6. Perlakuan terhadap Mencit C3H

dalam botol ekstrak berukuran 60 ml yang transparan sehingga botol harus dibungkus dengan aluminum foil untuk mencegah DPPH bereaksi dengan cahaya. Setelah dilakukan pengenceran sampel dan pembuatan larutan DPPH, larutan DPPH dipipet sebanyak 1 ml dengan mikropipet ke dalam tiap botol ekstrak coklat. Larutan kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37,5 °C yang sesuai dengan suhu normal tubuh manusia, selama 30 menit agar DPPH dapat bereaksi. Inkubasi dilakukan satu per satu dengan interval waktu 5 menit dan setelah inkubasi mencapai waktu 30 menit, maka pengukuran aktivitas antioksidan untuk tiap botol dengan spektrofotometer juga dilakukan satu per satu dengan interval waktu 5 menit. Pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Visible UV-Vis Shimadzu pada panjang gelombang 517 nm, sebagai blanko digunakan metanol pro analysis. Aktivitas penangkapan terhadap radikal bebas ditetapkan sebagai persentase penghambatan yang dapat dihitung berdasarkan persamaan: Keterangan: AB = absorbansi blanko AS = absorbansi larutan standar atau sampel

3. 6. Perlakuan terhadap Mencit C3H

Mencit C3H sebanyak 25 ekor dibagi menjadi lima kelompok, masing- masing kelompok terdiri atas lima ekor mencit. Tiap kelompok mencit menempati satu kandang yang terbuat dari plastik dan ditempatkan dalam satu ruangan yang telah diatur siklus udara dan cahayanya. Semua mencit diberi pakan secara teratur dan ditempatkan dalam ruangan suhu kamar dan dilengkapi blower untuk menjaga kelembaban lingkungan. Pemberian pakan dilakukan tiap hari antara pukul 07.00 sampai dengan 09.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak +5 g. Banyaknya pakan yang dikonsumsi dihitung tiap hari berdasarkan jumlah pakan yang tersisa. Masa perlakuan didahului oleh masa adaptasi selama seminggu. Pada masa adaptasi, mencit diberi pakan standar kontrol sebagai makanan dan air sebagai minuman ad libitum. Pemberian pakan dilakukan selama 46 hari yang 100 ×       − = AB AS AB Inhibisi terdiri dari 6 hari adaptasi, 24 hari sebelum transplantasi dan 22 hari setelah transplantasi. Setelah masa adaptasi, pemberian pakan dilanjutkan dengan pakan uji sesuai dengan kelompok mencit, sebagaimana disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Perlakuan terhadap mencit C3H Kelompok mencit Dosis bubuk daun cincau hijau pada pakan Transplantasi tumor A tidak B ya C 0,88 ya D 1,76 ya E 2,64 ya Diagram alir pengujian in vivo pada mencit C3H secara ringkas disajikan pada Gambar 11. Gambar 11 Diagram alir pengujian in vivo pada mencit C3H Mencit B, C, D dan E ditransplantasi dengan tumor dari mencit donor Pengamatan: 1. Jumlah pakan yang dikonsumsi per hari per individu per kelompok 2. Berat badan dua kali dalam satu pekan Hari ke-46: Semua mencit dimatikan dan diambil tumornya Pengamatan: 1. Jumlah pakan yang dikonsumsi per hari per individu per kelompok 2. Berat badan dua kali dalam satu pekan 3. Ukuran tumor dua kali dalam satu pekan 25 ekor mencit dibagi dalam lima kelompok masing-masing lima ekor; masing-masing kelompok diberi pakan: A = pakan standar kontrol negatif, dosis bubuk daun cincau hijau B = pakan standar kontrol positif, dosis bubuk daun cincau hijau C = pakan dengan dosis bubuk daun cincau hijau 0,88 D = pakan dengan dosis bubuk daun cincau hijau 1,76 E = pakan dengan dosis bubuk daun cincau hijau 2,64 Masa Perlakuan setelah masa adaptasi Hari ke-1 Hari ke-24 Hari ke-46 Adaptasi selama 6 hari Pengukuran berat badan dilakukan dua kali seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Berat badan diukur mulai dari masa adaptasi, awal pertumbuhan dan setelah transplantasi tumor. Mencit ditimbang dengan neraca OHAUS dengan satuan gram g. Transplantasi dilakukan dengan menyuntikkan suspensi sel tumor payudara dari mencit donor sebanyak 0,20 ml ±10 6 Pengukuran volume tumor juga dilakukan dua kali seminggu pada hari Senin dan Kamis. Volume tumor mulai diukur setelah transplantasi tumor, yaitu setelah masa laten. Masa laten diukur dengan cara perabaan. Jaringan tumor pada mencit diambil dan ditimbang pada saat terminasi. sel hidup kepada mencit kelompok B, C, D dan E pada daerah subkutan aksila kanan.

3. 7. Mencit Donor

Dokumen yang terkait

Aktivitas anti tumor ekstrak etanol selaginella pada sel tumor kelenjar mamari mencit (Mus musculus) C3H

0 7 53

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 8 140

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 20 100

Mechanism of antitumor activity of green gel leaf (premna oblongifolia merr.) Powder on breast tumor cells transplanted c3h mice

0 14 196

Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara

7 37 243

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas antitumor dan immunomodulator dari produk cincau hijau Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. terhadap pertumbuhan tumor Kelenjar Susu Mencit C3h

0 5 90

Pengaruh Ekstrak Daun Cineau Hijau Cyclea barbatar L. Miers dan Premna oblongifolia Merr Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Meneit C3H

0 3 130