Pengukuran berat badan dilakukan dua kali seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Berat badan diukur mulai dari masa adaptasi, awal
pertumbuhan dan setelah transplantasi tumor. Mencit ditimbang dengan neraca OHAUS dengan satuan gram g. Transplantasi dilakukan dengan menyuntikkan
suspensi sel tumor payudara dari mencit donor sebanyak 0,20 ml ±10
6
Pengukuran volume tumor juga dilakukan dua kali seminggu pada hari Senin dan Kamis. Volume tumor mulai diukur setelah transplantasi tumor, yaitu
setelah masa laten. Masa laten diukur dengan cara perabaan. Jaringan tumor pada mencit diambil dan ditimbang pada saat terminasi.
sel hidup kepada mencit kelompok B, C, D dan E pada daerah subkutan aksila kanan.
3. 7. Mencit Donor
Mencit donor yang digunakan dalam proses transplantasi adalah mencit yang sudah mencapai tahap pasasi ke-13. Hal ini berarti mencit donor yang
digunakan merupakan generasi ke-13 mencit C3H yang ditransplantasi tumor secara subkutan di aksila kanannya. Mencit yang sudah ditransplantasi dan
mengandung sel tumor di dalam tubuhnya dipelihara seperti biasa dan dipisahkan dari populasi mencit yang normal. Selama masa pemeliharaan, mencit calon
donor tersebut selalu diamati kondisinya. Jika mencit sudah menampakkan tanda- tanda kematian, maka mencit segera dimatikan dan diambil kembali tumornya
untuk ditransplantasikan ke mencit resipien yang lain.
3. 8. Transplantasi Tumor
Transplantasi dilakukan dengan mematikan mencit C3H donor dengan eter. Kemudian mencit ditelentangkan pada papan fiksasi dan keempat kakinya
difiksasi dengan jarum pentul. Kulit mencit pada tubuh bagian bawah disterilisasi dengan alkohol 70. Pengambilan tumor dilakukan dengan menggunakan
gunting steril. Selanjutnya, tumor dibersihkan dengan larutan PBS dalam gelas arloji yang diletakkan di atas es. Jaringan tumor yang tidak mengalami
nekrosis dipisahkan serta dibersihkan dari jaringan ikat dan darah, kemudian dicacah sampai halus dengan menggunakan gunting. Hal ini tetap dikerjakan di
dalam gelas arloji yang diletakkan di atas es. Larutan PBS ditambahkan sebanyak volume tumor dan diaduk hingga homogen. Homogenasi
dilakukan agar terbentuk suspensi tumor.
Suspensi tumor disuntikan dengan jarum trokar secara subkutan Fantozzi dan Christofori 2006 di aksila kanan mencit C3H resipien sebanyak
0,20 ml. Volume suspensi tumor tersebut mengandung ±10
6
sel tumor hidup. Penghitungan jumlah sel dilakukan dengan menggunakan hemasitometer dan
tryphan blue dan diamati di bawah mikroskop. Proses transplantasi tumor dilakukan sebagaimana pada Gambar 12.
a b
Gambar 12 Proses transplantasi tumor a = suspensi sel tumor; b = penyuntikan suspensi sel tumor pada mencit resipien
Masa laten adalah waktu pertumbuhan tumor dari awal transplantasi hingga tumor dapat diraba dengan kepekaan tangan. Satuan yang digunakan pada
pengamatan masa laten ini adalah hari. Masa laten dihitung dengan rumus sebagaimana penelitian Chalid 2003:
Volume tumor diukur dengan jangka sorong digital untuk mengukur panjang cm dan lebar cm, serta dihitung dengan rumus sebagaimana penelitian
Rahmawati 2006:
3. 9. Terminasi dan Persiapan Pembuatan Preparat Histologi Pada proses terminasi mencit, jaringan yang diambil adalah tumor.
Pengambilan organ dilakukan dengan mematikan mencit terlebih dahulu secara fisik, yaitu dengan menarik bagian ekor sehingga tulang belakangnya
patah. Kemudian mencit ditelentangkan pada papan fiksasi dan keempat kakinya
difiksasi dengan jarum pentul. Penelentangan mencit bertujuan memudahkan pengambilan organ. Selanjutnya, kulit mencit pada tubuh bagian bawah
disterilisasi dengan alkohol 70. Pengambilan organ dilakukan dengan menggunakan gunting steril. Proses pembedahan mencit dilakukan sebagaimana
Gambar 13.
Gambar 13 Proses pembedahan mencit Organ yang sudah diambil, kemudian dibungkus dengan aluminium foil
yang sebelumnya telah ditimbang. Sebagian kecil tumor dipotong dan dicuci dengan 0,9 NaCI fisiologis. Kemudian, tumor dimasukkan dalam larutan
fiksatif Bouin dengan komposisi asam pikrat jenuh:formalin pro-analisis:asam asetat glasial=15:5:1 selama 24 jam untuk membuat preparat histologi. Organ
difiksasi dengan meinkubasinya di dalam larutan formalin. Setelah organ terfiksasi, larutan diganti dengan alkohol 70 yang dikenal sebagai stopping point
dengan pengertian bahwa jaringan dapat disimpan lama pada larutan ini.
3. 10. Pembuatan Preparat Histologi Panigoro et al. 2007