3. Masa Laten Berat Tumor
menunjukkan bahwa pertambahan volume tumor pada mencit perlakuan C, D, dan E tidak berbeda nyata p0,05. Sementara itu, pertambahan volume tumor pada
mencit kelompok kontrol positif B menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan
pengaruh konsumsi bubuk daun cincau hijau dalam menghambat pertambahan volume tumor pada mencit perlakuan. Dengan demikian, bubuk daun cincau hijau
diduga mengandung senyawa atau komponen yang mampu mengganggu pertumbuhan tumor sehingga menghambat pertambahan volume tumor.
Komponen atau senyawa kimia seperti antioksidan, termasuk senyawa fitokimia pada tanaman, menunjukkan kemampuan selektif dalam hal membunuh
sel kanker dengan cara apoptosis sambil tetap mencegah terjadinya apoptosis pada sel normal secara in vitro dan in vivo, serta mengambat angiogenesis tumor dan
metastasis Borek 2004. Alkaloid yang terdapat pada tomat, baik hijau maupun merah, menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel tumor.
Ekstrak tomat hijau aktif melawan semua galur sel kanker dan lebih mampu menghambat sel kanker dibandingkan tomat merah. Komponen alkaloid yang
diduga bertanggung jawab dalam efek antikarsinogenik adalah glikoalkaloid, yang memiliki mekanisme antikanker berbeda dengan likopen pada tomat
Friedman et al. 2009. Reaksi biokimia kompleks juga berperan mempengaruhi metabolisme seperti enzim pencernaan, senyawa pembawa untuk absorbsi, sistem
transportasi, dan gangguan metabolisme pada penderita kanker Almatsier 2001. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa terdapat senyawa atau komponen
yang mampu mengganggu pertumbuhan tumor sehingga menghambat pertambahan volume tumor.
4. 4. 3. Masa Laten
Masa laten waktu pertumbuhan tumor dari awal transplantasi sampai tumor dapat diraba dengan menggunakan kepekaan tangan Chalid 2003. Masa
laten bisa berbeda-beda di setiap individu. Pada penelitian ini, jumlah masa laten yang terdeteksi merupakan rata-rata dari perkiraan waktu pertama kali terasa
munculnya benjolan tumor pada mencit dalam hitungan hari. Perabaan untuk mengetahui munculnya benjolan tersebut pada minggu-minggu pertama juga
mulai dilakukan pada hari pertama pengukuran tumor tersebut, sehingga
pengukuran tumor dilakukan dua kali seminggu. Dengan demikian, hasil pengamatan akan berbeda jika dibandingkan dengan penelitian sejenis yang
mendeteksi masa laten mulai dari hari pertama setelah transplantasi sel tumor dilakukan.
Pada penelitian ini masa laten tumor Lampiran 26 pada kelompok B kontrol positif adalah 4,6 hari. Tumor pada mencit kelompok C dosis bubuk
cincau hijau 0,88 memiliki masa laten 5,4 hari, tumor pada kelompok D dosis bubuk cincau hijau 1,76 memiliki masa laten 4 hari, dan tumor pada kelompok
E dosis bubuk cincau hijau 2,64 memiliki masa laten 4,8 hari. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr.
yang diberikan pada mencit memiliki kemampuan menghambat munculnya pertumbuhan tumor pada mencit. Berdasarkan analisis ragam Lampiran 27,
masa laten tumor pada tiap kelompok mencit menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata p0,05, sebagaimana hasil penelitian Chalid 2003.
4. 4. 4. Berat Tumor
Data berat tumor diperoleh pada akhir penelitian, yaitu pada akhir masa pemeliharaan mencit, melalui proses terminasi mencit. Berat jaringan tumor
mencit kelompok B, C, D dan E secara berturut-turut adalah 0,87±0,81 g, 1,18±0,12 g, 0,15±0,09 g dan 0,27±0,28 g Lampiran 28. Berdasarkan data
tersebut, tampak bahwa berat jaringan tumor kelompok C tidak berbeda nyata terhadap kelompok B p0,05 Lampiran 29. Berat jaringan tumor mencit
kelompok D dan E tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata bila dibandingkan dengan mencit B dan C. Menurut Chalid 2003, perbedaan yang tidak nyata
tersebut dapat disebabkan oleh cara pemberian dan dosis ekstrak daun cincau. Berat tumor pada kelompok perlakuan D dan E yang diberikan dosis
1,76 dan 2,64 bubuk daun cincau hijau menunjukkan berat yang tidak berbeda nyata p0,05 dengan perlakuan kontrol negatif A yang tidak ditransplantasi
tumor. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi aktivitas penghambatan pertumbuhan tumor. Rata-rata berat tumor kelompok C yang lebih besar dari
tumor kelompok B, meski tidak berbeda nyata, hal ini dapat dijelaskan berdasarkan nilai standar deviasi kelompok B yang lebih besar dibandingkan
kelompok C. Nilai standar deviasi kelompok B yang lebih besar dibandingkan
kelompok C menunjukkan bahwa sebaran data kelompok B cenderung lebih beragam, sedangkan data kelompok C cenderung lebih seragam. Hal ini diduga
karena mencit kelompok B tumbuh lebih alami dalam populasinya karena tidak ada pengaruh dari perlakuan, sehingga tumor dapat tumbuh dengan ukuran yang
besar atau kecil sesuai dengan keadaan individu masing-masing. Selain itu, nilai standar deviasi yang besar pada kelompok E juga diakibatkan dari rata-rata berat
tumor yang berbeda-beda pada tiap kelompok, berkisar antara 0,09 sampai 0,77 g. Grafik berat tumor mencit disajikan pada Gambar 17.
Gambar 17 Grafik berat tumor mencit; huruf yang berbeda a, b
menunjukkan nilai yang berbeda nyata p0,05 pada uji lanjut Duncan
Tumor yang ditransplantasikan pada mencit merupakan suatu material biologis yang disuntikkan bagi tubuh mencit. Pada umumnya hewan model di
laboratorium yang diberikan material-material biologis ditujukan sebagai imunosupresan. Tumor yang ditransplantasikan tersebut juga termasuk sebagai
material biologis yang berpotensi sebagai imunosupresan. Neoplasma juga dapat mengakibatkan imunosupresi dengan cara invasi dan penghancuran sistem imun
jaringan normal NAS 1989. Dengan demikian, adanya tumor di dalam tubuh mencit berpotensi sebagai penginduksi terjadinya imunodefisiensi tubuh mencit.
0,00 0,00a 0,87 0,81 b
1,18 0,12 b
0,15 0,09 a 0,27 0,28 a
0,0000 0,2000
0,4000 0,6000
0,8000 1,0000
1,2000 1,4000
A B
C D
E B
era t t
u m
o r
g
Kelompok mencit
Keterangan: A = mencit perlakuan dosis 0 tanpa transplantasi tumor kontrol negatif; B = mencit perlakuan dosis 0 dengan transplantasi tumor kontrol positif; C = mencit
perlakuan dosis 0,76 dengan transplantasi tumor; D = mencit perlakuan dosis 1,88 dengan transplantasi tumor; E = mencit perlakuan dosis 2,64 dengan transplantasi tumor.
4. 4. Analisis Jaringan Tumor