Penilaian Tingkat Financing to Deposit Ratio

38 dengan valuta asing yang kita butuhkan masyarakat membeli mata uang asing. Begitu pula sebaliknya dengan kurs beli, kurs beli yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki dengan rupiah. masyarakat menjual uang asing. Kurs tengah yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua www.mypanjimshs . blogspot.com. Menurut Kuncoro 2008:42 kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US US dollar. Nilai tukar tersebut ditentukan oleh kekuatan dan penawaran pasar atau istilah lainnya adalah mekanisme pasar. Kurs adalah harga dari asset domestic deposito bank, obligasi, saham, dan lain-lain yang didenominasikan dalam mata uang domestik dinyatakan dalam asset luar negeri asset serupa yang dengan didedominasi dalam mata uang asing. Miskhin, 2008:116

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing

Menurut Sukirno 2004:402 perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta asing yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta asing, disebabkan oleh banyak faktor. Yang terpenting diantaranya adalah seperti sebagai berikut: a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat. Citarasa masyarakat mempengaruhi corak ekonomi mereka. Maka perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi didalam negri maupun yang diimpor.Jika kualitas barang impor lebih berkualitas daripada barang-barang yang diproduksi dalam negri akan menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang-barang impor bertambah besar sehingga permintaan barang impor akan bertambah besar, 39 perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. b. Perubahan harga-harga barang ekspor dan impor. Harga suatu barang merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif lebih murah akan menaikan ekspor dan apabila haragnya naik maka ekspor akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor. Dan sebaliknya, impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan uang negara tersebut. c. Kenaikan-kenaikan harga umum inflasi Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecendrungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut: inflasi menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi lebih mahal. Oleh karena itu, inflasi berkecendrungan mengurangi ekspor, keadaan ini menyebabkan permintaan valuta asing bertambah dan akhirnya harga valuta asing akan bertambah. d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi. Suku bunga dan tingkat pengembalian sangat penting dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian yang sangat rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri akan mengalir keluar negeri. Begitupun sebaliknya, suku bunga dan pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk kenegera tersebut. Apabila lebih banyak modal mengalir kesuatu negara, permintaan keatas maka uangnya bertambah maka nilai mata uang tersebut akan bertambah. 40 e. Pertumbuhan ekonomi Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu ternyata diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan keatas maka uang negara tersebut bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara bersangkutan akan meningkat.

3. Hubungan Kurs dengan Non Performing Financing Perbankan Syariah

Kurs exchange rate atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya Salvatore, 1997:9. Hubungan kurs dengan non performing financing dapat dilihat dari kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing, ketika terjadi perubahan kurs rupiah terhadap asing sangat berpengaruh kepada kelancaran usaha nasabah. Jika nilai rupiah jatuh dibandingkan dengan valuta asing dan jika usaha tersebut dijalankan menggunakan bahan impor, maka akan memukul usaha nasabah sebagai kreditur, sehingga mempersulit mereka untuk mengembalikan kredit yang telah diberikan oleh bank dan mendongkrak nilai NPF perbankan syariah. Penelitian yang dilakukan Taufan Verdino 2009:100 tentang nilai kurs terhadap non performing loan perbankan Indonesia, hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap Non performing loan.

G. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu Manurung, 2008:359. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal perbankan syariah terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan syariah periode 2010 - 2014

0 10 117

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap pembiayaan bagi hasil perbankan syariah

1 8 126

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104