67
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah Ghozali, 2005:88:
a. Menyusun hipotesis nol dan hipotesis alternatif: 1 Ho : b1 = 0: artinya bahwa variabel independent tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen 2
Ha : b1 ≠ 0 : artinya bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05
c. Membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
1 Jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel
maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya bahwa variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. 2 Jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel
maka H0 ditolak atau meneria Ha, artinya bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variabel
dependen. d. Berdasarkan probabilitas
Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 α
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005:87.
68
F. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan Hamid, 2010:20. Pengertian operasional variabel
adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang diamati. Dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan data yang cocok
dipergunakan. Berikut ini mengenai definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Rasio Non Perfoming Financing
Variabel non performing financing NPF menggambarkan pembiayaan bermasalah pada bank syariah yang meliputi pembiayaan kurang lancar KL,
diragukan D, dan macet M. Rasio NPF diperoleh dengan rumus berikut:
NPF= x 100
Dalam penelitian ini rasio NPF merupakan variabel dependen yaitu variabel yang keberadaannya dapat dijelaskan oleh sejumlah variabel
independen. Variabel ini dinotasikan dengan notasi NPF.
2. Financing to Deposit Ratio FDR
FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.
Muhammad, 2002:55 Data FDR di peroleh dari bank yang bersangkutan yang akan diteliti dengan satuan persen. www.bi.go.id
3. Kurs
Kurs Nilai Tukar Mata Uang adalah perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya Sukirno, 2004:397. Pada
Pembiayaan yang bermasalah Total Pembiayaan Disalurkan
69
penelitian ini yang digunakan adalah nilai tukar Rupiah terhadap US. menurut Bank Indonesia dengan memakai kurs tengah kurs BI dengan
memakai skala pengukuran nominal pada setiap tahun yang diperoleh dari website Bank Indonesia dengan menggunakan data kurs tengah
www.bi.go.id .
4. Inflasi
Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
mempengaruhi. Adi 2012:74
5. Tingkat Suku Bunga
Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh
bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang
Antar Bank Overnight PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan
pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.