34
rendahnya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut. Berdasarkan surat edaran bank Indonesia No 265BPPP tanggal 29 mei 1993, besarnya FDR telah
ditentukan oleh bank Indonesia tidak boleh melebihi 110. Yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 100 Muhammad, 2005:56
2. Penilaian Tingkat Financing to Deposit Ratio
Secara sistematis financing to Deposit Ratio FDR dapat dirumuskan sebagai berikut: Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004
Tujuan penting dari perhitungan FDR adalah untuk mengetahui serta menilaisampai berapa jauh bank memliki kondisi sehat dalam menjalankan
operasiatau kegiatan usahanya. Dengan kata lain FDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank. Menurut Surat Edaran
Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, termasuk dalam dana yang diterima bank adalah sebagai berikut:
1. KLBI Kredit Likuiditas Bank Indonesia jika ada. 2. Giro, deposito, dan tabungan masyarakat.
3.Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan,tidak termasuk pinjaman subordinasi.
4. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan.
5. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan
6. Modal pinjaman. 7. Modal inti.
35
Batas aman tingkat LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110. Tolok ukur untuk tingkat LDR atau istilah perbankan syariah FDR yang baik
menurut BI tampak pada tabel :
Tabel 1.6 Tingkat Loan to Deposit Ratio
Sumber : www.bi.go.id
Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank Dendawijaya, 2004:97. Rasio yang tinggi
menunjukkan bahwa bank meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak likuid. Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan
kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan. Oleh karena itu, rasio ini juga dapat untuk member isyarat apakah suatu pinjaman masih dapat mengalami ekspansi atau
sebaliknya dibatasi. Jika bank syariah memiliki FDR yang terlalu kecil maka bank akan kesulitan untuk menutup simpanan nasabah dengan jumlah pembiayaan yang
ada, Jika bank mempunyai FDR yang sangat tinggi, maka bank akan mempunyai risiko tidak tertagihnya pinjaman yang tinggi pada titik tertentu bank akan
mengalami kerugian Susilo, 1999:24.
36
Selanjutnya FDR dapat pula digunakan untuk menilai strategi manajemen suatu bank. Manajemen bank konservatif biasanya cenderung memiliki FDR yang
relatif rendah. Sebaliknya bila FDR melebihi batas toleransi dapat dikatakan manajemen bank yang bersangkutan sangat expansif atau agresif. Siamat, 2001:32
3. Hubungan antara Financing Deposit to Rasio FDR terhadap Non Performing
Financing Perbankan Syariah
FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Muhammad,
2005:55. Hubungan antara financing deposit to rasio FDR terhadap non performing financing NPF, FDR adalah rasio dana pihak ketiga terhadap
pembiayaan, FDR ada karena ada aktifitas dana pihak ketiga, ketika dana pihak ketiga DPK tinggi maka secara teori pembiayaan pun akan ikut meningkat, karena
DPK yang ada akan disalurkan pada sector riil, namun ketika rasio pembiayaan FDR yang cukup tinggi, akan muncul permasalahan pokok utama bank syariah
adalah meningkatnya NPF atau pembiayaan non lancar karena dalam menjalankan bisnis perbankan yang penuh dengan resiko, bank syariah juga tidak terlepas dari
resiko pembiayaan bermasalah karena pembiayaan bermasalah tidak akan terjadi tanpa adanya aktivitas pembiayaan yang disalurkan sehingga bank syariah perlu
mengatur strategi agar tingkat NPF di bank syariah tidak dalam kondisi yang menghawatirkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Maryanto 2010 yaitu meneliti tentang pengaruh FDR terhadap non performing financing perbankan syariah dengan
menggunakan model regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel FDR secara simultan terdapat pengaruh yang nyata terhadap non performing financing