3. Masa Laten Mekanisme aktivitas antitumor bubuk daun cincau hijau (Premna blongifolia Merr.) pada mencit c3h yang ditransplantasi sel tumor payudara

pengukuran tumor dilakukan dua kali seminggu. Dengan demikian, hasil pengamatan akan berbeda jika dibandingkan dengan penelitian sejenis yang mendeteksi masa laten mulai dari hari pertama setelah transplantasi sel tumor dilakukan. Pada penelitian ini masa laten tumor Lampiran 26 pada kelompok B kontrol positif adalah 4,6 hari. Tumor pada mencit kelompok C dosis bubuk cincau hijau 0,88 memiliki masa laten 5,4 hari, tumor pada kelompok D dosis bubuk cincau hijau 1,76 memiliki masa laten 4 hari, dan tumor pada kelompok E dosis bubuk cincau hijau 2,64 memiliki masa laten 4,8 hari. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. yang diberikan pada mencit memiliki kemampuan menghambat munculnya pertumbuhan tumor pada mencit. Berdasarkan analisis ragam Lampiran 27, masa laten tumor pada tiap kelompok mencit menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata p0,05, sebagaimana hasil penelitian Chalid 2003. 4. 4. 4. Berat Tumor Data berat tumor diperoleh pada akhir penelitian, yaitu pada akhir masa pemeliharaan mencit, melalui proses terminasi mencit. Berat jaringan tumor mencit kelompok B, C, D dan E secara berturut-turut adalah 0,87±0,81 g, 1,18±0,12 g, 0,15±0,09 g dan 0,27±0,28 g Lampiran 28. Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa berat jaringan tumor kelompok C tidak berbeda nyata terhadap kelompok B p0,05 Lampiran 29. Berat jaringan tumor mencit kelompok D dan E tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata bila dibandingkan dengan mencit B dan C. Menurut Chalid 2003, perbedaan yang tidak nyata tersebut dapat disebabkan oleh cara pemberian dan dosis ekstrak daun cincau. Berat tumor pada kelompok perlakuan D dan E yang diberikan dosis 1,76 dan 2,64 bubuk daun cincau hijau menunjukkan berat yang tidak berbeda nyata p0,05 dengan perlakuan kontrol negatif A yang tidak ditransplantasi tumor. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi aktivitas penghambatan pertumbuhan tumor. Rata-rata berat tumor kelompok C yang lebih besar dari tumor kelompok B, meski tidak berbeda nyata, hal ini dapat dijelaskan berdasarkan nilai standar deviasi kelompok B yang lebih besar dibandingkan kelompok C. Nilai standar deviasi kelompok B yang lebih besar dibandingkan kelompok C menunjukkan bahwa sebaran data kelompok B cenderung lebih beragam, sedangkan data kelompok C cenderung lebih seragam. Hal ini diduga karena mencit kelompok B tumbuh lebih alami dalam populasinya karena tidak ada pengaruh dari perlakuan, sehingga tumor dapat tumbuh dengan ukuran yang besar atau kecil sesuai dengan keadaan individu masing-masing. Selain itu, nilai standar deviasi yang besar pada kelompok E juga diakibatkan dari rata-rata berat tumor yang berbeda-beda pada tiap kelompok, berkisar antara 0,09 sampai 0,77 g. Grafik berat tumor mencit disajikan pada Gambar 17. Gambar 17 Grafik berat tumor mencit; huruf yang berbeda a, b menunjukkan nilai yang berbeda nyata p0,05 pada uji lanjut Duncan Tumor yang ditransplantasikan pada mencit merupakan suatu material biologis yang disuntikkan bagi tubuh mencit. Pada umumnya hewan model di laboratorium yang diberikan material-material biologis ditujukan sebagai imunosupresan. Tumor yang ditransplantasikan tersebut juga termasuk sebagai material biologis yang berpotensi sebagai imunosupresan. Neoplasma juga dapat mengakibatkan imunosupresi dengan cara invasi dan penghancuran sistem imun jaringan normal NAS 1989. Dengan demikian, adanya tumor di dalam tubuh mencit berpotensi sebagai penginduksi terjadinya imunodefisiensi tubuh mencit. 0,00 0,00a 0,87 0,81 b 1,18 0,12 b 0,15 0,09 a 0,27 0,28 a 0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000 1,2000 1,4000 A B C D E B era t t u m o r g Kelompok mencit Keterangan: A = mencit perlakuan dosis 0 tanpa transplantasi tumor kontrol negatif; B = mencit perlakuan dosis 0 dengan transplantasi tumor kontrol positif; C = mencit perlakuan dosis 0,76 dengan transplantasi tumor; D = mencit perlakuan dosis 1,88 dengan transplantasi tumor; E = mencit perlakuan dosis 2,64 dengan transplantasi tumor.

Dokumen yang terkait

Aktivitas anti tumor ekstrak etanol selaginella pada sel tumor kelenjar mamari mencit (Mus musculus) C3H

0 7 53

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 8 140

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 20 100

Mechanism of antitumor activity of green gel leaf (premna oblongifolia merr.) Powder on breast tumor cells transplanted c3h mice

0 14 196

Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara

7 37 243

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 5 90

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 3 130