42
yang artinya harga pada bulanminggu berikutnya selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya.
3 Inflasi Tinggi hyper inflation Inflasi jenis ini sangat mengkhawatirkan, karena harga-harga barang meningkat
sampai dengan lima atau enam kali, sehingga nilai uang turun secara tajam. Inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang panas
over heated, artinya permintaan atas produk melebihi kapasitas penawaran produknya.
b. Penggolongan inflasi berdasarkan penyebabnya, dibedakan menjadi dua, yaitu: Sukirno, 2006:333.
1 Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebabkan terlalu kuatnya peningkatan agregat permintaan terhadap komoditi-komoditi di pasar barang.
2 Cost low inflation, yaitu inflasi yang dissebabkan bergesernya kurva agregat penawaran ke arah kiri atas. Penyebabnya adalah meningkatnya harga-harga
faktor produksi sehingga menaikan harga komoditi di pasar.
3. Efek Buruk Inflasi
Ledakan inflasi telah membuat rumit perekonomian dan meningkatkan angka kemiskinan. Inflasi dua digit yang dipicu oleh melambungnya harga minyak dunia
telah terbukti menjadi peristiwa yang banyak mengacaukan perekonomian dunia selama beberapa dekade terakhir sehingga banyak menimbulkan persoalan. Bahkan
dampak inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin jauh lebih besar dibandingkan dengan angka inflasi itu sendiri. Inflasi telah mendepresiai nilai
kekayaan dan pendapatan riil masyarakat sehingga terjadi penurunan daya beli. Dalam kondisi demikian perusahaan dililit oleh biaya
– biaya produksi dan pemasaran yang makin naik. Sehingga pendapatan perusahaan makin menurun.
43
Manurung 2008:371 mengungkapkan setidaknya ada tiga biaya sosial yang harus ditanggung dari tingginya angka inflasi. Dampak sosial tersebut ialah
menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan, dan terganggunnya stabilitas ekonomi.
Inflasi dapat menimbulkan beberapa efek buruk terhadap kegiatan ekonomi dan kemakmuran individu dan masyarakat Sukirno 2006:338.
a. Efek Buruk Inflasi terhadap Perkembangan Ekonomi
Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya
untuk tujuan spekulasi. Kegiatan ekonomi semacam ini dapat menyebabkan produktivitas dan berakibat pada peningkatan pengangguran. Naiknya harga barang
lokal menyebabkan produk dalam negeri tidak bisa bersaing diluar negeri sehingga ekspor akan menurun.
b. Efek Buruk Inflasi terhadap Kemakmuran Masyarakat
Inflasi dapat menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap. Selain itu inflasi dapat mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
Sebaliknya harta-harta tetap seperti rumah dan tanah akan terus mengalami kenaikan harga. Hal demikian dapat menyebabkan tidak meratanya kekayaan di
masyarakat.
4. Hubungan antara Inflasi dengan Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM
Dalam perekonomian, inflasi merupakan hal yang wajar. Kehadirannya bisa menggairahkan perekonomian atau justru menghancurkannya. Kenaikan harga-
harga yang disebabkan oleh inflasi juga akan dirasakan oleh para pengusaha, terutama dalam memperoleh bahan baku untuk usaha. Inflasi mendorong pelaku
ekonomi menyesuaikan penilaian terhadap harga-harga dan adanya penyesuaian itu
44
membutuhkan biaya yang tidak sedikit Manurung, 2008:260. Selain itu inflasi juga mengharuskan pengusaha untuk menaikan gaji para pegawainya. Kedua hal
tersebut dapat berdampak pada kegiatan usaha yang dilakukan. Selain dapat menurunkan keuntungan perusahaan, inflasi juga dapat mengurangi kemampuan
pengusaha untuk melunasi pembiayaan yang telah diberikan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kenaikan tingkat pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh
perbankan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hoggart et al. 2005 peningkatan penghapusan pinjaman meningkat setelah terjadi kenaikan inflasi
harga eceran. Sementara Babouček dan Jančar 2005 mengukur efek dari guncangan makroekonomi pada kualitas kredit dari sektor perbankan Ceko untuk
periode 1993-2006 menemukan bukti laporan korelasi positif dari non-performing loan dengan Tingkat pengangguran dan inflasi harga konsumen.
H. Tingkat Suku Bunga
1. Konsep Tingkat Suku Bunga
Sebagai lembaga perantara keuangan akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga yang diterima dari
peminjam. Keuntungan tersebut disebut dengan spread based. Selain itu bank memperoleh dari jasa-jasa bank lainnya yang disebut fee based. Kegiatan utama
bank sebagai lembaga intermediasi keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana, maka menurut Kasmir 2003: 134 bunga merupakan komponen biaya dan
pendapatan bagi bank. Kasmir 2003: 133 menyatakan bunga bank merupakan balas jasa yang
diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan sebagai harga yang harus