101
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hogart et al 2005, Khemraj dan Pasha 2006, Tanujaya 2006, Cahyo 2011,
dan Swamy 2012 menyimpulkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap pembiayaan bermasalah sektor UKM.
4. Pengaruh BI Rate terhadap pembiayaan bermasalah sektor UKM
Berdasarkan pada tabel 4.10. di atas, dan dengan menggunakan data tingkat variabel BI Rate periode Januari 2012 sampai Desember 2015. Dengan
koefisien regresi 2842,8 nilai signifikasi 0,000 0,05. Hal ini berarti menerima H
1
sehingga dapat disimpulkan bahwa BI Rate berpengaruh signifikan terhadap NPF sebesar 2533,4 sektor UKM.
Hubungan antara BI Rate dan pembiayaan bermasalah sektor UKM bersifat positif yaitu Y= 2533,4 + 2842,8 X4 dengan BI Rate sebagai salah satu
variabel yang mempengaruhi tingkat pembiayaan bermasalah, maka dapat disimpulkan setiap kenaikan 1 dalam tingkat suku bunga akan meningkatkan
NPF sebesar 2842,8 miliar rupiah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Badrudin 2008, Arifah 2011, dan Mahmud 2006 yang menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga akan meningkatkan pembiayaan bermasalah sektor
UKM.
102
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh dari financing to deposit ratio, nilai tukar rupiah atau kurs, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga atau
BI Rate terhadap pembiayaan bermasalah atau NPF dengan menggunakan data time series pada sektor UKM perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 sampai
dengan Desember 2015. Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial dari perumusan permasalahan sebelumnya, menghasilkan bahwa hasil dari uji F yang telah dilakukan menunjukkan variabel FDR,
Kurs, Inflasi, dan BI Rate berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah di sektor UKM di sektor UKM perbankan
syariah Indonesia periode 2012-2015. 2. Secara parsial hasil dari uji t juga menunjukkan variabel FDR, Inflasi, dan BI
Rate berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan bermasalah yang dimiliki oleh sektor UKM pada perbankan syariah Indonesia periode 2012-
2015, dan juga hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak berpengaruhnya tingkat perubahan dari Kurs terhadap tingkat perubahan NPF sektor UKM,
terdapatnya hubungan yang negatif dari variabel FDR dan variabel Inflasi, dan hubungan positif dari variavel BI Rate terhadap NPF dari sektor UKM
pada perbankan syariah di Indonesia. 3. Nilai Adjusted R Square dari hasil sebelumnya dalam penelitian ini adalah
sebesar 0,792 artinya sebesar 79,2 dari variasi pembiayaan bermasalah yaitu FDR, Kurs, Inflasi, dan BI Rate berpengaruh terhadap NPF sektor