69
penelitian ini yang digunakan adalah nilai tukar Rupiah terhadap US. menurut Bank Indonesia dengan memakai kurs tengah kurs BI dengan
memakai skala pengukuran nominal pada setiap tahun yang diperoleh dari website Bank Indonesia dengan menggunakan data kurs tengah
www.bi.go.id .
4. Inflasi
Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
mempengaruhi. Adi 2012:74
5. Tingkat Suku Bunga
Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh
bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang
Antar Bank Overnight PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan
pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
70
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang sebelumnya yang dimana berdasarkan prinsip operasionalnya
bank dibedakan menjadi dua, yakni bank konvesional yang mendasarkan pada prinsip bunga dan bank berdasarkan prinsip syariah atau yang kemudian lazim
dikenal dengan bank syariah. Bank syariah terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah atau yang saat ini disebut sebagai Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. Khotibul 2016:1 Sebelumnya sistem perbankan syariah sudah mulai dikenal luas di Indonesia pada tahun 1992 dengan momen
dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992 yang memungkinkan bank-bank di Indonesia menjalankan kegiatan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.
Menurut Siregar 2002:2 upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia tidak semata hanya merupakan konsekuensi dari UU No. 101998
dan UU No. 231999 tetapi juga merupakan bagian dari upaya penyehatan sistem perbankan yang bertujuan meningkatkan daya tahan perekonomian
nasional. Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 1997 membuktikan bahwa bank yang beroperasi dengan prinsip syariah dapat bertahan di tengah
gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi. Kenyataan tersebut ditopang oleh karakteristik operasi bank syariah yang melarang bunga riba,
transaksi yang bersifat tidak transparan gharar dan spekulatif maysir. Dengan kenyataan tersebut, pengembangan perbankan syariah diharapkan