7. Mencit Donor 8. Transplantasi Tumor

Pengukuran berat badan dilakukan dua kali seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Berat badan diukur mulai dari masa adaptasi, awal pertumbuhan dan setelah transplantasi tumor. Mencit ditimbang dengan neraca OHAUS dengan satuan gram g. Transplantasi dilakukan dengan menyuntikkan suspensi sel tumor payudara dari mencit donor sebanyak 0,20 ml ±10 6 Pengukuran volume tumor juga dilakukan dua kali seminggu pada hari Senin dan Kamis. Volume tumor mulai diukur setelah transplantasi tumor, yaitu setelah masa laten. Masa laten diukur dengan cara perabaan. Jaringan tumor pada mencit diambil dan ditimbang pada saat terminasi. sel hidup kepada mencit kelompok B, C, D dan E pada daerah subkutan aksila kanan.

3. 7. Mencit Donor

Mencit donor yang digunakan dalam proses transplantasi adalah mencit yang sudah mencapai tahap pasasi ke-13. Hal ini berarti mencit donor yang digunakan merupakan generasi ke-13 mencit C3H yang ditransplantasi tumor secara subkutan di aksila kanannya. Mencit yang sudah ditransplantasi dan mengandung sel tumor di dalam tubuhnya dipelihara seperti biasa dan dipisahkan dari populasi mencit yang normal. Selama masa pemeliharaan, mencit calon donor tersebut selalu diamati kondisinya. Jika mencit sudah menampakkan tanda- tanda kematian, maka mencit segera dimatikan dan diambil kembali tumornya untuk ditransplantasikan ke mencit resipien yang lain.

3. 8. Transplantasi Tumor

Transplantasi dilakukan dengan mematikan mencit C3H donor dengan eter. Kemudian mencit ditelentangkan pada papan fiksasi dan keempat kakinya difiksasi dengan jarum pentul. Kulit mencit pada tubuh bagian bawah disterilisasi dengan alkohol 70. Pengambilan tumor dilakukan dengan menggunakan gunting steril. Selanjutnya, tumor dibersihkan dengan larutan PBS dalam gelas arloji yang diletakkan di atas es. Jaringan tumor yang tidak mengalami nekrosis dipisahkan serta dibersihkan dari jaringan ikat dan darah, kemudian dicacah sampai halus dengan menggunakan gunting. Hal ini tetap dikerjakan di dalam gelas arloji yang diletakkan di atas es. Larutan PBS ditambahkan sebanyak volume tumor dan diaduk hingga homogen. Homogenasi dilakukan agar terbentuk suspensi tumor. Suspensi tumor disuntikan dengan jarum trokar secara subkutan Fantozzi dan Christofori 2006 di aksila kanan mencit C3H resipien sebanyak 0,20 ml. Volume suspensi tumor tersebut mengandung ±10 6 sel tumor hidup. Penghitungan jumlah sel dilakukan dengan menggunakan hemasitometer dan tryphan blue dan diamati di bawah mikroskop. Proses transplantasi tumor dilakukan sebagaimana pada Gambar 12. a b Gambar 12 Proses transplantasi tumor a = suspensi sel tumor; b = penyuntikan suspensi sel tumor pada mencit resipien Masa laten adalah waktu pertumbuhan tumor dari awal transplantasi hingga tumor dapat diraba dengan kepekaan tangan. Satuan yang digunakan pada pengamatan masa laten ini adalah hari. Masa laten dihitung dengan rumus sebagaimana penelitian Chalid 2003: Volume tumor diukur dengan jangka sorong digital untuk mengukur panjang cm dan lebar cm, serta dihitung dengan rumus sebagaimana penelitian Rahmawati 2006: 3. 9. Terminasi dan Persiapan Pembuatan Preparat Histologi Pada proses terminasi mencit, jaringan yang diambil adalah tumor. Pengambilan organ dilakukan dengan mematikan mencit terlebih dahulu secara fisik, yaitu dengan menarik bagian ekor sehingga tulang belakangnya patah. Kemudian mencit ditelentangkan pada papan fiksasi dan keempat kakinya difiksasi dengan jarum pentul. Penelentangan mencit bertujuan memudahkan pengambilan organ. Selanjutnya, kulit mencit pada tubuh bagian bawah disterilisasi dengan alkohol 70. Pengambilan organ dilakukan dengan menggunakan gunting steril. Proses pembedahan mencit dilakukan sebagaimana Gambar 13. Gambar 13 Proses pembedahan mencit Organ yang sudah diambil, kemudian dibungkus dengan aluminium foil yang sebelumnya telah ditimbang. Sebagian kecil tumor dipotong dan dicuci dengan 0,9 NaCI fisiologis. Kemudian, tumor dimasukkan dalam larutan fiksatif Bouin dengan komposisi asam pikrat jenuh:formalin pro-analisis:asam asetat glasial=15:5:1 selama 24 jam untuk membuat preparat histologi. Organ difiksasi dengan meinkubasinya di dalam larutan formalin. Setelah organ terfiksasi, larutan diganti dengan alkohol 70 yang dikenal sebagai stopping point dengan pengertian bahwa jaringan dapat disimpan lama pada larutan ini.

3. 10. Pembuatan Preparat Histologi Panigoro et al. 2007

Dokumen yang terkait

Aktivitas anti tumor ekstrak etanol selaginella pada sel tumor kelenjar mamari mencit (Mus musculus) C3H

0 7 53

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 8 140

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 20 100

Mechanism of antitumor activity of green gel leaf (premna oblongifolia merr.) Powder on breast tumor cells transplanted c3h mice

0 14 196

Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara

7 37 243

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 5 90

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 3 130