95
adalah  2,59.  Sementara  nilai  sig  sebesar  0,05  0,000  0,05  maka  Ho ditolak,  sehingga  hipotesis  yang  menyatakan  Tidak  ada  pengaruh  antara
FDR,  Kurs  ,  Inflasi,  dan  BI  Rate  terhadap  NPF  Sektor  UKM  Perbankan Syariah  Indonesia  ditolak.  Dengan  demikian  terbukti  bahwa  terdapat
pengaruh antara FDR, Kurs, Inflasi, dan BI Rate terhadap NPF Sektor UKM Perbankan Syariah Indonesia.
b. Uji t
Setelah  melakukan  uji  koefiensi  regresi  secara  keseluruhan,  maka langkah  selanjutnya  adalah  menghitung  koefisien  regresi  secara  individu
atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yang
diuji  pada  tingkat  signifikasi  0,05  maka  variabel  independen  berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11. Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2533,399
4966,408 -,510
,613 FDR
-91,886 46,831
-,193 -1,962
,049 Kurs
,034 ,658
,005 ,052
,958 Inflasi
-319,355 164,653
-,193 -1,940
,043 BiRate
2842,818 442,118
,900 6,430
,000 a. Dependent Variable: NPF
Berdasarkan  tabel  di  atas,  besarnya  pengaruh  masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen
dapat  dijelaskan  sebagai  berikut:  FDR,  dari  pengujian  hipotesis
96
menunjukan  bahwa  t  hitung    t  tabel  -1,962    2,024  dan  tingkat signifikasinya sebesar 0,049 lebih kecil dari taraf signifikasi α 5 0,05
sig α. Dengan demikian, secara parsial hipotesis H
1
ditolak  dan  H
2
diterima.  Artinya,  FDR  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap rasio  pembiayaan  bermasalah.  Dan  koefisien  regresi  sebesar    -91,886
menunjukan  hubungan  yang  negatif.  Artinya  jika  terjadi  kenaikan  FDR sebesar  1  maka  NPF  sektor  UKM  akan  mengalami  penurunan  sebesar
91,886. Pada tabel 4.10. di atas  diketahui bahwa Kurs menunjukan bahwa t
hitung    t  tabel  0,052    2,024  dan  tingkat  signifikasinya  sebesar  0,958 lebih besar dari taraf signifikasi α 5 0,05 sig α. Dengan demikian,
secara  parsial  hipotesis  H
1
diterima  dan  H
2
ditolak.  Artinya,  Kurs  tidak mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  rasio  pembiayaan
bermasalah  sektor  UKM.  Dan  koefisien  regresi  sebesar    0,034 menunjukan hubungan yang positif.
Variabel  inflasi  menunjukan  bahwa  t  hitung      t  tabel  -1,940 2,024  dan  tingkat  signifikasinya  sebesar  0,043  lebih  besar  dari  taraf
signifikasi α 5 0,05 sig α. Dengan demikian, secara parsial hipotesis H
1
ditolak  dan  H
2
diterima.  Artinya,  inflasi  mempunyai  pengaruh  yang signifikan  terhadap  rasio  pembiayaan  bermasalah  sektor  UKM.  Dan
koefisien regresi sebesar  -319,335   menunjukan hubungan  yang negatif. Artinya  jika  terjadi  kenaikan  inflasi  sebesar  1  maka  rasio  pembiayaan
bermasalah sektor UKM akan mengalami penurunan sebesar 319,335. Sementara itu pada tabel 4.10. di atas menjelaskan bahwa variabel BI
Rate  menunjukan  t  hitung    t  tabel  6,430    2,024  dan  tingkat
97
signifikasinya sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikasi α 5 0,05 sig
α.  Dengan  demikian,  secara  parsial  hipotesis  H
1
ditolak  dan  H
2
diterima. Artinya, BI Rate mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio  pembiayaan  bermasalah  sektor  UKM.  Dan  koefisien  regresi  sebesar
2842,818  menunjukan hubungan yang positif. Konstanta  sebesar  2533,399  menyatakan  bahwa  jika  variabel
independen  yaitu:  FDR,  Kurs,  Inflasi,  dan  BI  Rate  bernilai  tetap  atau konstan, maka nilai variabel dependen yaitu rasio pembiayaan bermasalah
sektor UKM adalah 2533,399.
c. Uji Adjusted R Square R
2 adj
Koefisien  determinasi  atau  R  Square  R
2
merupakan  besarnya kontribusi  variabel  bebas  terhadap  terikatnya.  Semakin  tinggi  koefisien
determinasi,  semakin  tinggi  kemampuan  variabel  bebas  dalam menjelaskan  variasi  perubahan  pada  variabel  terikatnya.  Koefisien
determinasi  memiliki  kelemahan,  yaitu  bias  terhadap  jumlah  variabel bebas  yang dimasukkan  dalam model regresi di  mana setiap penambahan
satu  variabel  bebas  dan  jumlah  pengamatan  dalam  model  akan meningkatkan nilai R
2
meskipun variabel  yang dimasukkan tersebut tidak memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  variabel  terikatnya.  Untuk
mengurangi  kelemahaan  tersebut  maka  digunakan  koefisien  determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square R
2 adj
. Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien
tersebut  telah  dikoreksi  dengan  memasukkan  jumlah  variabel  dan  ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang
disesuaikan  maka  nilai  koefisien  determinasi  yang  disesuaikan  itu  dapat
98
naik  atau  turun  oleh  adanya  penambahan  variabel  baru  dalam  model. Selengkapnya  mengenai  hasil  uji  Adj  R
2
dapat  dilihat  pada  tabel  4.11  di bawah ini.
Tabel 4.12. Uji Adjusted R Square R
2 adj
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,900
a
,810 ,792
1213,057 a. Predictors: Constant, BiRate, FDR, Inflasi, Kurs
b. Dependent Variable: NPF
Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,792 atau sebesar 79,2. Dapat  disimpulkan  bahwa  pengaruh  FDR,  Kurs,  Inflasi  dan  BI  Rate
terhadap  pembiayaan  bermasalah  sektor  UKM  perbankan  syariah Indonesia  adalah  79,2  ,  sedangkan  sisanya  sebesar  20,8  dipengaruhi
oleh  variabel-variabel  lain  yang  tidak  dimasukan  ke  dalam  penelitian  ini. Adapun angka koefisien korelasi R menunjukan nilai sebesar 0,900 yang
menandakan  bahwa  hubungan  antara  variabel  bebas  dan  variabel  terikat adalah kuat karena memiliki nilai lebih dari 0,5 R0,5 atau 0,900  0,5.
C. Interpretasi
Berdasarkan  tabel  4.10  hasil  uji  t.  di  atas,  maka  dapat  disusun  persamaan regresi untuk penelitan ini adalah sebagai berikut.
Y = 2533,4 - 91,9 X1 - 319,3 X3 + 2842,8 X4