74
Rate. Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat Non Performing Financing Sektor UKM. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Financing to Deposit Ratio FDR
FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.
Muhammad, 2002:55 Tujuan penting dari perhitungan FDR adalah untuk mengetahui serta menilai sampai berapa jauh bank memliki kondisi sehat
dalam menjalankan operasi atau kegiatan usahanya. Dengan kata lain FDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu
bank syariah. Besarnya FDR telah ditentukan oleh bank Indonesia tidak boleh
melebihi 110. Yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak
melebihi 100 Muhammad, 2005:55. Perkembangan FDR Januari 2012 sampai Desember 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Perkembangan Financing to Deposit Ratio Terhadap Perbankan Syariah di
Indonesia Periode 2012-2015
Bulan FDR
2012 2013
2014 2015
Januari 87,27
100,63 100,07
88,85 Febuari
90,49 102,17
102,03 89,37
Maret 87,13
102,62 102,22
89,15 April
95,39 103,08
95,50 89,57
Mei 97,95
102,08 99,43
90,05 Juni
98,59 104,43
100,80 92,56
July 99,91
104,83 99,89
90,13 Agustu
s 101,03
102,53 98,99
90,72 Septem
ber 102,10
103,27 99,71
90,82 Oktobe
r 100,84
103,03 98,99
90,67
75 Novem
ber 101,19
102,58 94,62
90,26 Desem
ber 100,00
100,32 91,50
88,03 Sumber : Bank Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah data diolah
Dari tabel 4.1 dapat dilihat perkembangan FDR di Indonesia pada tahun 2012 hingga tahun 2015 mengalami fluktuatif. Sepanjang tahun pengamatan
tingkat FDR tertinggi pada Juli 2013 yaitu FDR perbankan syariah menempati
104,83 melewati batas aman bank indonesia yaitu dibawah 93.75, dengan
rasio NPF 4.76 hampir mendekati batas aman kesehatan bank syariah 5,
yang artinya bank syariah harus lebih berhati-hati dalam penempatan dana pada
sektor riil, karena resiko yang besar. FDR terendah terjadi pada November 2012
tingkat FDR pada 87,13 yang artinya bank syariah lebih berhati-hati dalam
pembiayaan sekor riil dan lebih memilih instrument moneter yaitu sebagai
wadah over likuiditas yang mana resiko SBIS lebih kecil dibanding resiko pembiyaan riil. Tingkat FDR dari tahun
Januari 2012-Desember 2015 dalam rata-rata 87-105 .
b. Kurs RupiahUS
Nilai tukar berarti nilai pada tingkat mana dua mata uang yang berbeda diperdagangkan satu sama lainnya. Pasar valuta asing adalah pasar dimana mata
uang asing diperdagangkan pada tingkat harga yang dinyatakan dalam nilai tukar. Rizhard Lipsey, 1995:413. Perkembangan nilai tukar rupiah kurs
RupiahUS periode 2005- 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
.
Tabel 4.2 Perkembangan Kurs Indonesia Periode 2012-2015
Bulan Kurs
2012 2013
2014 2015
Januari 9622
9753 10238
9778 Febuari
9790 9890
10457 9957
76 Maret
9810 9978
10627
10057
April 9975
10023 10834
10278 Mei
9236 10149
10760 10075
Juni 9754
10165 11321
10271 July
9974
10210 10968
9903 Agustu
s 9643
10175 11016
10009 Septem
ber 9821
10132 10710
10322 Oktobe
r 9632
10097 10717
9736 Novem
ber 9523
10075 10445
9886
Desem ber
9897 10178
10164 10010
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa angka nilai tukar rupiah kurs tertinggi terjadi pada bulan Juni 2014 yaitu sebesar Rp.11.321,26 dan nilai
tukar rupiah terendah terjadi pada bulan Mei 2012 yaitu sebesar Rp. 9.236,68 Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa nilai tukar rupiah kurs RupiahUS
berfluktuasi. Pada tahun 2014 hingga Desember 2015 kurs RupiahUS kembali stabil
dan gambar di atas menunjukkan bahwa pergerakan yang stabil sepanjang tahun tersebut karena berada pada kisaran Rp.10.000,00. Pada tahun 2013 hingga 2014
kurs RupiahUS cenderung melemah dengan rata-rata diatas Rp.10.200,00. Kecenderungan melemahnya nilai tukar Rupiah tersebut terkait dengan kondisi
sosial politik yang bergejolak. Dan pada pertengahan 2014 kurs RupiahUS kembali menguat hingga mencapai kisaran Rp. 10.164,00. dan dari
pertengahan 2014 sampai akhir 2015 rupiah stabil dan menguat cukup signifikan sesuai pada gambar 4.2 yang menunjukkan bahwa pergerakan yang stabil
sepanjang tahun tersebut karena berada pada kisaran Rp.10.000,00 sampai Rp.10.200,00.
77
Selama tahun 2015 penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari prospek dolar AS yang sedang mengalami depresiasi. Dari sisi domestik, solidnya
fundamental ekonomi dan prospek pencapaian Investment Grade Indonesia yang membaik menjadi faktor penarik bagi aliran modal masuk. Sehingga, nilai tukar
rupiah ini yang menguat cukup signifikan terutama disebabkan oleh derasnya aliran masuk modal asing yang ditopang oleh keseimbangan interaksi
permintaan dan penawaran valuta asing di pasar domestik serta fundamental perekonomian domestik yang kuat.
www.bi.go.id
c. Inflasi
Menurut Miskhin 2008:13 inflasi yaitu kegiatan kenaikan harga-harga secara
terus menerus,
mempengaruhi individu,
pengusaha dan
pemerintah.Dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya
tingkat harga yang dianggap tinggi belum dianggap inflasi. Inflasi dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan
saling mempengaruhi. Sukirno, 2004:27 Angka inflasi sebagai salah satu indikator stabilitas ekonomi selalu
menjadi pusat perhatian. Inflasi dapat dikaitkan dengan gejolak ekonomi yang selalu mengitu perjalanan perekonomian suatu negara yang dinamis. Tekanan
inflasi menjadi tinggi dengan adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi berbagai subsidi guna mendorong pembentukan harga berdasarkan mekanisme
pasar.