Keterangan: Y
ijk
dan faktor transplantasi tumor level ke-j = respon pengamatan faktor dosis bubuk daun cincau hijau level ke-i
μ = rataan umum α
i
β = pengaruh faktor dosis bubuk daun cincau hijau level ke-i
j
ε = pengaruh faktor transplantasi tumor level ke-j
ijk
transplantasi tumor = pengaruh galat faktor dosis bubuk daun cincau hijau dan faktor
Hipotesis rancangan acak kelompok RAK terhadap data pertumbuhan tumor adalah sebagai berikut:
1 H
terhadap pertumbuhan tumor α
: faktor dosis bubuk daun cincau hijau tidak berpengaruh nyata
i
H = 0
1
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tumor α
: minimal ada satu faktor dosis bubuk ekstrak cincau hijau yang
i
≠ 0 2
H tumor
β : faktor transplantasi tumor tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
j
H = 0
1
terhadap pertumbuhan tumor β
: minimal ada satu faktor transplantasi tumor yang berpengaruh nyata
j
≠ 0 Jika hasil analisis ragam ANOVA berbeda nyata, maka dilanjutkan
dengan uji lanjut Duncan. Selanjutnya, analisis jaringan tumor berdasarkan pewarnaan HE dan IHK menggunakan analisis deskriptif.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Uji Fitokimia berdasarkan metode Harborne 1984
Uji fitokimia merupakan pengujian kualitatif untuk mengetahui keberadaan senyawa-senyawa fitokimia. Uji fitokimia pada penelitian ini
dilakukan terhadap daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. segar Lampiran 11 dan bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. Lampiran 12. Hasil uji
fitokimia disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil uji fitokimia
Nama senyawa Hasil uji fitokimia
Daun cincau hijau P. oblongifolia Merr. segar
Bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr.
Alkaloid +
+ Steroid
- -
Saponin +
+ Fenol hidrokuinon
+ +
Molisch +
+ Benedict
+ +
Biuret +
- Ninhidrin
+ -
Flavonoid +
- Tanin
+ +
Keterangan: + = senyawa terdeteksi
- = senyawa tidak terdeteksi
Daun Cincau Hijau P. oblongifolia Merr. Segar
a Uji alkaloid
Uji alkaloid pada daun cincau hijau segar menunjukkan hasil yang positif. Hasil tersebut diindikasikan oleh adanya endapan pada ketiga larutan uji dengan
masing-masing jenis pereaksi yang berbeda. Pada larutan uji dengan pereaksi Mayer dihasilkan sedikit endapan berwarna putih. Pada larutan uji dengan
pereaksi Dragendorff dihasilkan sedikit endapan merah jingga. Pada larutan uji dengan pereaksi Wagner dihasilkan sedikit endapan berwarna coklat. Ketiga hasil
uji alkaloid tersebut sesuai dengan Harborne 1984. Intensitas dan jumlah endapan yang rendah pada hasil reaksi dengan masing-masing pereaksi dapat
disebabkan oleh sampel yang berupa daun segar. Hal ini karena sampel tersebut hanya dihaluskan dengan mortar dan tidak diberi perlakuan tertentu sebelum diuji,
sehingga senyawa alkaloid belum terekstrak dengan baik.
Keberadaan senyawa alkaloid pada daun cincau hijau segar menunjukkan bahwa daun cincau hijau memiliki potensi sebagai bahan antikanker. Hal sesuai
dengan pernyataan Kintzios dan Barberaki 2004 serta Meiyanto et al. 2008 bahwa alkaloid merupakan senyawa yang dapat berperan sebagai antikanker.
b Uji steroid
Uji steroid pada daun cincau hijau segar menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini diindikasikan oleh adanya pembentukan warna hijau muda transparan pada
larutan uji. Hasil uji steroid yang positif diindikasikan oleh adanya pembentukan warna hijau-biru Harborne 1984 pada larutan uji.
c Uji saponin
Uji saponin pada daun cincau hijau segar menunjukkan hasil yang positif. Hasil uji saponin menunjukkan adanya pembentukan busa yang stabil selama 30
menit pada permukaan larutan uji, dan jika ditambahkan satu tetes HCl 2 N busa tidak hilang Harborne 1984.
d Uji fenol hidrokuinon
Uji fenol hidrokuinon pada daun cincau hijau segar menunjukkan hasil yang positif. Hal ini karena uji fenol hidrokuinon menunjukkan adanya
pembentukan warna hijau muda setelah ditambahkan FeCl
3
pada larutan uji. Indikasi positif pada hasil uji fenol hidrokuinon ditunjukkan oleh adanya
pembentukan warna hijau atau hijau biru setelah ditambahkan FeCl
3
e Uji Molisch
pada larutan uji Harborne 1984. Intensitas warna hasil uji fenol hidrokuinon yang rendah
dapat disebabkan oleh sampel yang berupa daun segar. Hal ini karena sampel tersebut hanya dihaluskan dengan mortar dan tidak diberi perlakuan tertentu
sebelum diuji, sehingga senyawa fenol hidrokuinon belum terekstrak dengan baik.
Uji Molisch pada daun cincau hijau segar menunjukkan hasil yang positif. Hasil uji Molisch menunjukkan adanya pembentukan warna ungu di antara dua
lapisan cairan pada larutan uji. Warna ungu tersebut terbentuk di antara lapisan berwarna merah bata pada bagian atas dan lapisan transparan di bagian bawah
larutan uji Harborne 1984. Hasil uji Molisch berperan untuk mengidentifikasi keberadaan karbohidrat
pada bahan yang diuji Harborne 1984. Hasil uji Molisch pada daun cincau hijau