fiksasi masuk sampai pada bagian terdalam. Prosedur triming diawali dengan mengeluarkan organ terpilih dari dalam fiksator atau larutan penyimpan. Organ dipotong di atas alas yang lembut pada bagian yang diinginkan dengan dua mata pisau. Ukuran ketebalan sampel + 3 μm dengan luas permukaan + 1x1 cm 2 . Kemudian, dilekatkan pada gelas objek yang telah dilapisi dengan alkohol 70 atau 0,2 neofren dalam toluen dan disimpan dalam inkubator 40 °

3. 11. Pewarnaan HE Panigoro et al. 2007 yang dimodifikasi

Dokumen yang terkait

Aktivitas anti tumor ekstrak etanol selaginella pada sel tumor kelenjar mamari mencit (Mus musculus) C3H

0 7 53

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 8 140

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 20 100

Mechanism of antitumor activity of green gel leaf (premna oblongifolia merr.) Powder on breast tumor cells transplanted c3h mice

0 14 196

Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara

7 37 243

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 5 90

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 3 130